Koma adalah kondisi medis serius di mana seseorang tidak sadar dan tidak dapat merespons rangsangan eksternal. Bagi banyak orang, keadaan ini menimbulkan pertanyaan mendalam: Apa yang sebenarnya dirasakan oleh seseorang saat berada dalam koma? Apakah mereka menyadari sekitarnya, atau terjebak dalam kegelapan total? Artikel ini akan mengeksplorasi pengalaman subjektif orang yang pernah berada dalam koma, berdasarkan penelitian terbaru dan kesaksian pasien.
Banyak pasien yang selamat dari koma melaporkan pengalaman yang berbeda-beda. Beberapa melaporkan merasakan ketenangan, sementara yang lain mengalami mimpi atau halusinasi. Dalam beberapa kasus, pasien merasa seolah-olah mereka berada dalam ruangan gelap atau merasakan sensasi mengambang. Pengalaman-pengalaman ini dapat sangat nyata bagi mereka yang mengalaminya, meskipun tidak ada respons fisik yang terlihat dari luar.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa otak pasien koma mungkin masih aktif dan memproses informasi pada tingkat tertentu. Beberapa penelitian dalam bahasa Indonesia juga mendukung temuan ini. Sebuah artikel di situs Orami menjelaskan bahwa suara yang akrab bagi pasien sebelum koma dapat membantu pemulihan kondisi mereka. Studi tersebut menemukan bahwa mendengarkan suara orang yang dikenal dapat meningkatkan aktivitas saraf di otak pasien koma, menunjukkan bahwa otak mereka masih memproses informasi meski mereka tampak tidak responsif?. Lalu bagaimana cara membantu pasien koma?
Cara membantu pasien koma dapat dilakukan dengan beberapa metode yang fokus pada stimulasi sensorik dan keterlibatan keluarga. Menurut artikel di Orami, beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
Kunjungan Teratur: Kunjungi pasien secara rutin dalam kelompok kecil untuk menghindari stres. Stimulasi Sensorik: Berikan rangsangan melalui sentuhan atau suara, seperti menyeka wajah atau memutar musik yang dikenal pasien. Komunikasi: Ajak pasien berbicara tentang hal-hal yang disukai atau kenangan bersama.Pengalaman seseorang dalam koma dapat sangat bervariasi, mulai dari sensasi ketenangan hingga mimpi yang intens atau halusinasi. Meskipun pasien tampak tidak sadar, penelitian menunjukkan bahwa otak mereka mungkin masih aktif dalam memproses beberapa jenis informasi. Kesaksian dari mereka yang pernah mengalami koma memberikan wawasan tentang kompleksitas dan keragaman pengalaman ini. Dengan kemajuan teknologi pencitraan otak, kita semakin mendekati pemahaman yang lebih baik tentang kesadaran dan persepsi selama kondisi koma.
Sumber:
Orami. (2020). Mengenal kondisi koma, apakah pasien bisa mendengar? Orami.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan