Pelajar Jangan Down dari Pandemi

                        PELAJAR JANGAN KALAH DARI PANDEMI

 

Sejak hadirnya wabah Covid-19 sudah membuat banyak hal bagi manusia ada sedih,senang, dan bisa-bisa saja (ikuti nalurnnya). Bahkan dari pandemi ini banyak sekali kejadian-kejadian yang belum sempat terfikir sama sekali di benat manusia pun kian terjadi. 

 Banyak imbas postif dan negatif yang ditimbulkan oleh tamu kita ini tak terkecuali di bidang Pendidikan. Yang mana, dulu offline dan sekarang menjadi online jujur saya, sebagai pelajar pun sempat kaget akan hal ini apalagi, ditambah dengan barunnya kita Kenaikan kelas di edisi Online ini bertemu guru baru dan, materi/pelajaran baru. Belum lagi klasifikasi metode pembelajaran,sistem nyaman dll. disetiap guru berbeda. 

 Kegiatan pembelajaran pun mulai diterapkan nah, dikernakan jujur sekolah kami mempunyai keterbatasan selain letaknya didesa dan banyak hal akhirnya keputusan guru pun menyatakan bahwa kita baiknya pakai platfrom via grub whatsapp dan goggle class room saja. Padahal dalam pikiran saya sempat terlintas bagaimana coba, jika penjelasannya lewat teks saja padahal, akan lebih efektif jika pakai video confrence seperti zoom dan goggle meet. Tapi, mau diapa dan saling menghormati antar sesama teman yang kurang memiliki sarana dan prasarana untuk melengkapi hal tersebut kami pun sepakat belajar lewat grub whatsapp dan goggle class room sampai sekarang Alhmdulillah.

Singkat Cerita waktu pun berjalan sekitar 1-2 bulan aman terkendali lanjut, 3 bulan keatas mulai ada terukit rasa malas,keluh,bosan muncul dari diri saya tapi, saya rasa hal ini sudah menjadi tugas bakti sebagai pelajar. bahkan coba, sampai ada teman kelas saya perempuan yang menikah padahal sayang sekali selain dia pintar dan juga masa kita tinggal 1-2 tahun lagi baru bebas kan. Mau kuliah, kerja no problame. Saya pun sempat kaget melihat undangannya bahkan sampai mosi tidak percaya. Tapi balik lagi, saya rasa ini pengaruh salah guna sosial media dikalangan pelajar dan juga, ditambah kita lahir di generasi Z yang bisa dikatakan sudah kembang pesatnya teknologi bahkan usia 4 tahun pun sudah halai dalam main gadget padahal banyak juga loh dampak postifnya.

  Jujur saya sempat merasa down dikernakan selain setiap hari kita dikasih materi yang bisa sampai 6 halaman serharinya utuk di catat. belum lagi pembelajaran selanjutnya plus tugas. Saya sempat mangkrik selama 1 minggu cuman mengabsen doang tanpa stor catatan. Nah, siapa nih yang sama dengan saya hehe.. 

Tapi, Alhmdulillah dari seminggu ini berkat hidayah Allah Swt. Saya mendapatkan banyak kesadaran selain mengingat cita-cita dan juga mengingat Orangtua maklum, Pertama laki-laki dari 3 (tiga) bersaudara. Selain kesadaran Alhmdulillah, saya saat itu mendapat informasi webinar digrub whatsapp yang kala itu "beasiswa timur tengah" saya pun coba daftar dan Alhmdulillah mendapatkan banyak inspirasi energi semangat serta motivasi dari penerima beasiswa saat itu dari Universitas Islam Madinah. Saya mulai tertarik dan mulai bangkit semangat saya. Sempat terfikir bagaimana saya bisa kuliah disana InsyaAllah aamiin.

Sungguh augerah luar biasa bagi saya yang tadiknya malas-malas belajar kerna down malah kuat aura positif MasyaAllah.

 

