kebiasaan

Pada artikel sebelumnya, saya menulis tentang hobi. Pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi sedikit cerita mengenai kebiasaan-kebiasaan saya selama beberapa bulan jauh dari orangtua. Ya, beberapa bulan yang lalu saya yang berumur 18 tahun nekat terbang ke Semarang untuk menjalankan program beasiswa saya di Universitas Unisbank Semarang. Saya sendiri yakin bahwa saya mampu hidup tanpa orangtua di tanah yang baru saya pijak beberapa bulan terakhir ini. Saya harus terbiasa mencari makan sendiri artinya peran mama yang selalu menghidangkan makanan enak yang selama ini saya rasakan sementara waktu akan digantikan dengan kebiasaan saya yang harus masak sendiri atau membeli makanan sendiri. Itu artinya, saya harus memiliki kemampuan double dalam menjalankan kehidupan saya di Jawa Tengah.

Tidak menutup kemungkinan saya juga di dorong ingin melakukan kegiatan positif selama saya merantau, banyak sekali ’planning’ yang saya rancang sebelum memijakkan kaki saya di Jawa Tengah. Namun, apa yang saya pikirkan tidaklah mudah untuk terlaksana. Kendalanya datang dari diri saya sendiri, entah itu ingin menunda suatu pekerjaan, mudah merasa lelah, dan hal ini ternyata di dominasi oleh rasa ’mager’ saya, malas geraknya bisa dikatakan menjadi jati diri saya. Kepala saya terkadang sakit karena hal ini, saya sangat ingin menggerakan sekujur tubuh saya, tetapi saya lelah. Penyakit orang malas ternyata melelahkan juga. Sehingga pada akhirnya saya membawa hal ini dalam doa, saya percaya bahwa hal ini juga bisa saya atasi dengan berkomunikasi dengan Tuhan. Saya menyadari saya bukan manusia yang selalu kuat, sehingga saya akan datang pada Tuhan ketika saya merasa bimbang ataupun takut akan kebiasaan buruk ini. Saya juga menyadari kebiasaan saya dalam berdoa akan menurun jika saya jauh dari Tuhan, sehingga saya akan menyempatkan waktu untuk datang kepada Tuhan membawa beban saya dan membiasakan diri untuk melakukan kegiatan positif, entah itu berjalan untuk mengeluarkan rasa mager saya, melakukan hobi saya dan tentu tidak lupa berdoa untuk memupuk rasa percaya diri saya dalam membiasakan diri melakukan hal-hal positif.

Menulis artikel ini juga akan menjadi kebiasaan yang akan saya usahakan. Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga ke depannya saya maupun anda bisa lebih produktif lagi ????