meningkatkan keterampilan membaca

Hallo Sobat OSC!

Ada yang masih malas membaca?

Nah, sebenernya membaca itu apa sih?

Yuk baca artikel tentang keterampilan membaca ini!

Hakikat membaca yaitu salah satu kegiatan untuk menangkap informasi dari yang sifatnya reseptif hingga tulis pada suatu teks. Konsep dasar dari membaca antara lain sebagai kegiatan persepsual (Kita bisa mendapatkan pengalaman baru dari orang lain), pemecah kode (Untuk membedakan dari huruf menjadi makna), mengenali ciri pembeda (Huruf lurus seperti “I” dan huruf melengkung seperti “C”), berpikir dan bernalar (Mengenal, mengingat, menganalisis, serta mensintesis bacaan), proses interaksi (Bagaimana tanggapan pembaca terhadap bahan bacaan), memahami teks, serta proses pemahaman.

Teknik membaca dapat dilakukan dengan cara:

Berkonsentrasi Memperluas kosa kata Menambah pengetahuan yang telah dimiliki. Memunculkan motivasi. Menumbuhkan rasa percaya diri. Aktif ketika membaca. Melatih kecepatan membaca. Membuat catatan. Berdiskusi usai membaca. Melakukan test.

Faktor yang dapat mendukung kita saat membaca dapat dilihat dari faktor fisiologis, psikologis, dan lingkungan. Faktor fisiologis mengenai kondisi kita saat membaca, psikologis tentang minat baca kita, dan lingkungan apakah mendukung atau justru menghambat kita untuk membaca.

Contoh kegiatan yang melibatkan membaca intensif sebagai berikut.

Membaca buku untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian. Membaca bahan bacaan untuk keperluan penelitian. Membaca untuk mengasah keterampilan berbahasa asing. Membaca untuk menyiapkan diri saat akan presentasi.

Teknik membaca intensif dapat dilakukan dengan cara di bawah ini.

Teknik SQ3R (Survey: Meninjau, Question: Bertanya, Read: Membaca, Recite: Menceritakan kembali, Review: Mengulangi). Teknik SQ4R. Teknik umumnya sama dengan SQ3R, hanya saja ditambah dengan wRite: Menulis. Teknik PQRST (Preview: Meninjau, Question: Bertanya, Read: Membaca, Summarize: Membuat ringkasan, Test: Menguji). Teknik KWLH (Know: Pengetahuan yang telah dimiliki, Want: Pengetahuan yang ingin dimiliki, Learned: Pengetahuan yang dipelajari, How: Bgaimana mengetahui hasil pengetahuan).

O, iya Sobat OSC, teknik SQ3R dan teknik PQRST biasanya diterapkan pada strategi membaca untuk studi juga lhoo... Karena dianggap efektif dalam mengembangkan kemampuan membaca bagi peserta didik.

Selanjutnya yaitu membaca ekstensif. Membaca ekstensif ini kebalikan dari membaca intensif Sobat OSC! Membaca ekstensif adalah kegiatan membaca hanya untuk menambah wawasan saja. Beberapa contoh membaca ekstensif:

Mencari kata di kamus. Membaca buku sebelum membeli buku. Mencari atau memilih buku di perpustakaan. Membaca novel untuk mengisi waktu luang. Membaca buku untuk menambah wawasan.

Teknik membaca ekstensif dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

Membaca dangkal: Memahami garis besar pada teks. Scanning. Skimming.

Scanning dan skimming juga menjadi strategi membaca cepat. Scanning merupakan strategi membaca cepat dengan melompat-lompati teks untuk mendapatkan informasi yang diingingkan. Langkah untuk membaca scanning antara lain menentukan bahan bacaan, memperkirakan apakah akan melanjutkan membaca atau tidak, mempelajari bahan bacaan, gerakan mata cepat pada bagian bukan informasi yang diinginkannya, lalu gerakan mata mulai lambat saat menemukan informasi yang dicari, membacanya dengan cermat. Sementara itu, skimming merupakan strategi membaca cepat untuk mendapatkan inti dari bacaan. Langkah-langkahnya dimulai dari melihat judul, memperhatikan subjudul, membaca paragraf demi paragraf, mengabaikan contoh yang kurang penting, tidak sepenuhnya teks dibaca, kemudian membaca paragraf yang paling terakhir karena dinilai mampu memberikan inti dari seluruh teks.

