Perang Diponegoro adalah salah satu perang melawan penjajah yang dilakukan untuk mencapai kemerdekaan. Perang ini secara khusus adalah perang melawan Kolonisasi Belanda. Berikut adalah “SEJARAH PERANG DIPONEGORO: LATAR BELAKANG, JALANNYA PERANG, DAN AKHIR”
Sebab sebab perangPerang ini adalah perang yang berawal dari rasa kecewa Pangeran Diponegoro atas campur tangan Belandang terhadap istana beserta tanah tumpah darahnya. Kekecewaan itu memuncak ketika Patih Danureja atas perintah Belanda memasang tonggaktonggak untuk membuat rel kereta api melewati makam leluhurnya (Sulistiyowat,2020:25). Karena itulah Pangeran Diponegoro dan rakyat tegal rejo menyatakan perang dengan Belanda. Pangeran Diponegoro dibantu oleh Pangeran Ngabehi Jayakusuma sebagai panglima, Pangeran Mangkubumi sebagai penasehat dan Sentot Ali Basyah Prawiradirja sebagai panglima perang.
Jalannya perangDalam melakukan perlawanan terhadap Belanda, Pangeran Diponegoro menggunakan menggunakan strategi perang gerilya. Belanda sempat kualahan dalam menghadapi perlawanan Pangeran Diponegoro. Namun dalam menghadapi perlawanan Diponegoro tersebut, Belanda menggunakan strategi licik. Pada tahun 1827, Belanda mendatangkan bantuan dari Sumatra dan Sulawesi. Jenderal De Kock menerapkan taktik perang benteng stelsel (Sulistiyowat,2020:27). Benteng stelsel adalah serangkaian benteng yang dibuat oleh Belanda untuk membatasi gerakan pasukan Diponegoro. Dengan membangun banyak benteng, taktik ini berhasil mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro. Oleh karena itu banyak sekali pasukan Diponegoro yang tertangkap dan gugur. Namun pasukan pangeran Diponego tetap gigih untuk melawan hingga membuat Belanda mengajak berunding. Dalam perundingan yang diadakan tanggal 28 Maret 1830 di Magelang, Diponegoro disergap (Sulistiyowat,2020:27).
Akhir PerangKarena Pangeran Diponegoro ditangkap, perang dilanjutkan oleh putranya Pangeran Joned, Ki Sudewo, Diponingrat, dan Diponegoro Anom. Namun sayang usaha mereka hanya sia sia dan berakhir tragis. Diponingrat dan Diponegoro Anom dibuang ke Ambon dan Ki Sudewo dan Pangeran Joned terbunuh saat peperangan,berakhirlah perang Diponegoro. Lalu untuk pangeran Diponegor dan stafnya dibawa ke daerah pembuangan, yaitu di Menado tepat pada tanggal 3 Mei tahun 1830. Pangeran Diponegoro beserta 19 orang termasuk keluarga dan stafnya juga ikut dibuang (Sulistiyowat,2020:27). . Kemudian pada tahun 1834 pangeran Diponegoro dan yang lainnya berpindah ke Makassar. Setelah menjalani masa tawanan selama 25 tahun, Akhirnya Pangeran Diponegoro meninggal pada saat berusia 70 tahun tanggal 8 Januari tahun 1855
Itu dia nih sejarah tentang Perang Diponegoro! Gimana? Sudah menambah pengetahuanmu?
REFERENSI
Sulistiyowati, Anik. (2020). Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sejarah Indonesia Kelas X. Modul Sejarah Kelas XI KD 3.2 dan 4.2. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan