Overthinking adalah kecenderungan untuk terlalu banyak memikirkan sesuatu, bahkan sampai pada tingkat yang tidak perlu atau tidak sehat. Ketika seseorang terlalu banyak berpikir, mereka cenderung fokus pada segala kemungkinan buruk atau negatif dari situasi atau keputusan tertentu. Intipan sisi faktor dan hal negatif dari overthinking bisa mencakup:
Tekanan Akademis: Tekanan untuk berhasil di sekolah, mendapatkan nilai yang tinggi, dan mencapai harapan orang tua atau guru bisa membuat remaja terus-menerus memikirkan prestasi mereka. Mereka mungkin terobsesi dengan pemikiran tentang kegagalan atau tidak mencapai standar yang diharapkan. Masalah Hubungan Sosial: Remaja sering kali mengalami kekhawatiran tentang hubungan dengan teman sebaya, pacar, atau kelompok sosial. Mereka mungkin merasa tertekan oleh perselisihan, ketidakpastian, atau ketakutan akan penolakan. Perubahan Fisik dan Emosional: Masa remaja merupakan periode yang ditandai oleh perubahan fisik dan emosional yang signifikan. Remaja mungkin merasa cemas atau khawatir tentang perubahan yang terjadi pada tubuh dan perasaan mereka. Tuntutan Sosial dan Budaya: Remaja sering merasa terbebani oleh tuntutan sosial dan budaya untuk terlihat sempurna, baik itu dalam hal penampilan fisik, prestasi akademis, atau popularitas. Mereka mungkin berpikir berlebihan tentang bagaimana mereka dilihat oleh orang lain. Pilihan Karier dan Masa Depan: Remaja mungkin merasa tertekan oleh tekanan untuk membuat keputusan tentang masa depan mereka, seperti pilihan karier atau perguruan tinggi yang tepat. Mereka mungkin terobsesi dengan mencari tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Pengaruh Media Sosial: Media sosial dapat meningkatkan perasaan tidak pasti dan tidak memadai pada remaja, karena mereka sering membandingkan kehidupan mereka dengan gambaran yang dihasilkan oleh teman sebaya atau selebriti di media sosial.Semua faktor ini dapat berkontribusi pada pola pikir berlebihan yang disebut overthinking. Penting bagi remaja untuk belajar cara mengelola stres, memperkuat rasa pecaya diri, dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah agar dapat menghadapi tantangan-tantangan ini dengan lebih baik. Mendukung lingkungan keluarga dan sosial juga penting untuk membantu remaja mengatasi overthinking.
Dan ini beberapa hal negatif nya antara lain :
Membuat Stres Berlebihan: Terlalu banyak memikirkan sesuatu bisa menyebabkan tingkat stres yang tinggi. Ketika seseorang terus-menerus memikirkan kemungkinan buruk, mereka menjadi tegang dan gelisah. Menghambat Pengambilan Keputusan: Overthinking dapat menghambat kemampuan seseorang untuk mengambil keputusan karena mereka terlalu terpaku pada analisis berlebihan terhadap situasi. Menimbulkan Kecemasan Berlebihan: Overthinking sering kali dikaitkan dengan kecemasan yang berlebihan. Seseorang yang terlalu banyak berpikir cenderung melihat segala sesuatu dengan lensa negatif, yang dapat memperburuk kecemasan. Mengganggu Kualitas Tidur: Pikiran yang terus-menerus berputar bisa mengganggu tidur seseorang. Mereka mungkin sulit tidur atau bangun di malam hari karena pikiran yang terus-menerus menggoda. Menurunkan Produktivitas: Overthinking dapat menghabiskan waktu dan energi yang berharga, yang pada gilirannya dapat menurunkan produktivitas seseorang. Daripada bergerak maju, seseorang mungkin terjebak dalam lingkaran pemikiran yang tidak produktif. Meningkatkan Risiko Kesehatan Mental: Jika dibiarkan tidak terkendali, overthinking bisa menjadi faktor risiko untuk masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.Mengatasi overthinking memerlukan kesadaran diri dan mungkin memerlukan bantuan profesional jika hal itu mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang. Teknik-teknik seperti meditasi, olahraga, atau terapi kognitif perilaku dapat membantu mengelola pola pikir yang berlebihan ini.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan