DeWi KaSih, Sebuah Desa Wisata di Kaki Gunung Ungaran

Desa Wisata Kalisidi Bersih

(DeWi KaSih) Ungaran

      Desa Wisata Kalisidi terletak di Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Desa ini terletak dikaki gunung Ungaran sehingga memiliki iklim yang sejuk serta tanah yang cocok untuk lahan pertanian. Desa Wisata ini memiliki beberapa potensi seperti Curug Lawe Benowo Kalisidi atau CLBK, kebun cengkeh, rest area Sinongko, Kobuka atau kopi bubuk kalisidi serta kandang komunal untuk sapi dan kambing. Dengan daya tarik utama Curug Lawe yang keberadaanya dinaungi oleh tiga stakeholder yaitu perhutani, pemerintah desa serta LMDH Bela Pesona.  

       Dalam bidang pariwisata Desa Wisata Kalisidi Ungaran sudah memiliki Surat Keputusan (SK) Desa Wisata sejak 20 Februari 2022. Meski baru saja mendapatkan SK Desa Wisata struktur organisasi pengelola desa wisata sudah terbentuk dengan baik. Yaitu dengan terbentuknya Pokdarwis Katurangga, Bumdes Kayaguna, Unit Griya Dahar Sinongko, LMDH Bela Pesona atau lembaga masyarakat desa hutan Curug Lawe Kalisidi serta karang taruna KMK atau kawula muda kalisidi. Saat ini level pengelolaan destinasi masih berada di tingkat pengelola destinasi pariwisata lokal. Dimana Pokdarwis memiliki peran yang lebih dominan dalam merancang strategi pengelolaan, pemasaran destinasi serta merangkul setiap pemangku kepentingan yang ada di destinasi.

       Setelah melakukan interview singkat dengan salah satu anggota Pokdarwis Katurangga, Buyung (28) kami menemukan bahwa meski sedang dalam tahap awal pengembangan desa wisata, Desa Wisata Kalisidi sudah memiliki struktur organisasi pengelola yang baik yang terbagi dalam beberapa bentuk kelompok/komunitas. Seperti disampaikan diatas terdapat empat kelompok utama yang berperan dalam pengelolaan destinasi. Pokdarwis, Bumdes yang mengelola resto Sinongko, Pengelola Desa Hutan Curug Lawe Benowo yang mengelola Curug Lawe termasuk kelompok ranger yang berperan sebagai pemandu lokal serta kelompok karang taruna KMK.

      Dari masing-masing organisasi ini memiliki perannya masing-masing dalam usaha pengembangan destinasi. Hal ini terlihat dari inovasi – inovasi yang ada didestinasi. Pembuatan paket wisata oleh Pokdarwis, pengembangan kuliner khas berupa oblok-oblok daun kopi serta pengolahan kopi Kalisidi oleh Bumdes, pengelolaan Curug Lawe oleh kelompok pengelola desa hutan serta pengadaan transportasi yang dibantu oleh kelompok karang taruna, hal ini dikarenakan untuk mencapai destinasi wisatawan dalam jumlah besar (group) harus menggunakan shuttle atau kendaraan yang lebih kecil.

      Tata kelola yang ada sudah berjalan dengan cukup baik karena melibatkan setiap stakeholders dalam proses serta penentuan kebijakan yang ada di destinasi. Memastikan setiap pemangku kepentingan dilibatkan serta mendapat bagiannya. Meski begitu dalam setiap proses pengembangan yang ditempuh harus benar – benar efektif dan efisien, selain itu diperlukan pula transparansi dalam hal apapun untuk menjaga nilai keadilan dan inklusif. Mengambil keputusan bersama sesuai aturan hukum, serta menerapkan sikap yang partisipatif dan juga responsif kepada setiap pemangku kepentingan yang ada disana.

       Ditambah dengan sumber daya manusia (SDM) yang kreatif dan juga dukungan positif dari pemerintah desa hingga saat ini Desa Wisata Kalisidi sudah berhasil membuat beberapa event menarik yang bisa menarik wisatawan untuk datang ke destinasi. Meski begitu masih dibutuhkan beberapa pelatihan seperti dasar kepemanduan dan juga pelatihan berbahasa Inggris yang dibutuhkan oleh para anggota pengelola di destinasi. Perlahan namun teratah saat ini Desa Wisata Kalisidi sedang terus memperbaiki paket wisata mereka serta merencanakan promosi guna menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke desa mereka. Dengan harapan usaha ini dapat berhasil sehingga benar-benar memberikan manfaat nyata bagi banyak pihak terlebih masyarakat lokal melalui aktifitas pariwisata di desa mereka.