UX Writing Makes Everything Better

Haloo Sobat OSC!!!

Apa kabar teman-teman? Semoga kalian semua selalu diberikan kesehatan ya. Pada artikel ini saya akan berbagi sebagian pengetahuan saya seputar dunia IT khususnya tentang UX Writing. Bagaimana pengimplementasian seni menulis di bidang UX Writing? Yuk kita simak.  

UX Writing UX Writing pada dasarnya bertujuan untuk membantu pengguna mencapai tujuannya. Bentuk bantuan yang diberikan seorang UX Writer adalah membuat teks yang jelas, tidak membingungkan, serta manusiawi agar pengguna merasa mudah untuk mencapai tujuannya. Penulisan UX adalah seni dan ilmu membuat penulisan di seluruh antarmuka digital. Ini digunakan untuk memandu pengguna dan memberi mereka pengalaman terbaik utnuk meningkatkan kehidupan sehari-hari mereka. UX Writing = Desingning experience with words  

Perbedaan Copywriters dengan UX Writers

Copywriters : 1. Menggunakan kalimat yang membujuk pengguna dalam menjelaskan sesuatu 2. Fokus pada segi merketing (Sales-oriented) 3. Bekerja sama dengan divisi pemasaran/marketers  4. Menggunakan deskripsi secara detail tentang suatu produk 5. Dapat bekerja secara individu

UX Writers 1. Menggunakan kalimat yang sederhana untuk menjelaskan sesuatu 2. Fokus pada sebuah produk (Product-oriented) 3. Bekerja sama dengan desainer 4. Berdiskusi kepada pengguna dalam menjelaskan suatu produk 5. Tidak dapat bekerja secara individu

"Kita tidak hanya butuh writing skills, tetapi kita juga membutuhkan micro copy skills"  

Micro Copy

Micro copy adalah kalimat pendek yang berfungsi : 1. Memberitahu pengguna apa yang harus dilakukan 2. Mengatasi masalah 3. Memberikan konteks pada suatu situasi 4. Membantu menceritakan kisah yang lebih besar tentang merek, produk, dan cara anda melakukan bisnis.

Dimana biasanya kita dapat menemukan sebuah microcopy? 1. Tagline 2. Hint 3. E-mail 4. Many more 5. Button 6. Navigation 7. Screen Heading 8. Eror message 9. Success message 10. Form field  

3 Key Principles of UX Writer

1. Concise (Straightforward) 2. Clear (No complex words, explain context) 3. Useful (Directs next action)

Menerapkan Tone of Voice dalam Micro Copy

Tone of voice adalah perantara dari microcopy untuk menyampaikan pesan kepada pengguna pada sebuah produk dengan perasaan dan karakteristik tertentu.

Dimensi dari Tone of Voice 1. Standar 2. Sedikit santai 3. Sangat menyenangkan

Proses dalam menerapkan Tone of Voice 1. Melakukan riset kepada target pengguna  2. Melaksanakan FGD atau brainstorming untuk memahami persona pengguna 3. Mengimplementasikan tone of voice dalam penulisan sebuah kalimat

Contoh persona pengguna: Apa yang disukai oleh Dini? Dini adalah seorang mahasiswa berumur 24 tahun yang juga merupakan pekerja paruh waktu di sebuah coffe shop. Dini sering memesan makanan melalui jasa transportasi online. Dina memiliki sikap yang aktif dan kreatif. Ia suka berbagi cerita pengalaman hidupnya di media sosial. Dini juga sangat ramah kepada teman-temannya. Dini merasa membutuhkan medai sosial yang dapat menampung para penggemar tulisannya agar dapat lebih komunikatif dan interaktif.

Sekian artikel dari saya mengenai UX Writing yang saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi serta apa yang telah saya pelajari sebelumnya. Semoga melalui artikel ini kalian bisa lebih mendapatkan gambaran mengenai pengimplementasian serta peran dari seorang UX Writer ya. Semoga artikel kali ini dapat bermafaat serta menambah wawasan untuk kita semua, jangan lupa like'nya ya teman-teman. Terimakasih  

  59 Views    Likes  

Pendaftaran Program Kampus Mengajar Angkatan 8 sudah Dibuka!

previous post

Moralitas dan Etika Profesional dalam Menyongsong Generasi Pemimpin Masa Depan
Pendaftaran Program Kampus Mengajar Angkatan 8 sudah Dibuka!

next post

Pendaftaran Program Kampus Mengajar Angkatan 8 sudah Dibuka!

related posts