Fakta Menjalani Ibadah Ramadhan saat Jauh dari Keluarga

Bulan ramadhan sudah mulai kita jalani. Bulan Ramadhan merupakan bulan suci yang penuh berkah bagi umat muslim. Sebagai seorang muslim, bulan ini menjadi kesempatan yang luar biasa dalam mendapatkan pahala yang berlipat ganda serta ampunan. Bulan ramadhan juga disebut malam kemuliaan, atau lailatul qadar, karena pertama kalinya Al-Qur’an diturunkan.

Dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 185, “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi sekalian manusia, dan menjadi keterangan-keterangan yang menjelaskan petunjuk dan (menjelaskan) perbedaan antara yang benar dengan yang salah. Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada bulan itu, maka berpuasalah.”

Tidak terasa sudah 3 kali Ramadhan kita menjalani ibadah puasa dalam kondisi pandemi virus Covid-19. Selama masa pandemi kegiatan perkuliahan dilakukan secara daring (online) dan pekerjaan yang juga dilakukan dari rumah. Pada tahun ini, sudah banyak perguruan tinggi dan tempat kerja yang sudah melakukan kegiatan perkuliahan dan pekerjaan secara luring (tatap muka). Pada keadaan ini, kita sebagai mahasiswa atau pekerja dari daerah domisili yang jauh dari kampus atau tempat kerja akan menjalankan ibadah puasa tidak bersama keluarga. Memang benar, puasa bersama keluarga dengan puasa sendiri itu sangat jauh sekali berbeda. Pasalnya, bila kita puasa berkumpul dengan keluarga semua kebutuhan kita sudah dicukupi oleh keluarga kita. Mulai dari memppersiapkan hidangan sahur dan berbuka sudah disiapkan sama ibu, pergi ke masjid bareng keluarga, sholat tarawih di masjid bareng  keluarga, bapak dan ibu senantiasa selalu membangunkan kita untuk sahur, dan selalu ada yang mengingatkan kita untuk selalu melakukan kebaikan. Hal itu semua akan kita lakukan sendiri, mulai dari mempersiapkan hidangan sahur dan berbuka harus masak sendiri bahkan lebih sering beli, pergi ke masjid sendirian, sholat tarawih di masjid, alarm sahur senantiasa yang membangunkan kita, serta tidak ada yang mengingatkan kita untuk selalu berbuat baik bila tidak pergi ke masjid atau acara pengajian.

Pada dasarnya kita harus terbiasa dan membiasakan diri dengan situasi ini. Karena ada kalanya kita bisa berkumpul dan bersuka cita denggan keluarga dan ada kalanya kita harus sendiri dan mandiri supaya bisa melatih mental kita untuk kedepannya dan melepaskan diri kita dari zona nyaman yang selama ini kita jalani dengan tujuan melatih kesabaran dan keteguhan hati