Mengenal Tradisi Dhandangan Di Kota Kudus Untuk Menyambut Bulan Ramadhan

Gelaran Tradisi dhandangan Merupakan festival yang diadakan untuk menandai dimulainya Ibadah puasa pada bulan Ramadhan di Kabupaten Kudus. Tradisi Sendiri adalah sebuah bentuk perbuatan yang dilakukan  berulang-ulang dengan cara yang sama.kebiasaan yang diulang-ulang ini dilakukan secara terus menerus karena dinilai bermanfaat bagi sekelompok orang, sehingga sekelompok orang tersebut melestarikannya.

Festival dhandangan  yang diadakan setahun sekali di kota Kudus, Jawa Tengah ini, ditujukan untuk menyambut awal datangnya bulan Ramadhan.Acara ini biasanya di adakan di halaman Masjid menara kudus dan sepanjang jalan sunan Kudus selama sepekan sebelum Bulan Ramadhan.

Pada Mulanya,Dhandangan merupakan tradisi berkumpulnya para santri didepan Masjid menara kudus untuk menunggu pengumuman dari sunan kudus tentang penentuan awal puasa. dan sampai saat ini  para santri-santri  selalu menunggu datangnya bulan suci ramadhan di Masjid Al-aqsa Menara kudus. Mereka berdatangan untuk mendengarkan suara beduk sebagai pengumuman masuknya bulan ramadhan.

Puncak seremoni festival dhandangan ini dilakukan dengan adanya pemukulan bedug di masjid menara kudus.dan Kata dhandangan merupakan onomatope dari suara Bedug khas masjid Menara Kudus. Resonansi Bedug menimbulkan bunyi yang nyaring (Dang !), sehingga bunyi bedug ini menandakan awal datangnya Bulan Puasa. 

Seiring Berjalanya waktu, momentum ini sering dimanfaatkan oleh para pedagang untuk berjualan di area Sekitar Masjid,dan sampai saat ini Tradisi dhandangan juga dikenal masyarakat sebagai pasar malam yang ada setiap Menjelang Ramadhan.