Singkat cerita setelah selesai dari webinar kan ada grubnya setelah itu banyak orang yang sharee undangan baik itu seminar, dan info lomba. Nah, yang mana saya mulai semangat-semangatnya di hidangkan dengan informasi ini saya ikuti applay semua. Pada saat itu ada lomba puspernas Fiksi saya yang awam akan lomba ini saya daftar dibidang fashion sempat bingung kerna masih banyak belum tereksplore bagi saya awalnya sih dibidang budidaya lintas usaha tapi,  gak tau kenapa teralih ke fashion mungkin dari makalah saya yang membuat dengan judul  Baju stayle Muslim tujuaan saya dulu tuh ingin bagaiman terkhusus kalangan remaja jika hendak foto tidak memakai busan yang tidak wajar menurut syariat islam. Saya coba mengalihkan dengan pola pikiran saya dimakalah yang dibuat bahwa baju stayle islam itu jauh lebih bagus selain nencerminkan negara kita yang mayoritas kan juga sebagai sumber ladang pahala kerna selain tertutup juga bisa mengundang ungsur dakwah bagi no mayor agar kita sama-sama mencegah baju style dari barat-baratan. Tanpa dipungkiri sudah ditahap penjuriaan ada 4 juri diprotal yang mengasih penjuriaanya juri 1 ada yang mendukung dengan keterangannya dan dikasih nilai B sedangkan, 2 juri D, dan 1 juri tidak kasih nilai. Saya pun kaget kok begini apa yang salah. Jelang pengumuman ada webinar dan kebingungan saya terjawab dibidan fshion harus ada "Rancangan Fashionnya" wah sempat ketawain diri sendiri kala itu hehe. berberapa minggu kemudian adalagi lomba yang sama dari puspernas yakni Fls2n dan Jurnalis(yg perdana). saya ikuti banyak sekali pelajaran bagi saya. Dan sempat tidak percaya pun ada sebab kami didesa khususnya dilingkungan sekolah masih awam bangat akan informasi luar biasa ini. Selang berberapa hari mendapatkan lagi open recquitment/pembukaan kepengurusan Asosiasi Penelti Muda Indonesia saya coba daftar Alhmdulillah lulus dengan seleksi yang ketat di tempatkan diregional Kalimantan-Sulawesi dengan jumlah 7 orang satu ketua. Hal yang sungguh amat luar biasa wasyukrulillah bisa ikut andil dari Apmi ini selain bisa dapat pengalaman dan juga dapat mengetahui antar sesama potensi pelajar terutama dikepengurusan Apmi se-indonesia. Oh iya, Apmi ini juga merupakan pusat lomba kemdikbud loh yakni KOpsi. (kompetisi peneliti muda indonesia). Jujur jika saya riset memang saat ini yg paling berkuasa ditempati pulau Jawa dengan beberapa provinsinya. Menempati 69%, Sumatera-Bali 10%, Kalimantan,Sulawesi,NTB,&NTT 14%, dan Maluku-Papua 7%. Nah, ayok bagi teman-teman yang lihat ini semagat terus bersaing produkuktifnya yah.

bulan desember 2020, sebuah kehormatan bagi saya mendapat mandat/tugas menjadi Duta Remaja Covid-19 Provinsi sulawesi selatan. Yang mana, setiap kabupatennya dipilih 2 orang Putera-Puteri dengan persaingan ketat yang didirikan sebagai pengagas Salah satu dosen Universitas Hasanuddin Makassar dengan panitia KSR mahasiswa Unhas. Banyak pelatihan yang dikasih hampir dalam kurung 1 minggu setelah itu dikukuhkan oleh Dinas pendidikan provinsi sulawesi selatan untuk dilepaskan dengan program kerja yang telah dievaluasi guna bisa mengedukasi terkhus bagi kalangan remaja dan masyarakat akan pentingnnya kesehatan.

  Nah Akhirnya, dari artikel ini penulis berharap semoga para pembaca bisa terinspirasi agar jangan cepat down apalagi jika banyak tugas dan catatan belum terselesaikan. Sebagai tips, jika teman-teman merasakan hal ini segeralah mencari refrensi guna menetralkan semangat yang hilang tersebut dari kebosanan dan lai lain.

 

Sebagai kesimpulan dari artikel ini ayo, bagi pelajar dari sabang (Aceh) hingga marauke (Papua) Ingat masih banyak saudara-saudara kita diluar sana yang tidak sekolah kerna tidak mampu dan juga ingat Orangtua yah teman-teman, Atas Beribu Pengorbananya bagi anak-anaknya jangan sampai, kita terlalu asik denga dunia luar malah mereka yang rugi akan kita. "Bahagiakan Orangtua itu pelajar Negara Kesatuaan Republik Indonesi."

 

Sekian  Terimakasih,

#HormatSangPenulis.

 

Ket. Penulis memohon maaf bila ada kesalahan tulisan dalam artikel ini, Salam Sukses

 

 

 

 

  58 Views    Likes  

Cetak Prestasi dengan Strategi Persiapan Ujian Terbaik

previous post

MASIH SEPI PEMINAT? INI DIA KEUNTUNGAN DARI MASUK JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN!
Cetak Prestasi dengan Strategi Persiapan Ujian Terbaik

next post

Cetak Prestasi dengan Strategi Persiapan Ujian Terbaik

related posts