Nanti Kita Cerita Tentang Ospek Daring

Halo sobat OSC! Di tengah pandemi ini yang sedang kuliah daring atau luring tetap tunjukkan performa kalian yaa, untuk calon mahasiswa baru (maba) di tahun 2021 ini juga tetap semangat dan persiapkan fisik dan mental kalian yaa….

Bicara soal maba saya jadi teringat pengalaman ospek daring, mungkin saya bisa berbagai pengalaman pribadi untuk pelajaran teman –teman. Saya mahasiswa baru (maba) di salah satu universitas swasta di Indonesia. Dan karena pandemi, semua maba ospeknya dilaksanakan secara daring. Ospek online itu rasanya ngeri-ngeri sedap kalau kata saya.

Kenapa ospek daring itu ngeri-ngeri sedap? Ada beberapa alasan setelah pengkajian ngaco saya.

Pertama, karena perlu mengikuti webinar beberapa jam, ini cukup ngeri di kantong saya. Ini permasalahan sejuta umat, sih. Saya sehari bisa habis 4-6Gb, untuk mengikuti webinar di zoom ataupun pertemuan kecil di google meet, ditambah tugas ospek yang ngadi-ngadi.  Kuota itu jadi kebutuhan pokok, untungnya ada beberapa provider yang ngasih keringanan. Ditambah wacana subsidi internet dari pemerintah. Jadi keresahan ini bisa teratasi dalam waktu ke depan. Apalagi ketika nanti aktif kuliah

Kedua , tugasnya yang melewati pagar insecure meningkatkan percaya diri. Jadi di beberapa perguruan tinggi kita ga hanya disuruh bikin twibbon tapi juga disuruh bikin video tiktok. Iya, Zhang Yiming udah seneng karena hampir semua maba Indonesia download tiktok dan bikin konten di sana. Terus kita bikin video joget-joget di IG TV juga. Saya bikin video ngulang berkali-kali, latihan joget biar hasilnya bagus, biar followers instagram nengoknya enak. Tapi, hasilnya kayak nyamuk kena raket listrik. Rasanya itu hampa. Kayak mau bikin bagus ga bisa, kalau ga upload tugas dihukum. Jadi ya, inilah gunanya saya tau ada buku seni bersikap bodo amat. Jadi saya dengan percaya diri upload videonya????

Ketiga, momen yang nano-nano. Ospek itu ada kating pengawasnya, tugasnya kayak guru BK gitu. Hari pertama kami ada pertemuan di google meet, saya sudah pakai nametag dengan benar dan pakai baju sesuai dresscode, aman. di akhir sesi pengawasnya menyebut nama saya dan nanya kesalahan saya. Saya terkejut, pengen jawab, “Ga tau, saya kan ikan.” Ya kali wkwkk, terus pendek ceritanya dikasih taulah kalau kamera saya itu off! Duh, kamera ini tau aja kalau saya terlalu burik.

Keempat, alibi yang ngadi-ngadi. Ini pengalaman orang lain setelah saya ketagihan nonton tiktok. Jadi ketika sedang ospek, ada yang ijin off camera dengan bermacam alibi.

“ijin off cam aa teteh saya jelek”

“Ijin off cam a, kucing saya nyemplung”

“Mamah saya lagi marah marah aa/teteh”

Dan yang paling absurd “aa, teteh ijin offcam. Musang saya kabur”

Situasi-situasi yang menggelitik kayak gitu bener-bener ga bisa dikendalikan kalau kita belajar dari rumah. Tapi kondisi kayak gini yang bisa dikenang, ea.

Kelima, masalah teknis. Ini yang paling bikin jengkel, ketika ada perangkat dari pelaksana webinar yang bermasalah, misalnya mic. Itu bikin jengkel, kita nerima informasi jadinya sepotong-potong. Sama halnya  ketika jaringan kita lambat dan suara beserta videonya jadi kayak suara kambing keselek rumput. Sangat tidak informatif.

Kelima, ospek  yang safety. Ospek onlen tuh bisa meminimalisir dajjalnya kating! Jadi ga ada lagi berita pelaksanaan ospek yang nyeleneh. Gak ada lagi yang pingsan karena dijemur kayak ikan asin, ga ada lagi exercice melebihi Dwayne Johnson atau  GA ADA LAGI MINUM AIR LUDAH—kayak berita tahun lalu. Jadi  semua yang ga mengikuti tata tertib, hukumannya manusiawi secara fisik dan mental.

Kelima, waktu yang lebih leluasa. Kita bisa menghemat waktu, yang tadinya butuh waktu perjalanan dari rumah ke kampus, sekarang waktunya bisa dipakai bikin jus buah atau bisa sekedar baca history chat mantan (yang ini ga sehat ya gais, jangan dilakukan). Bukan hanya itu kita juga hemat waktu karena ga perlu persiapkan bekal, perlengkapan ini itu dan perintilannya.

Akhir kata, semoga tulisan ini membantu. Semangat mempersiapkan perkuliahan kalian!

Itu saja, nanti kita cerita lagi tentang ospek daring setelah teman-teman juga menjalaninya balik sharing ke artikel ini, ya. Terima kasih