Kemudian tingkatan dalam membaca ada tiga. Pertama membaca literal, kritis, dan kreatif.

Membaca Literal

Membaca literal adalah satu kegiatan membaca dengan memahami maksud teks secara tersurat. Ciri-ciri membaca literal antara lain: Tingkatan membaca yang paling rendah, tidak berpikir kritis ketika membaca, menerima bacaan begitu saja, hanya sebatas mengingat teks bukan untuk dipahami, serta membaca bagian yang nampak saja. Contohnya saat sedang ingin membaca buku dongeng.

Membaca Kritis

Membaca kritis adalah kemampuan pembaca dalam mengolah bahan bacaan untuk memahami teks secara tersurat dan tersirat. Ciri-cirinya adalah lebih tinggi tingkatannya dari membaca literal, bersikap terbuka terhadap bacaan, menangkap isi bacaan dengan cepat, melibatkan dirinya saat membaca, tidak menerima begitu saja bacaan, mencari kebenaran, berhati-hati terhadap gagasan penulis, objektif, logis, dan mengingat bacaan kemudian diterapkan di lain waktu. Contohnya menemukan alur cerita dalam sebuah karya sastra.

Membaca Kreatif

Membaca kreatif adalah kemampuan membaca dengan memahami makna tersurat, tersirat, maupun di balik bacaan. Ciri-ciri membaca kreatif yaitu tingkatan yang paling tinggi dalam membaca, dapat memetik manfaat dari bahan bacaan, memunculkan motivasi yang kuat untuk bertindak, mampu bertukar pikiran, tidak hanya berhenti pada kegiatan membaca saja, menilai secara kritis, menumbuhkan sikap kreatif setelah membaca, kematangan berpikir, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya usai membaca buku antologi puisi, kita mampu menciptakan buku antologi puisi juga dengan tema yang berbeda.

Untuk mendiaknosis kesulitan membaca kita harus mengetahui beberapa hal berikut ini.

Sakade: Gerakan mata yang patah-patah dari titik-titik perhentian saat membaca. Fiksasi: Satuan perhentian sepanjang baris tulisan ketika mata berhenti untuk membaca tulisan. Pandangan keliling: Melihat dari kiri ke kanan titik pandang saat membaca. Rentangan pandang: Pengenalan huruf-huruf. Pandangan kembali: Gerakan mata yang panjang dari baris awal ke baris berikutnya untuk mencegah adanya baris yang terlompati. Regresi: Gerakan mata mundur ke bagian yang telah dibaca.

Kesulitan membaca yang sering kita hadapi biasanya kurang berkonsentrasi, vokalisasi (Membunyikan suara saat sedang membaca), subvokalisasi. Gerakan bibir, kepala, menunjuk bacaan dan regresi, pemahaman struktur kalimat yang kurang, kurang pemahaman isi, dan kesulitan dalam penarikan kesimpulan. Untuk menanggulangi kesulitan-kesulitan tersebut bisa dilakukan dengan memiliki kosa kata yang luas, sikap tubuh yang tepat, membaca sepintas lalu, berkonsentrasi retensi (Mengingat kembali bacaan), menentukan tujuan membaca, dan motivasi yang tinggi.

Nah, Sobat OSC ternyata membaca itu tidak semudah yang kita bayangkan ya... Teknik dan jenis mana yang biasa Sobat OSC lakukan di rumah saat membaca di tengah-tengah Pandemi seperti ini?

Semoga bermanfaat, salam jumpa pada tulisan selanjutnya.

  3849 Views    Likes  

SOFT SKILL YANG HARUS KAMU MILIKI!!!

previous post

Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan
SOFT SKILL YANG HARUS KAMU MILIKI!!!

next post

SOFT SKILL YANG HARUS KAMU MILIKI!!!

related posts