Mengenal Lebih Jauh, Apa itu Herd Stupidity

Belakangan istilah Herd Stupidity menjadi viral di media sosial, tapi.. sebenarnya apa sih Herd Stupidity itu ? lalu dengan Pandemi Covid-19 apa sih ? 

Dikutip dari Urbandictionary, Herd Stupidity adalah tindakan bodoh yang dilakukan orang bersama tanpa disadari. mereka memahami aturan yang telah dibuat dan mempercayai sesuatu yang salah secara bersama-sama.

Dalam kasus Covid-19, tindakan Herd Stupidity ditandai dengan abainya masyarakat dengan aturan pemerintah terkait dengan protokol kesehatan. Misalnya, berlibur di tempat ramai, nongkrong sana sini, makan di restoran tanpa prokes yang ketat, dan mudik meski sudah dilarang. 

Lalu apa? seperti yang kita alami sekarang, kasus Covid 19 melonjak kembali, PPKM diberlakukan lagi, dan lagi hal ini tidak hanya berimbas pada kesehatan namun juga ekonomi negara. 

Yang terjadi sekarang adalah kasus pasien positif melonjak, fasilitas kesehatan menipis, banyak orang berebut oksigen, mutasi virus semakin cepat, dan angka kematian pun meningkat.

Lantas mengapa masyarakat menjadi lalai, dan mulai mengentengkan pandemi ? berikut adalah beberapa penyebab mengapa herd stuffity bisa terjadi. 

Kelelahan Pandemi Alami 

Pandemi fatigue adalah istilah lain dari kelelahan pandemi. Seperti yang kita tahu bahwa pandemi Covid19 sudah berjalan setahun lebih, banyak dari kita mungkin merasa bosan dan lelah hingga menyebabkan lalai. 

Secara emosi dan pikiran kita lelah dengan kondisi pandemi yang tidak kunjung berakhir. Dilain sisi kita juga ingin melakukan aktivitas seperti dulu, seperti nongkrong, berlibur, dan berpesta . sehingga kondisi yang melelahkan ini mendorong kita untuk melakukan hal hal tersebut dan lalai dengan protokol kesehatan. 

Merasa Aman Karena Sudah di  Vaksin 

Banyak dari kita merasa sudah aman dan tidak akan terpapar virus setelah di vaksin, namun faktanya Vaksin disini tidak menjamin kita kebal dari ancaman infeksi, tapi hanya membantu menghindarkan kita dari gejala berat saat terinfeksi virus. 

Kasus Positif Sempat Menurun

Beberapa waktu lalu kurva Covid 19 di Indonesia sempat melandai, kasus positif sempat turun sehingga banyak dari kita mungkin merasa bahwa pandemi ini sudah berakhir. Dan dengan rasa kelelahan pandemi secara emosional dan pikiran, hal-hal tersebut mendorong kita untuk melakukan aktivitas diluar rumah, dan masalah kesehatan. 

Menganggap Orang Sekitar Sehat

 Selama pandemi beberapa dari kita mungkin melakukan pertemuan secara online, seperti pertemuan keluarga, atau pertemuan dengan teman-teman. Nah biasanya dalam pertemuan kita di prokes. tak jarang kita mengadakan sesi foto tanpa jaga jarak, bersalaman, dan lalai dalam menggunakan masker. 

Padahal, menerut peniliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dalam Penelitian di Journal of American Medical Association, Mengonfirmasi lebih dari setengah kasus Covid-19 di AS ditularkan oleh orang tanpa gejala. Saat tidak menggunakan masker dan menjaga jarak OTG ini menurlakan virus melalui Droplet. 

Faktor Lingkungan 

Lingkungan itu dapat memengaruhi pikiran dan pola pikir kita, jika membicarakan tentang protokol kesehatan bisa jadi orang lain akan ikutan masalah prokes.

Contohnya, mungkin beberapa daerah menganggap bahwa Virus Corona hanyalah belaka, sehingga mereka menganggap konspirasi, dan menolak untuk divaksinasi. Atau beredar anggapan bahwa “jangan mau di tes swab, memangnya kita tertular Covid-19” atau “kalau sakit jangan ke rumah sakit, nanti jangan positifkan” Sehingga anggapan tersebut membuat orang-orang takut untuk melakukan tes swab, dan memilih untuk ditangani sendiri ketika terpapar covid . Dan inilah yang membuat kasus covid kembali meningkat. 

Jangan sampai kita menjadi bagian dari “Herd Stupidity”. Tetap lakukan protokol kesehatan dengan baik dan benar serta hentikan penyebaran berita hoax.

                                                   Tetap aman, Tetap Sehat Sobat Osc