Teknologi Pertanian Canggih di Indonesia

Tabik!

     Tahukah kamu bahwa Indonesia merupakan negara Agraris? ya, berdasarkan data dari badan pusat statistik (BPS) per Agustus 2020, sebanyak 29, 76% dari total penduduk produktif Indonesia berkerja di sektor pertanian. Pertanian merupakan proses pengelolaan aneka ragam hayati yang dimiliki manusia guna mencukupi kebutuhan hidup harian. Tak dapat dipungkiri bahwa negara Indonesia menggantungkan hajat hidup bangsanya dalam sektor pertanian. 

     Namun, kendati menjadi sektor paling unggul di Indonesia, pertanian justru menghadapi permasalahan yang semakin kompleks seiring berjalannya waktu. Salah satu permasalahan yang dihadapi yakni sistem irigasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Irigasi adalah pengaturan pembagian atau pengaliran air menurut sistem tertentu untuk sawah dan sebagainya. Mulai dari ketidak seimbangan antara pasokan dan kebutuhan air, yang tidak lepas dari kerusakan keseimbangan hidrologis di daerah air sungai, hingga sistem yang memakan begitu banyak waktu dan tenaga membuat biaya produksi membengkak. Tentunya air menjadi elemen vital dalam pertanian, sehingga diperlukan sistem irigasi yang tepat guna mengoptimalisasi produksi pertanian.

      Di era revolusi industri 4.0 ini, teknologi dari berbagai macam sektor sangat mengalami perkembangan yang semakin cepat. tuntutan jaman yang ada membuat segala aspek penadah bangsa mulai berinovasi bahkan berevolusi, membuat sistem yang lebih efektif dan efisien memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. Tak tertinggal, sektor pertanian juga terus berinovasi dalam mengembangkan ide-ide berbasis Internet of Things (IoT) agar kegiatan pertanian semakin maksimal. Salah satu perusahaan yang mengembangkan inovasi pertanian guna membantu petani negri yakni BIOPS Agrotekno, dengan teknologi bernama Encomotion.        Encomotion merupakan sistem Irigasi Pintar berbasis machine-to-machine Internet of Things (IoT) yang dapat mengetahui kebutuhan air, sehingga air yang diberikan tepat dan presisi. Selain itu, penggunaan aplikasi Encomotion ini sangat membantu petani dalam menekan harga produksi. Bagaimana tidak, semua dapat dikendalikan hanya melalui ujung jari saja! Aplikasi yang dapat diakses melalui jarak jauh tentunya menghemat waktu dan energi petani dalam mengelola pertanian. Petani tidak perlu bersusah payah mengunjungi wilayah pertaniannya, sebab semua dapat diawasi melalui layar telepon genggam. Namun sayangnya, Encomotion hanya dapat diterapkan pada pertanian dengan sistem green house dan hidroponik.

    Dalam penerapannya, di dalam green house akan dipasang alat dan perlengkapan sensor suhu, kelembaban udara, intensitas cahaya dan CCTV. selanjutnya, rangkaian tersebut diaplikasikan menjadi sebuah sistem dengan fungsi pengawasan dan pengendalian, serta menjadi sistem penunjang atau pengukur, sehingga budidaya tanaman lebih terukur. Bahkan, data-data yang diperoleh dari aplikasi Encomotion begitu akurat hingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk memprediksi waktu tanam dan panen yang tepat. Tak hanya itu, sistem pertanian yang presisi ini juga mampu mengoptimalkan penggunaan air hingga mampu menekan angka produksi mencapai 50%. Alat berwarna putih berbentuk persegi yang disimpan di tengah-tengah lahan pertanian rumah kaca ini juga dapat menghemat pemakaian listrik hingga 75%.       Tidak hanya sampai di situ, startup yang didirikan oleh para alumni ITB ini telah memperoleh hasil yang nyata di awal uji cobanya. Beberapa petani kentang di daerah Sersan Bajuri, Cimahi, dan Ciwidey merasakan langsung manfaat Encomotion. Hasil pertanian yang tadinya hanya menghasilkan 5-7 buah saja per batang tanaman kentang, Encomotion mampu memaksimalisasi hingga tiap tanaman kentang mampu menghasilkan 20 buah kentang. Tak bisa dibantah bila Encomotion dapat menunjukkan gigi di kancah Internasional, dibuktikan dengan keberhasilnnya menduduki peringkat III pada gelaran Swiss Inovation Challenge 2017. Dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang, tentunya inovasi teknologi seperti Encomotion ini membawa angin segar bagi masa depan pertanian Indonesia.  

  134 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts