KEKERASAN SEKSUAL?

STOP KEKERASAN SEKSUAL !

Kekerasan Seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, menyerang dan/atau tindakan lainnya, terhadap tubuh yang terkait dengan nafsu perkelaminan, hasrat seksual seseorang, dan/atau fungsi reproduksi, secara paksa, bertentangan dengan kehendak seseorang, dan/atau tindakan lain yang menyebabkan seseorang itu tidak mampu memberikan persetujuan dalam keadaan bebas, karena ketimpangan relasi kuasa, relasi gender dan/atau sebab lain, yang berakibat atau dapat berakibat penderitaan atau kesengsaraan terhadap secara fisik, psikis, seksual, kerugian secara ekonomi, sosial, budaya, dan/atau politik.

Tentunya sudah tidak asing lagi mendengar melalui berita, media sosial, bahkan dari lingkungkan sekitar mengenai kasus kekerasan seksual. Banyak yang mengira bahwa kekerasan seksual terjadi kepada wanita saja. Tetapi ini adalah pernyataan yang keliru. Kekerasan seksual tidak mengenal gender bahkan usia.

Berikut adalah Bentuk Kekerasan Seksual  yang masih terjadi di lingkungan sekitar kita :

Perkosaan Intimidasi Seksual termasuk Ancaman atau Percobaan Perkosaan. Pelecehan Seksual Eksploitasi Seksual Perdagangan Perempuan untuk Tujuan Seksual Prostitusi Paksa Perbudakan Seksual Pemaksaan Perkawinan Pemaksaan Kehamilan Pemaksaan Aborsi Pemaksaan Kontrasepsi dan Sterilisasi Penyiksaan Seksual Penghukuman tidak manusiawi dan bernuansa seksual Praktik Tradisi Kontrol Seksual

 

Jika dilihat dari bentuk kekerasan seksual yang terjadi tentunya akan memberikan dampak yang luar biasa bagi orang yang mengalaminya. Dampak yang dapat dirasakan oleh korban dari kekerasan seksual diantaranya ialah :

Adanya dorongan untuk bunuh diri. Trauma secara seksual. Gangguan fungsi reproduksi. Perubahan perilaku. Luka secara fisik. Penyakit menular seksual. Stigma dari masyarakat. Kehamilan yang tidak diinginkan. Gangguan secara psikologis.

Tentunya dari dampak tersebut tidak mudah bagi korban kekerasan seksual untuk melewatinya. Bahkan, untuk menerima kondisinya saja sulit. Perang batin akan terjadi, merasa semuanya sudah hancur bahkan bisa saja merasa kehilangan masa depan. Karena setiap orang pasti memiliki kekuatan mental yang berbeda-beda. Namun, tentunya ada hal yang dapat dilakukan jika menjadi korban kekerasan seksual yaitu :

Berdamai dan tidak menyalahkan diri sendiri. Kumpulkan barang-barang yang bisa menjadi bukti. Menccari bantuan dan dukungan dari orang yang dapat dipercaya dan dirasa bisa membantu. Laporkan tindakan kekerasan seksual ke kantor polisi dengan membawa barang bukti. Apabila kasus diabaikan oleh pihak kepolisian, hubungi dan laporkan kepada Ombudsman (telepon ke nomor 137 dan 0821373737)

Selanjutnya, bagaimana peran kita apabila ada atau bahkan megetahui bahwa orang disekitar kita mengalami hal tersebut? Karena pasti tidak mudah bagi korban untuk speak up. Berikut ini adalah hal-hal yang mungkin bisa kita lakukan agar membantu para korban kekerasan seksual :

Mengembangkan rasa empati. Memperhatikan kondisi psikis korban. Bersikap netral, tidak menjauhi atau mengolok-olok. Memberikan rasa aman. Melaporkan kekerasan seksual yang terjadi. Hindari pertanyaan yang menjurus mengenai mengapa hal tersebut bisa terjadi. Menyediakan waktu untuk mendengarkan. Tidak membicarakan korban (bergosip). Memberikan dukungan. Membangun rasa hormat.

Demikian dari saya, semoga kekerasan seksual dapat diminimalisir bahkan bisa dihentikan. Jadilah pribadi yang lebih bijak dan saling menghormati satu sama lain. Perlakukanlah orang lain sebagaimana kita ingin diberlakukan. STOP KEKERASAN SEKSUAL. Berani berkata tidak!

 

Apabila ada yang ingin didiskusikan teman-teman dapat menghubungi saya via email atau Instagram. Dengan senang hati jika saya bisa membantu atau saling berdiskusi saya terbuka dengan sangat lebar. Terimakasih.

Email : indahauliadewi374@gmail.com

Instagram : @indahauliadewi18