Aliran Aliran Dalam Filsafat Pendidikan

Perkembangan ilmu pendidikan yang ada di dunia tentu tak bisa lepas dari sebuah “aliran filsafat pendidikan”. Namun taukah kamu tentang macam macam aliran filsafat pendidikan yang ada? Kalau kamu ngak tau tenang… Berikut adalah "Aliran Aliran Dalam Filsafat Pendidikan"

Filsafat Pendidikan Esensialisme

Aliran filsafat pendidikan esensialisme adalah sebuah filsafat pendidikan yang ingin kembali pada pendidikan lama sebagai sejarah yang membuktikan keunggulannya dalam kebaikan bagi kehidupan manusia. Jadi inti dari filsafat pendidikan esensialisme sendiri ialah suatu pendidikan yang didasari oleh nilai-nilai kebudayaan yang telah ada. Adapun kurikulum pada filsafat ini yaitu kurikulum yang terpusat pada mata pelajaran. Tujuan pendidikannya ialah untuk meneruskan warisan warisan budaya yang baik agar tidak hilang keberadaanya serta dapat diterapkan secara terus menerus oleh para peserta didik sehingga dapat membentuk karakter peserta didik yang unggul. Selain itu peran guru dalam aliran ini adalah sebagi seseorang yang menguasai ilmu pengetahuan dan kelas berada dalam pengawasan guru. Guru ialah sosok yang harus ditiru dan menjadipanutan para peserta didik dan mewariskan budaya kedisiplinan seperti guru datang tepat waktu (tidak terlambat), berpakaian yang rapi,sopan. Jadi guru ialah contoh dan teladan dalam pengetahuan .

Filsafat Pendidikan Progresivisme

Filsafat Progrestivisme sendiri ialah suatu aliran filsafat yang berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa sekarang ini (masa kini ) mungkin tidak akan benar pada masa yang akan datang ( masa depan). Filsafat ini lahir di amerika pada abad ke-20. Adapun tokoh tokoh dari filsafat progrestivisme antara lain: George Axtelle, Willian O Stanley, Frederic C Neff, Ernest Bayley, dan Lwarence B. Thomas

Selain itu proses pendidikan pada aliran ini adalah berawal dan berpikir pada peserta didik dimana peserta didik diharuskan untuk aktif dan guru menjadi seorang pengarah dan seorang fasilitator. Aktifitas belajar pun difokuskan kepada pemecahan suatu masalah. Jadi inti dari teori filsafat pendidikan progresitvisme adalah pendidikan harus terpusat kepada peserta didik bukan kepada guru atau bidang muatanya dan pada aliran ini penganutnya diharuskan untuk selalu maju bertidak secara reformatif dan inovatif.

Filsafat Pendidikan Konstruktivisme

Dalam teori filsafat pendidikan konstruktivisme itu pengetahuan atau pendidikan dapat diperoleh melalu proses keaktivan peserta didik dalam mengkonstruksiarti dari suatu pengalaman fisik, teks, dialog, dan lain lain melalui asimilasi pengalaman baru yang telah dimiliki seseorang. Dengan hal itu, tujuan dari filsafat pendidikan konstruktivisme ialah untuk menghasilkan peserta didik yang unggul dan memiliki kemampuan berpikir yang tinggi dalam menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan. Selain itu, adapun peran guru dalam teori pendidikan ini adalah sebagi fasilitator dan mediator dalam membantu peserta didik agar mau belajar sendiri dalam merumuskan pengetahuannya serta mengevaluasi hasil pembelajaran peserta didik.

Dalam teori ini hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh pengalaman belajar dengan dunia fisik dan lingkungannnya serta tergantung pada apa yang telah peserta didik ketahui dari interaksi dengan bahan yang dipelajarinya. Jadi dapat disimpulkan bahwa teori filsafat pendidikan konstruktivisme adalah suatu proses pembelajari dimana peserta didik dituntut untuk aktif membangun suatu konsep, pengetahuan, dan pengertian baru berdasarkan data.

Filsafat Pendidikan Parenialisme

Aliran filsafat pendidikan parensialisme adalah aliran filsafat yang mempercayai dan mengakui adanya nilai-nilai serta norma-norma yang bersifat abadi didalam masyarakat dan kehidupan kita ini. Nilai- -norma tersebut terus tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat dengan sifat mengikat sehingga menjadi pegangan dalam mempertahankan keutuhan pribadi serta keutuhan kehidupan bermasyarakat. Contoh dari nilai dan norma tersebut adalah norma agama dan nilai moral serta kesopanan. Aliran ini bertujuan agar manusia dapat kembali kepada akar spiritualitas dan tidak terbawa kepada arus modernisasi kehidupan yang tenggelam dalam gemerlapnya dunia yang hedonistis, materialistis, dan pragmaitis. Dalam pandangan filsafat pendidikan ini, peserta didik adalah subjek dan inti dalam kegiatan belajar dan guru hanya bertugas untuk membangkitkan potensi dalam peserta didik serta mempersiapkan kematangan intelektualnya.

Itu dia nih “Aliran Aliran Dalam Filsafat Pendidikan” Gimana? Sudah menambah pengetahuanmu??

 

  6867 Views    Likes  

Cara Menentukan Passion

previous post

Struggles of Freshmen: Tantangan yang Dihadapi Mahasiswa Semester Awal
Cara Menentukan Passion

next post

Cara Menentukan Passion

related posts