Pengelantangan atau bleaching adalah proses dalam industri tekstil yang bertujuan untuk menghilangkan warna alami, noda, dan kotoran dari serat kain sebelum proses pewarnaan atau finishing. Proses ini penting untuk menghasilkan kain yang berwarna cerah, bersih, dan seragam. Kain dari serat alami seperti kapas biasanya memiliki warna kekuningan atau abu-abu akibat sisa lignin dan zat pewarna alami tumbuhan. Jika tidak dikelantang, warna-warna ini dapat mempengaruhi hasil pewarnaan menjadi tidak maksimal.
Tujuan Pengelantangan:
Menghilangkan warna alami serat (misalnya warna kekuningan pada kapas) Menyingkirkan kotoran atau noda yang tidak larut dalam airMempersiapkan kain agar lebih baik menyerap zat warna
Meningkatkan penampilan dan nilai estetika kain
Proses pengelantangan bisa dilakukan dengan dua cara: oksidatif dan reduktif. Metode oksidatif menggunakan bahan kimia seperti hidrogen peroksida (H?O?) yang cukup ramah lingkungan dan paling sering digunakan. Sementara itu, metode reduktif seperti sodium dithionite lebih cocok untuk serat protein seperti wol dan sutra yang sensitif terhadap oksidasi.
Dalam praktiknya, faktor-faktor seperti pH, suhu, waktu proses, dan konsentrasi bahan kimia sangat memengaruhi efektivitas bleaching. Misalnya, hidrogen peroksida memerlukan kondisi basa (pH 10–11) dan suhu sekitar 80–90°C untuk bekerja secara optimal.
Namun, proses bleaching juga menimbulkan tantangan lingkungan, terutama jika tidak dikelola dengan benar. Limbah cair yang mengandung zat aktif sisa bisa mencemari air dan tanah. Karena itu, industri tekstil kini mulai mengembangkan metode bleaching yang lebih ramah lingkungan seperti enzymatic bleaching atau bleaching berbasis oksigen aktif tanpa klorin.
Melalui pengelantangan yang tepat, kain tidak hanya menjadi lebih bersih secara visual, tetapi juga siap menerima pewarna dengan lebih baik, menghasilkan produk tekstil yang berkualitas tinggi.
previous post
Kenapa Kain Bisa Putih? Yuk Kenalan dengan Bleaching!