Online Or Offline ? Pendapat Mahasiswa Uniga Malang

Pandemi Covid-19 yang terjadi selama hampir 2 tahun telah mengganggu proses pembelajaran secara langsung. Sehingga diperlukan solusi untuk menjawab permasalahan tersebut. Sistem pembelajaran secara daring merupakan salah satu alternatif dari permasalahan tersebut.  Untuk melawan  covid-19 pemerintah telah melarang untuk berkerumun, pembatasan sosial (sosial distancing), menjaga jarak (physical distancing,  memakai maske dan cuci tangan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah telah melarang perguruan tinggi untuk melakukan perkuliaahan tatap muka.

Komunitas Pena Merah (Kiprah) sebagai salah satu unit kegiatan mahasiswa yang ada di Universitas Gajayana Malang melakukan survei terkait system perkuliahan daring dan luring kepada sejumlah mahasiswa yang ada di lingkungan kampus Uniga Malang Jejak pendapat yang dapat dipilih mahasiswa dalam survey polling tersebut diharuskan memilih salah satu dari dua pilihan antara kuliah secara daring atau secara luring dengan disertai alasan yang mendukung pilihannya tersebut. Mahasiswa yang mengisi jejak pendapat tersebut sejumlah 64 mahasiswa dengan sebaran 70,3% memilih kuliah luar jaringan atau tatap muka secara langsung dan 29,&% memilih untuk tetap melaksanakan kulah secara daring saja.

Hampir tiga per empat responden menginginkan perkuliahan dilaksanakan secara luring. Respons tersebut mencatat bahwa penanggap lebih banyak yang mengharapkan perkuliahan dilaksanakan dengan normal secara langsung tatap muka dikelas daripada hanya melalui media dalam jaringan. Dari taggapan-tanggapan yang terdata banyak yang berintikan bahwa banyak mahasiswa menginginkan proses pembelajaran secara langsung agar lebih bisa memahami segala hal yang disampaikan dosen tanpa kendala jaringan. Selain itu, dengan pembelajaran secara langsung tatap muaka bisa lebih fokus karena saat pembelajaran berlangusng tidak multi-aktivitas sehingga bisa lebih focus pada apa yang sedang dilaksanakan.

Tingginya angka responden yang menginginkan perkuliahan secara langsung tentu memiliki harapa-harapan yang besar terkait kebijakan yang akan diambil oleh pihak-pihak baik pemerintah maupun pihaka kampus sendiri sebagai pemutus kebijakan penuh terkait system permbelajaran. Harapan yang tersirat dari para penaggap juga menandakan harapan yang menginginkan semua kembal normal secara penuh agar tidak terjadi berbagai hambatan yang membatasi gerak dan mobilitas mahasiswa dalam melaksanakan aktivitas kemahasiswaanya dan kegiatan kewajibannya selaku mahasiswa.