Keterbatasan ekonomi seringkali menjadi hambatan seseorang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi/kuliah. Pasalnya, biaya yang dikeluarkan jauh lebih banyak dibandingkan pada saat masih duduk di bangku sekolah. Menjadi gapyear bukan alasan untuk tidak produktif, saya berusaha memanfaatkan waktu luang dengan mengikuti online course, webinar, freelance, dan mengasah skill yang saya sukai seperti editing.
Gagal pada tes masuk PTN tidak membuat saya menyerah, dengan memanfaatkan sosial media saya berusaha mencari informasi beasiswa, baik beasiswa dalam negeri maupun beasiswa luar negeri. Berikut ini adalah pengalaman saya saat mengikuti seleksi beasiswa OSC tahun 2022.
Pendaftaran
Bulan agustus 2022, saya menemukan informasi pendaftaran beasiswa OSC (Online Scholarship Competition) pada sosial media Twitter. Saat itu juga saya langsung mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi beasiswa OSC. Prosedur pendaftarannya pun sangat mudah.
Online Test
Seleksi tahap pertama, mata pelajaran yang keluar saat itu mirip seperti try out utbk pada umumnya, bisa dengan cara memanfaatkan buku dan Youtube sebagai sarana belajar untuk Online Test. Bisa juga dengan membeli voucher try out pada web OSC untuk memberikan peluang lebih besar agar mendapatkan nilai yang lebih baik. Pada saat seleksi online test, tipsnya adalah fokus dan cepat. Karena penilaian dihitung dari yang menjawab cepat dan benar.
Seleksi Berkas
Berkas-berkas yang diperlukan tiap kampus dan jurusan berbeda-beda. Biasanya akan diinfokan masing-masing kampus saat lolos seleksi online test melalui WhatsApp/Email. Berkas yang diperlukan kampus saya pada prodi Bahasa Inggris, yaitu:
- Formulir pendaftaran peserta
- Scan ijazah
- Scan SKCK
- Pas foto
- Scan rapor
- Scan sertifikat
- Scan portofolio
Seleksi Wawancara
Pada seleksi tahap akhir, pihak kampus sendiri yang menjadi penentu apakah kamu layak/tidak mendapatkan beasiswa. Tahun lalu, beberapa kampus melakukan wawancara secara hybrid (offline/online), full online, dan full offline, itu semua tergantung kebijakan kampus itu sendiri. Untuk bahasa yang digunakan juga berbeda-beda, ada yang wawancara menggunakan full Bahasa Inggris dan full Bahasa Indonesia. Tips wawancara paling utama adalah bersikap tenang. Dengan sikap yang tenang akan memudahkan diri sendiri menjawab pertanyaan dengan rilex dan jelas sehingga tidak terbata-bata. Sebelum itu, mulailah untuk latihan berbicara depan cermin dengan perkiraan pertanyaan yang akan keluar beserta jawaban yang akan kamu jawab. Pada wawancara beasiswa biasanya pertanyaan yang keluar, seperti:
- Perkenalkan diri
- Alasan memilih kampus dan jurusan
- Prestasi yang dimiliki
- Kelemahan dan kelebihan diri sendiri
Selain itu, yakin dan percaya diri saat menjawab pertanyaan. Perlu juga konsisten dengan jawaban sendiri, karena biasanya interview akan mengulang pertanyaan dari jawaban yang telah kamu jawab.
Sekian tips dan pengalaman saya, semoga camaba yang membaca tulisan ini diberikan kesempatan untuk menjadi next awardee Beasiswa OSC. Ingat! Usia berapapun, tidak ada kata terlambat untuk kuliah.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan