Makanan fermentasi mungkin sering kita jumpai sehari-hari. Contohnya seperti tempe, tape, yogurt, teh, kecap, dll. Fermentasi merupakan suatu proses dasar dalam mengubah suatu bahan menjadi bahan lainnya dengan cara yang relatif sederhana dan proses tersebut dibantu oleh mikroba. Makanan fermentasi memiliki ciri-ciri rasa yang asam serta beraroma khas dan kuat.
Meskipun makanan fermentasi melibatkan mikroba dalam prosesnya, namun mikroba tersebut adalah mikroba baik yang memiliki manfaat untuk tubuh.
1. Mengawetkan Makanan
Fermentasi merupakan salah satu cara mengolah makanan yang sudah dilakukan sejak dahulu. Pada masa lalu, orang-orang memfermentasi jenis bahan makanan tertentu agar lebih awet dan dapat dikonsumsi dalam jangka waktu yang lebih lama.
2. Sumber Probiotik
Probiotik merupakan jenis bakteri hidup yang terdapat pada suatu produk makanan maupun suplemen. Bakteri ini memiliki banyak manfaat khususnya untuk sistem pencernaan dan membantu menyeimbangkan mikrobiota usus
Probiotk memiliki manfaat yaitu meningkatkan fungsi saluran pencernaan, sumber antioksidan, meningkatkan keseimbangan neurotransmitter, menjaga kekuatan sistem imun, meningkatkan pertumbuhan sel, meningkatkan kesehatan mental, dan menurunkan inflamasi.
3. Makanan Lebih Mudah Dicerna
Mengonsumsi makanan yang telah difermentasi dapat membantu memecah nutrisi yang terkandung dalam makanan yang kita konsumsi sehingga jadi lebih mudah untuk dicerna oleh usus. Misalkan singkong memiliki tekstur yang keras sebelum di fermentasi dan lunak setelah difermentasi menjadi tape. Hal ini karena mikroba yang terlibat dalam fermentasi akan menghasilkan enzim yang dapat menghidrolisis karbohidrat yang susah dicerna menjadi mudah dicerna dan diserap zat gizinya.
4. Meningkatkan Kandungan Zat Gizi
Makanan yang melalui proses fermentasi memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dan beragam daripada sebelumnya. Asam laktat yang terbentuk melalui proses fermentasi dapat membunuh bakteri patogen, sehingga aman dikonsumsi.
Mikroba yang dominan dalam fermentasi yaitu jamur, bakteri, dan khamir. Contoh jamur yang sering digunakan yaitu aspergilus, neurospora, rhizopus. Sedangkan contoh dari golongan bakteri yaitu lactobacillus dan acetobacter. Dan dari golongan khamir yaitu saccharomyces.
Dari waktu ke waktu, semakin banyak bahan makanan yang diolah melalui proses fermentasi. Misalkan hasil fermentasi dari susu yaitu yogurt, kefir, keju, dan dadih. Hasil fermentasi dari sayuran yaitu sauerkraut, kimchi, acar, dan asinan sawi. Makanan fermentasi dari kedelai yaitu tempe, tahu, kecap, oncom, natto, dan tauco. Dari bahan serealia yaitu roti, pancake, pizza, dan miso. Dan masih banyak lagi bahan makanan yang bisa difermentasi.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan