Mengapa Coding Begitu Menarik Bagi Kenkulus? Si Magic Baby!
Hallo sobat udah pada tau belum nih di indonesia ada magic baby? baru banget nih lahir pada tahun 2021,bayi ini menjadi viral karena ketantruman meminta belajar coding. Wah kok tantrumnya beda ya? yaps,jika pada umumnya bayi tantrum meminta beli mainan atau makanan ternyata ada loh bayi yang meminta belajar coding. Itss ngeriii banget ga sih?bukannya ga normal ya seperti itu?masa bayi begitu? Sobat di era digital seperti ini coding bukanlah kata yang lazim didengar. Semua yang sudah serba teknologi,seperti halnya pembuatan aplikasi yang dibuat oleh bahasa pemrogaman yang biasa kita sebut dalam ilmu coding. Bagi beberapa kalangan orang dewasa coding bahkan diwajibkan untuk dipelajari. Hal tersebut menjadi keterpaksaan jika dalam diri seseorang yang tidak tertarik dengan ilmu coding. Lalu mengapa seorang bayi bernama kenneth yang terkenal dengan nama kenkulus ini tertarik mempelajari hal semacam itu?Pandangan seperti apa sih yang dimiliki oleh bayi ajaib terhadap ilmu coding? Jika diketahui sebelumnya,kenneth sudah memiliki dasar pengetahuan yang lebih dibanding bayi lainnya. Tentu saja hal ini kemudian menjadi go public oleh netizen indonesia. Pasalnya netizen merasa terheran dengan keajaiban dunia seperti sekarang ini. Dimana kenneth sudah mengenal anatomi tubuh,hafal rumus matematika dan juga tertarik pada kalkulus sehingga demikian sering kali disebut dengan nama kenkulus oleh netizen. Pertanyaannya adalah, mengapa coding begitu menarik bagi Kenneth, yang pada usianya yang masih sangat muda sudah mampu menunjukkan minat yang begitu besar pada dunia teknologi? perlu dipahami bahwa minat Kenneth pada coding mungkin didorong oleh berbagai faktor, termasuk lingkungan dan stimulus yang diterimanya sejak bayi bahkan dalam kandungan oleh kedua orang tuanya. Sebagai contoh, mungkin saja lingkungan di sekitarnya telah memberikan akses yang melimpah pada teknologi, seperti perangkat elektronik dan permainan interaktif yang menggunakan konsep dasar coding. Selain itu, faktor genetik juga dapat berperan dalam minat Kenneth pada coding. Penelitian telah menunjukkan bahwa minat pada bidang tertentu bisa dipengaruhi oleh faktor genetik, meskipun ini masih merupakan area penelitian yang terus berkembang. Namun, yang pasti adalah bahwa coding menawarkan banyak hal yang menarik bagi Kenneth dan bayi-bayi lainnya yang mungkin memiliki minat serupa. Bisa saja dalam diri Kenneth menyukai hal-hal yang menantang dan simbol-simbol abstrak yang bahkan orang dewasa terkadang enggan melihatnya.
Apa saja sih yang bisa menjadi alasan seseorang terutama sang magic baby tertarik pada ilmu coding ? jawabannya sebagai berikut ini :
1) Bayi seperti Kenneth, yang mungkin memiliki dorongan eksploratif yang tinggi, dapat menemukan kegembiraan dalam menciptakan sesuatu yang baru dengan coding.
2) Coding seringkali melibatkan pemecahan masalah dan logika, yang bisa menjadi tantangan yang menarik bagi bayi yang haus akan stimulus baru dan tantangan intelektual.
3) Bayi seringkali meniru perilaku yang mereka lihat dari orang tua atau orang dewasa di sekitar mereka. Jika orang tua Kenneth atau orang-orang di sekitarnya tertarik pada dunia teknologi dan coding, mungkin Kenneth juga merasa tertarik untuk mengikuti jejak mereka. Dalam postingan sosial media dari sang ibu,Kenneth mulai tertarik coding dikarenakan pamannya juga bekerja sebagai programmers. Sehingga demikian hal tersebut merupakan faktor pertama ketertarikan Kennerth terhadap coding.
4) Kenneth mendapat tanggapan positif dari orang-orang di sekitarnya ketika dia menunjukkan minat pada coding, itu bisa menjadi penguatan positif yang mendorongnya untuk terus menjelajahi minat tersebut.
Bahasa pemrogaman yang sudah dikenal Kenneth ialah python,HTML dan javascript. Pada postingan sang ibu bernama Chika bahwa Kenneth tengah menjalani tes istilah coding atau pemrogaman web oleh salah satu pengajar. Benar saja saat ditanya oleh pengajar Kenneth mampu menjawab dengan ekspresi senyum layaknya balita. Yang mencengangkan Kenneth juga mengetahui tempat menyimpan data yang ditunjukan oleh pengajar,”Database” jawab kenneth. Dengan demikian, meskipun mungkin terlihat tidak biasa atau bahkan tidak mungkin bagi seorang bayi untuk tertarik pada coding, Kenneth dan bayi-bayi lainnya seperti dia menunjukkan bahwa minat pada dunia teknologi bisa dimulai dari usia yang sangat dini. Melalui dukungan dan stimulasi yang tepat dari lingkungan mereka, siapa pun, termasuk bayi-bayi seperti Kenneth, bisa mengeksplorasi dan mengembangkan minat mereka pada coding dan teknologi. Siapa tahu, mungkin saja mereka adalah generasi yang akan membawa terobosan luar biasa dalam dunia teknologi di masa depan. Namun kita sebagai orang dewasa perlu mendampingi agar mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti yang sudah diketahui usia bayi sering disebut golden age,karena pada masa ini keserba ingin tahuan terhadap lingkungan akan terus meningkat. Ilmu parenting sangat berpengaruh terhadap proses pendidikan anak dari rumah oleh orang tua dan lingkungan sekitar. Parenting yang dilakukan oleh orang tua Kenneth bisa menjadi motivasi dan referensi bagi orang tua lain. Walaupun tidak semua kondisi sama dengan apa yang dialami orang tua Kenneth,setidaknya ada hal-hal baik yang bisa dipelajari. Mari kita tunggu kejutan apalagi yang akan dilakukan Kenneth diusia balita dengan minatnya dibidang ilmu coding.Itulah mengapa coding terlihat begitu menarik pada bocah 2 tahun ini.
Artikel ini ditulis oleh :
Sri Malisa,salah satu mahasiswi program studi Pendidikan Matematika,Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan