Halo Sobat OSC! Pernahkah kalian sadar bahwa pola makan kita belakangan ini mengalami perubahan signifikan? Ultra-processed food adalah makanan yang umumnya kandungan-kandungannya diformulasi oleh industri, melalui proses yang panjang, seperti snack kemasan, minuman bersoda, makanan cepat saji, dan makanan beku siap saji. Mengapa makanan jenis ini begitu digemari orang, terutama di kalangan mahasiswa? Yuk, kita lihat beberapa alasan utamanya.
1. Rasa yang Kuat
Ultra processed food dirancang untuk memiliki rasa yang kuat seperti gurih, manis, atau asin, yang disukai oleh banyak orang, termasuk mahasiswa. Dengan kombinasi rasa yang beragam ini secara tidak langsung merangsang otak untuk menginginkan lebih banyak. Tekstur yang bervariasi, renyah, lembut, atau meleleh di mulut juga menjadi daya tarik tersendiri yang membuat makanan ini sulit ditolak.
2. Praktis
Kehidupan mahasiswa yang sibuk dengan jadwal kuliah, tugas, dan mungkin kegiatan organisasi membuat UPF menjadi pilihan yang praktis. Makanan ini mudah ditemukan di minimarket atau kantin kampus, dan tidak memerlukan waktu lama untuk disiapkan. Bagi mahasiswa yang tinggal di kos dengan fasilitas dapur terbatas, UPF juga menjadi solusi cepat dan praktis untuk mengisi perut tanpa harus repot memasak.
3. Harga yang Terjangkau
Harga tentu saja menjadi pertimbangan utama bagi kalangan mahasiswa. Ultra processed food sering kali lebih murah dibandingkan dengan makanan yang dimasak sendiri.
4. Pengaruh Sosial
Lingkungan kampus, teman-teman, serta pengaruh dari media sosial dan iklan juga memengaruhi pola makan mahasiswa. Jika teman-teman sering makan junk food atau snack kemasan, besar kemungkinan mahasiswa lain akan mengikuti tren tersebut. Selain itu, budaya "ngemil" sambil belajar atau begadang mengerjakan tugas membuat UPF menjadi camilan yang sulit digantikan.
5. Kurangnya Edukasi Nutrisi
Banyak mahasiswa tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang pentingnya nutrisi dan dampak jangka panjang dari konsumsi UPF yang berlebihan.
Cara Mengatasi Ketergantungan pada Ultra Processed Food
1. Edukasi Nutrisi
Mahasiswa perlu lebih sadar akan pentingnya nutrisi yang baik. Program di kampus yang mengedukasi tentang pola makan sehat, seminar tentang gizi, atau bahkan melalui media sosial bisa membantu meningkatkan pemahaman. Memahami bahwa apa yang kita makan hari ini akan memengaruhi kesehatan di masa depan bisa menjadi motivasi untuk membuat pilihan makanan yang lebih baik.
2. Mencoba Alternatif Camilan Sehat
Kalian bisa mulai mengganti snack ultra processed dengan camilan yang lebih sehat seperti buah-buahan segar, yoghurt, atau kacang-kacangan.
3. Manajemen Waktu dan Persiapan Makanan
Belajar memanajemen waktu untuk memasak makanan sederhana bisa sangat membantu. Persiapan makanan tiap minggu bisa menjadi solusi bagi mahasiswa yang sibuk.
4. Membatasi dan Mengatur Konsumsi
Meskipun sulit untuk sepenuhnya menghindari UPF, kalian bisa mencoba untuk membatasinya. Misalnya, menetapkan aturan untuk hanya mengonsumsi makanan ini pada waktu tertentu.
Sebagai mahasiswa, menjaga kesehatan dan pola makan adalah investasi jangka panjang yang penting. Dengan memilih makanan yang lebih sehat sobat OSC dapat tetap sehat dan kuat untuk menghadapi segala tantangan di kampus!
Referensi
Vashtianada, A., Setiarini, A., & Sartika, R. A. D. (2023). The Difference of Ultra-Processed Food Consumption based on Individual Characteristics and Other Factors among Non-Health Undergraduate Students in Universitas Indonesia in 2023. Indonesian Journal of Public Health Nutrition (IJPHN), 4(1), 6.
Angeline & Sugiarto, Keyla. (2022). Association between Ultra-Processed Food and Noncommunicable Disease: A Literature Review.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan