Pernah nggak sih, kamu merasa nggak punya kendali atas hidupmu dan apa yang kamu lakukan nggak akan mengubah apa-apa? Kalau pernah, kamu mungkin sedang mengalami apa yang disebut dengan learned helplessness atau ketidakberdayaan yang dipelajari. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang konsep ini, bagaimana bisa terjadi, dan apa dampaknya pada hidup kita.
Apa Itu Learned Helplessness?
Learned helplessness adalah kondisi psikologis di mana seseorang merasa tidak berdaya dan pasrah terhadap situasi sulit atau tantangan, karena mereka percaya bahwa usaha mereka tidak akan mengubah hasil apapun. Konsep ini pertama kali dikenalkan oleh psikolog Martin Seligman pada tahun 1967 melalui eksperimen dengan anjing.
Dalam eksperimen tersebut, anjing-anjing dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama ditempatkan dalam situasi di mana mereka bisa menghentikan sengatan listrik dengan menekan sebuah panel. Kelompok kedua ditempatkan dalam situasi di mana mereka tidak bisa menghentikan sengatan listrik, apapun yang mereka lakukan. Kelompok ketiga tidak mengalami sengatan listrik sama sekali. Ketika ketiga kelompok ini kemudian ditempatkan dalam kotak di mana mereka bisa melompat untuk menghindari sengatan listrik, kelompok kedua yang telah mengalami ketidakberdayaan dalam situasi sebelumnya tidak berusaha melompat, meskipun mereka sebenarnya bisa.
Penyebab Learned Helplessness
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami learned helplessness, antara lain:
1. Pengalaman Negatif Berulang: Ketika seseorang terus-menerus menghadapi kegagalan atau situasi sulit tanpa ada keberhasilan, mereka bisa mulai merasa tidak ada gunanya berusaha.
2. Lingkungan Negatif: Pengasuhan atau lingkungan yang penuh kritik, hukuman, atau minim dukungan juga bisa memicu kondisi ini.
3. Kurangnya Kontrol: Situasi di mana seseorang merasa tidak punya kendali atau pengaruh terhadap hasil yang mereka inginkan.
Dampak Learned Helplessness
Learned helplessness bisa berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan, termasuk:
1. Kesehatan Mental: Kondisi ini sering dikaitkan dengan depresi, kecemasan, dan rendahnya harga diri. Orang yang merasa tidak berdaya cenderung lebih mudah mengalami gangguan mental.
2. Kinerja dan Produktivitas: Orang yang mengalami learned helplessness cenderung kurang termotivasi untuk berusaha atau mencoba hal-hal baru. Ini bisa berdampak pada kinerja mereka di sekolah, tempat kerja, atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Hubungan Sosial: Sikap pasrah dan kurangnya inisiatif bisa mempengaruhi hubungan sosial. Mereka mungkin menarik diri atau tidak berusaha memperbaiki hubungan yang bermasalah.
Contoh Learned Helplessness dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Di Sekolah: Seorang siswa yang terus-menerus mendapat nilai buruk meskipun sudah belajar keras bisa merasa tidak ada gunanya berusaha lebih jauh.
2. Di Tempat Kerja: Seorang karyawan yang sering dikritik oleh atasannya dan jarang mendapatkan pengakuan atas kerjanya bisa merasa tidak berdaya dan kehilangan motivasi.
3. Dalam Hubungan Pribadi: Seseorang yang mengalami kegagalan berulang kali dalam hubungan romantis bisa merasa tidak ada gunanya mencoba menjalin hubungan baru.
Bagaimana Mengatasi Learned Helplessness?
Mengatasi learned helplessness bukanlah tugas yang mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Berikut beberapa langkah yang bisa membantu:
1. Sadari Pola Pikir Negatif: Langkah pertama adalah menyadari pola pikir negatif yang muncul. Cobalah untuk mengenali kapan kamu merasa tidak berdaya dan apa yang memicu perasaan tersebut.
2. Ubah Narasi Diri: Gantikan pikiran negatif dengan pernyataan positif dan realistis. Misalnya, daripada berpikir "Saya pasti gagal," coba ubah menjadi "Saya akan berusaha sebaik mungkin dan belajar dari pengalaman ini."
3. Fokus pada Solusi: Alihkan fokus dari masalah ke solusi yang mungkin. Cobalah untuk mencari cara-cara konkret untuk mengatasi tantangan yang dihadapi.
4. Belajar dari Kegagalan: Lihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar, bukan sebagai tanda ketidakberdayaan. Setiap kegagalan bisa memberikan pelajaran berharga yang membantu kita menjadi lebih baik di masa depan.
5. Dukungan Sosial: Cari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional jika perlu. Dukungan dari orang lain bisa memberikan motivasi dan perspektif baru yang membantu kita mengatasi perasaan tidak berdaya.
Learned helplessness adalah kondisi yang bisa berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan, tetapi dengan kesadaran dan usaha, kita bisa mengatasi perasaan tidak berdaya dan mengembangkan sikap optimis. Ingat, setiap tantangan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang. Jangan biarkan pengalaman negatif menghalangi potensi diri kita. Dengan pola pikir positif, ketekunan, dan dukungan dari orang-orang terdekat, kita bisa meraih hidup yang lebih baik dan lebih bahagia.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan