Berikut adalah artikel yang merangkum teknologi farmasi terbaru dengan pendekatan terkini, didukung riset dan inovasi global:
1. Teknologi Organ-on-Chip: Menjalin Realitas dan Akurasi In VitroTeknologi organ-on-chip atau human-on-chip memungkinkan simulasi respons tubuh manusia secara lebih realistik dan efisien. ISMO Bio-Photonics, spin-off dari IIT Madras dan MIT, tengah mengembangkan platform ini untuk mempercepat dan memperkaya proses skrining obat, terutama dalam pengobatan kanker dan IVF. Perusahaan ini menargetkan komersialisasi dalam 3–5 tahun mendatang, dengan dukungan dana riset dan investor awal.(The Times of India)
2. Kecerdasan Buatan (AI) dalam Penemuan & Operasional ObatBanyak perusahaan seperti Recursion dan Insilico Medicine menggunakan AI untuk menyaring dan mendesain kandidat obat secara cepat—meski produk beredar belum muncul di pasaran.(WIRED, AP News, Wikipedia)
Perusahaan seperti Insitro menggabungkan data besar dan machine learning untuk menyasar penyakit metabolik dan neurologis.(AP News)
Lembaga besar seperti J&J, Merck, dan Eli Lilly bahkan mengimplementasikan pelatihan AI massal bagi karyawan agar adaptif terhadap transformasi teknologi.(Business Insider)
AI juga diterapkan dalam keselamatan obat, operasi apotek, dan pengelolaan stok secara otomatis.(Wikipedia)
2.1. Multi-Agent AI di Riset Obat: PharmAgentsSebuah kerangka inovatif bernama PharmAgents memanfaatkan LLM (large language models) bergandengan dengan agen-agen AI untuk menyimulasikan alur lengkap penemuan obat—dari deteksi target hingga analisis toksisitas. Sistem ini menjanjikan otomatisasi yang explainable dan skalabel.(arXiv)
3. Cetak Obat 3D (3D-Printing): Personalisasi Obat Tanpa BatasTeknologi ini memungkinkan pencetakan obat dalam bentuk dan dosis khusus untuk setiap pasien, serta pengaturan profil pelepasan zat aktif—ideal untuk pasien anak-anak, lanjut usia, atau kebutuhan khusus. Tablet 3D pertama yang disetujui FDA adalah Spritam (levetiracetam).(Wikipedia, arXiv)
4. Blockchain & Sistem Anti-PemalsuanBlockchain kini kembali relevan dalam menjaga integritas dan transparansi di rantai pasok obat—mengurangi risiko pemalsuan penting di negara berkembang. Beberapa perusahaan besar seperti Pfizer dan Novartis telah mulai mengadopsinya.(farmasiterkini.com, arXiv)
5. Inhaler Berbasis Teknologi Baru: QuattriiCHI dari Inggris menelurkan Quattrii — inhaler serbuk kering yang meningkatkan efisiensi pengiriman obat ke paru-paru hingga 70%, dibandingkan inhaler tradisional. Perangkat ini sedang memasuki uji klinis fase I dan ditargetkan masuk klinik NHS pada 2028.(The Times)
6. Telefarmasi, IoT, dan Apotek DigitalIoT digunakan untuk memantau suhu dan kelembapan dalam distribusi obat, menjaga kualitas terutama untuk vaksin dan produk sensitif.(katabaik.com, kanginformasi.com, Pondokgue)
Telemedicine dan aplikasi mobile semakin membantu pasien mengakses layanan konsultasi dan resep tanpa tatap muka langsung.(Vmedis, epicpharmacyokc.com)
Wearable devices dan smart reminders mendukung kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat.(Pondokgue, Portal Indonesia)
7. Digital Pill: Sensor yang Bisa DimakanObat digital ini memuat sensor yang mengirimkan data real-time saat dikonsumsi—membantu memantau kepatuhan pasien. Meski disetujui sejak 2017, adopsinya masih terbatas karena kekhawatiran privasi dan manfaat ekonomi.(Wikipedia)
8. Terapi Genetik, mRNA, & MikrobiomaTerapi genetik makin murah dan menjanjikan menggunakan CRISPR untuk penyakit seperti hemofilia dan distrofi otot.(farmasiterkini.com)
Platform seperti BioNTech berinvestasi besar-besaran di Inggris untuk mengembangkan mRNA—termasuk vaksin kanker personal.(The Times, farmasiterkini.com)
Pengobatan berbasis mikrobioma (misalnya terhadap Crohn dan autoimun) menjadi fokus riset berkembang.(farmasiterkini.com)
Rangkuman: Tren Teknologi Farmasi Terkini Teknologi Manfaat Utama Organ-on-Chip Efisiensi dan akurasi skrining obat AI & LLM Percepatan penemuan, operasi & personalisasi 3D Printing Obat custom & profiling pelepasan Blockchain Anti-pemalsuan & transparansi pasokan Inhalers Inovatif Efisiensi tinggi pengantaran obat IoT & Telefarmasi Monitoring, akses, dan kepatuhan pasien Digital Pills Monitoring kepatuhan real-time (dengan catatan privasi) Terapi Genetika & mRNA Terapi canggih untuk penyakit kompleks Mikrobioma Pendekatan baru terhadap penyakit kronisSecara keseluruhan, teknologi farmasi terkini mendorong efisiensi, keamanan, dan personalisasi pengobatan. Mulai dari lab mikro organ-on-chip, AI dalam R&D, obat yang dicetak, hingga inovasi dalam distribusi dan terapi mutakhir, semuanya saling melengkapi. Indonesia pun berpeluang memanfaatkan beberapa teknologi ini melalui kolaborasi riset, pelatihan tenaga farmasi, dan pemerataan layanan kesehatan digital.
The Times of India WIRED The Times Business Insider The Timesprevious post
MABA 2025, SIAP CETAK NILAI A TANPA STRESS?