Apa itu konformitas? Atau bahasa gampangnya Ikut-ikutan?
Konformitas adalah suatu jenis pengaruh sosial di mana individu mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada (Baron & Byrne, 2005). Sementara itu, pengertian yang lebih sederhana disebutkan oleh Cialdini dan Goldstein (2004) yang mengatakan bahwa konformitas adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh individu untuk mengubah perilakunya agar sesuai dengan respons orang lain.
Jadi, konformitas merupakan perubahan perilaku, persepsi, dan opini sebagai usaha penyesuaian diri dengan norma kelompok baik itu dengan atau tanpa tekanan/paksaan secara langsung dari kelompok tersebut. Output dari proses konformitas juga bisa positif maupun negatif.
Alasan Mengapa Individu Memilih untuk Melakukan Konformitas
Ada beberapa alasan yang mengapa individu melakukan konformitas (Brown, 2006). Alasan-alasan tersebut adalah:
Keinginan untuk disukaiSebagai akibat internalisasi dan proses belajar di masa kecil, maka banyak individu melakukan konformitas untuk membantunya mendapatkan persetujuan dengan banyak orang. Persetujuan diperlukan agar individu mendapatkan pujian. Oleh karena pada dasarnya banyak orang senang akan pujian maka banyak orang berusaha untuk konform dengan keadaan.
Rasa takut akan penolakanKonformitas penting dilakukan agar individu mendapatkan penerimaan dari kelompok atau lingkungan tertentu. Jika individu memiliki pandangan dan perilaku yang berbeda maka dirinya akan dianggap bukan termasuk dari anggota kelompok dan lingkungan tersebut.
Keinginan untuk merasa benarBanyak keadaan menyebabkan individu berada dalam posisi yang dilematis karena tidak mampu mengambil keputusan. Jika ada orang lain dalam kelompok atau kelompok ternyata mampu mengambil keputusan yang dirasa benar maka dirinya akan ikut serta agar dianggap benar.
Konsekuensi kognitifBanyak individu berpikir melakukan konformitas adalah konsekuensi kognitif akan keanggotaan mereka terhadap kelompok dan lingkungan di mana mereka berada.
Lalu, apakah konformitas selalu terjadi dalam suatu kelompok?
Tentu tidak ya teman- teman. Ada beberapa alasan ketika seseorang lebih memilih untuk tidak melakukan konformitas, diantaranya:
DeindividuasiDeindividuasi terjadi ketika individu ingin dibedakan dari orang lain. Individu akan menolak melakukan konform karena tidak ingin dianggap sama dengan yang lain.
Ingin menjadi orang bebasIndividu juga menolak untuk konform karena dirinya memang tidak ingin untuk konform. Menurutnya, tidak ada hal yang bisa memaksa dirinya untuk mengikuti norma sosial yang ada.
Semoga bermanfaat, teman- teman. Terima kasih!
Sumber gambar: IndoPositive
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan