Seperti diketahui pada tanggal 3-6 September 2024 Indonesia akan dikunjungi seorang tokoh besar dunia. Beliau adalah Paus Fransiskus yang merupakan pimpinan tertinggi Gereja Katolik di dunia. Sejumlah agenda terkait kunjungan Sri Paus ke Indonesia telah dipersiapkan mulai dari penyambutan, pertemuan dengan tokoh-tokoh penting di Indonesia, hingga beliau sendiri akan memimpin sebuah misa agung di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta yang diperkirakan akan dihadiri sekitar 80.000 umat Katolik di Indonesia. Kunjungan Paus Fransiskus ini tentunya sangat dirindukan oleh masyarakat Indonesia setelah kunjungan terakhir dari pemimpin tertinggi Gereja Katolik di dunia pada tahun 1989 yang pada saat itu adalah Paus Yohanes Paulus II. Kunjungan ini merupakan rangkaian kunjungan apostolik Sri Paus ke Asia Tenggara yang dijadwalkan pada tanggal 2-13 September 2024. Indonesia patut berbangga mendapatkan urutan pertama dari rangkaian “kunjungan apostolik” dari Sri Paus. Lantas, apakah makna dari kunjungan apostolik tersebut?
Kata apostolik berasal dari bahasa Yunani, yaitu apostolos yang berarti “utusan” atau “ yang diutus”. Kunjungan apostolik sendiri memiliki makna kunjungan atau lawatan yang dilakukan oleh Paus sebagai pimpinan tertinggi Gereja Katolik secara resmi ke seluruh belahan dunia. Tentunya, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ini merupakan kebanggaan bukan hanya umat Katolik, namun seluruh umat beragama di Indonesia. Dalam pidatonya di Istana Negara pada hari Rabu, 3 September 2024 di hadapan sejumlah tokoh, beliau sangat bangga dengan Indonesia dimana semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika dipegang teguh, sehingga bangsa Indonesia tetap hidup rukun di tengah perbedaan.
Dengan kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia, terbesit harapan bahwa perdamaian dan kerjasama harus selalu diwujudkan karena perang bukanlah sebuah solusi karena tidak akan ada yang menang dan kalah, namun hanya kesengsaraan. Semoga perdamaian akan terus ada di seluruh dunia khususnya di Bumi Indonesia tercinta, tanah Bhinneka Tunggal Ika, dimana disebutkan oleh presiden Indonesia Ir. Joko Widodo pada pidato singkatnya dalam rangka menyambut Paus Fransiskus di Istana Negara pada tanggal 3 September 2024 bahwa perbedaan merupakan pupuk bagi persatuan dan perdamaian sebuah bangsa.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan