Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka(UHAMKA) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional melakukan gerakan sedekah sampah dan pemilahan sampah di Masjid Al-Islam, Cipayung, Jakarta Timur, pada Sabtu, 26 Agustus 2023 berkolaborasi dengan TPA Al-Islam.
Sampah merupakan permasalahan jangka panjang yang membutuhkan kesadaran semua pihak. Mulai dari tertib memilah, membuang sampah pada tempatnya sampai mengolah dan mendaur ulangnya.
Penyelesaian atas masalah sampah sudah tidak bisa ditunda lagi, mahasiswa KKN Internasional UHAMKA terlibat untuk memulai kebiasaan dari diri kita sendiri dengan memilah sampah di rumah sesuai jenisnya. Hal tersebut akan sangat membantu dalam penanganan masalah sampah. Setelah dipilah nanti akan ditabung di bank sampah atau sedekah sampah yang telah disediakan pengepul di Cipayung. Apabila hal tersebut dilakukan secara konsisten, maka perubahan akan terjadi dan lingkungan menjadi bersih.
Mahasiswa KKN Internasional UHAMKA berkolaborasi dengan TPA Al-Islam Cipayung melakukan pemilahan sampah yang merupakan suatu proses kegiatan penanganan sampah dari sumbernya.
Total berat sampah yang telah dipilah mencapai 152 Kg yang dikumpulkan dari masyarakat setempat. Pemilahan sampah bisa dikelompokkan menjadi besi, kaleng, gabruk, plastik, buku, kardus, kaca dll. Tujuan dari pemilahan sampah yaitu untuk mempermudah pengelolaan sampah selanjutnya. Selain itu, hasil dari pemilahan sampah yang diserahkan ke pengepul akan disedekahkan untuk keperluan TPA.
"Masalah sampah menjadi tanggung jawab kita semua, dengan adanya gerakan sedekah sampah dapat memudahkan sekaligus menjadikan sampah dapat bernilai jual. Oleh sebab itu, mari kita memilah sampah mulai dari sumbernya, yaitu dari rumah, karena memilah sampah dari rumah ternyata dapat memberikan manfaat baik bagi diri sendiri maupun bagi lingkungan,” tutup Muhammad Mustain, DKM Masjid Jami' Al-Islam Cipayung.
Tujuan dari Gerakan Sedekah Sampah Masjid Al-Islam Cipayung ini yaitu:
Pertama, edukasi lingkungan terutama ttg sampah yg setiap hari menjadi masalah. Menjadi masalah karena penanganan yg kurang tepat, pembedaan antara sampah organik & anargonik. Khusus anargonik, karena tidak bisa diurai dalam tanah oleh bakteri.
Kedua, mengajarkan tanggung jawab; tema pentingnya adalah mengajarkan kepada anak2 dan masyarakat bahwa sampah kita sendiri adalah tanggung jawab kita sendiri. Maka kita ajarkan, kita tidak usah memungut sampah orang lain. Karena itu tanggung jawab dia sendiri, yang penting sampah kita saja, kita yang harus bertanggung jawab. Walaupun selanjutnya klo tanggung jawab ini sudah ada, harapannya dia menjadi pengingat orng lain utk buang sampah seperti yang dilakukannya.
Ketiga, sebagai Sedekah. Islam mengajarkan bab sedekah, karena pahalanya luar biasa. Bahkan sedekah ini jika bisa wajib. Sedekah dengan harta, jika tidak bisa, dengan apa yang bisa. Meskipun itu hanya sampah.
Keempat, mencari rezeki yg halal. Meskipun memungut sampah, jika itu halal itu jauh lebih baik daripada pekerjaan yg di mata orang keren dan bagus namun jika tidak halal, menjadi tidak berkah.
Kelima, prinsipnya Islam itu solusi. Sehingga belajar dan praktik seharusnya seimbang, sedikit ilmu apabila dipraktikkan itu lebih baik daripada tahu ilmunya namun tidak mau melakukan.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan