Cerpen Renta Kacang Hijau
Di sudut kota yang sibuk, terdapat seorang laki-laki tua Bernama Pak Slamet, dengan rambut putih yang telah memutih seperti salju, dan senyuman hangat wajahnya. Pak slamet selalu mengayuh sepedanya dengan keranjang bambu berisi kacang hijau terbungkus rapi di boncengan sepeda untuk dijual keliling di sepanjang jalan-jalan ramai. Pak Slamet bukanlah penjual kacang hijau biasa. Dia telah menjalani hidupnya dengan berkeliling kota untuk menjual kacang hijau. Walaupun usianya telah mencapai kepala tujuh, semangatnya tidak kalah dengan pemuda. Setiap pagi, Pak Slamet akan berangkat dari rumahnya dengan sepedanya yang usang membawa harapan kacang hijau nya akan laku terjual.
Salah satu pelanggannya yang paling setia adalah Bapak Susanto, pemilik warung kopi kecil di sudut jalan. Setiap kali Pak Slamet muncul dengan sepedanya, Bapak Susanto pasti akan memesan beberapa bungkus kacang hiaju. Mereka sering berbincang tentang masa lalu, tentang bagaimana kota ini telah berubah seiring berjalannya waktu. Suatu hari Ketika Pak Slamet berhenti di depan warung kopi Bapak Susanto, dia menyadari bahwa sepedanya telah rusak. Roda sepeda mengalami masalah dan tidak bisa berputar dengan baik. Namun, Pak Slamet tidak patah semangat, dia memutuskan untuk memperbaiki sepedanya sendiri di pinggir jalan.
Seiring berjalannya waktu, beberapa warga yang baik hati datang membantu Pak Slamet. Ada yang membawakan alat-alat perbaikan sepeda, ada yang membantu memperbaikinya dan ada yang memberikan kacang hijau sebagai bentuk dukungan moral. Sambil duduk di kursi kayu di depan warung kopi, Pak Slamet tersenyum melihat semangat dan kebaikan dari orang-orang di sekitarnya. Mereka membuktikan bahwa kebersamaan dan kepedulian bisa memperkuat ikatan di antara warga kota. Ketika sepeda itu akhirnya diperbaiki, Pak Slamet merasa bersyukur dan terharu oleh bantuan yang diterimanya. Setelah sepedanya Kembali berfungsi, Pak Slamet melanjutkan perjalanan menjual kacang hijau seperti biasa. Namun sekarang ada kehangatan ekstra dalam hatinya. Pengalaman itu mengajarkan bahwa di balik setiap kesulitan selalu ada bantuan dan kebaikan yang menunggu. Pake Slamet tetap menyusuri kota dengan sepedanya, tidak hanya sebagai penjual kacang hijau tetapi juga sebagai sosok yang menginspirasi dengan semangat kebijaksanaannya.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan