Hai, Sobat OSC! Siapa nih yang kalau main media sosial sering lupa waktu? Media sosial kini sudah jadi bagian dari hidup sehari-hari kita. Mulai dari bangun tidur hingga sebelum tidur lagi, rasanya nggak lengkap kalau nggak scroll Instagram, Twitter, atau TikTok. Tapi, pernah nggak sih kamu bertanya-tanya, kenapa kok kita susah banget buat lepas dari media sosial? Yuk, kita coba bahas dari berbagai sisi, kenapa media sosial bisa bikin kita ketagihan dan sulit buat berhenti.
Sebagai makhluk sosial, kita punya kebutuhan untuk terus terhubung dengan orang lain. Media sosial jadi alat yang paling gampang untuk memenuhi kebutuhan ini. Lewat media sosial, kita bisa tetap berhubungan dengan teman lama, kenalan baru, atau bahkan orang-orang yang nggak pernah kita temui secara langsung. Sensasi terhubung inilah yang sering kali bikin kita merasa nyaman dan aman, seakan-akan kita nggak pernah sendirian.
Setiap kali kamu dapet like, comment, atau notifikasi baru, otak kamu ngeluarin dopamin, yaitu hormon yang bikin kamu merasa senang. Ini mirip dengan sensasi yang kamu dapatkan saat makan makanan favorit atau setelah berolahraga. Otak kita akhirnya belajar bahwa menggunakan media sosial adalah aktivitas yang menyenangkan, dan kita cenderung ingin terus mengulanginya.
FOMO atau Fear of Missing Out adalah perasaan takut ketinggalan berita, tren, atau momen penting. Di era digital seperti sekarang, informasi menyebar dengan sangat cepat. Ketika kita nggak ngecek media sosial, kita mungkin khawatir ketinggalan sesuatu yang penting, entah itu kabar terbaru dari teman atau tren viral yang lagi hype. Rasa takut ini bikin kita terus-menerus pengen update dan nggak mau ketinggalan.
Siapa sih yang nggak suka diakui? Lewat media sosial, kita bisa menampilkan versi terbaik dari diri kita. Foto-foto liburan, pencapaian, atau sekadar update status yang cerdas bisa jadi cara kita untuk menunjukkan diri ke dunia. Setiap kali ada yang memberikan respon positif, itu seperti validasi bahwa kita eksis dan diakui oleh orang lain. Hal ini tentu aja bikin kita ketagihan untuk terus menampilkan konten baru demi mendapatkan validasi lebih.
Platform media sosial punya algoritma canggih yang dirancang untuk bikin kamu betah berlama-lama. Algoritma ini bekerja dengan cara menyajikan konten yang sesuai dengan minat dan kebiasaan kamu. Misalnya, kalau kamu suka nonton video kucing, feed kamu bakal dipenuhi dengan video serupa. Ini bikin kamu terus tergoda buat scroll tanpa henti, karena konten yang muncul selalu sesuai dengan apa yang kamu suka.
Nggak bisa dipungkiri, media sosial sering jadi tempat pelarian saat kita merasa bosan, stres, atau butuh hiburan. Ketika realita di dunia nyata terasa berat, kita cenderung mencari pelarian yang mudah dan cepat. Di sini lah media sosial masuk sebagai solusi instan. Dari melihat meme lucu, video inspiratif, sampai sekadar chatting dengan teman, semua itu bisa jadi cara kita untuk sementara melupakan masalah.
Kita hidup di zaman di mana akses internet dan smartphone sangat mudah dijangkau. Dengan adanya akses ini, media sosial pun jadi bisa diakses kapan saja dan di mana saja. Tidak ada batasan waktu atau tempat untuk membuka media sosial, dan ini makin memperkuat ketergantungan kita.
Media sosial seringkali jadi ajang untuk membandingkan diri dengan orang lain. Saat kita melihat postingan orang lain yang terlihat lebih bahagia, sukses, atau menarik, kita bisa jadi merasa insecure atau malah termotivasi untuk melakukan hal yang sama. Fenomena ini bisa bikin kita terus menerus berusaha mengikuti standar yang ada di media sosial, yang akhirnya bikin kita susah lepas.
Meskipun susah, bukan berarti kita nggak bisa lepas dari media sosial. Ada beberapa tips yang bisa dicoba:
• Buat batasan waktu: Tentukan waktu tertentu di mana kamu boleh membuka media sosial, misalnya hanya di pagi hari atau setelah makan siang.
• Unfollow akun-akun yang nggak perlu: Pilih-pilih akun mana saja yang benar-benar membawa manfaat dan mana yang cuma bikin kamu merasa nggak nyaman atau terlalu banyak buang waktu.
• Cari aktivitas alternatif: lih-alih terus-terusan pegang ponsel, coba lakukan aktivitas lain seperti membaca buku, olahraga, atau berkumpul dengan teman secara langsung.
Media sosial memang sudah jadi bagian dari kehidupan modern, dan nggak ada yang salah dengan itu. Tapi penting buat kita untuk menyadari kenapa kita bisa begitu ketagihan, dan gimana caranya biar kita tetap bisa mengontrol penggunaannya. Dengan begitu, kita bisa menikmati manfaat dari media sosial tanpa terjebak dalam efek negatifnya.
Tetap bijak dan sehat dalam bersosial media, ya!