Pengalamanku Mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri

Haiti sobat OSC! Namaku Ali aku mahasiswa ilmu komunikasi universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang pernah mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka dalam negeri atau yang disingkat PMM-DN pada tahun 2021. Program PMM-DN pada tahun tersebut merupakan pertama kalinya pmm dilaksanakan namun tanpa ragu aku mendaftarkan diri untuk bergabung, karena ditawarkan kuliah secara luring di kampus yang berada diluar pulau, tentu halinini adalah tawaran yang sangat menarik bagi mahasiswa angkatan 2020 yang mana sejak awal kuliah hanya bisa merasakan kuliah melalui media online.

Setelah memutuskan untuk mendaftar aku mulai mengurus berkas-berkas persyaratan mulai dari surat keterangan sehat hingga surat rekomendasi dari dekan. Untungnya kampus Untag Surabaya sangat mendukung dan memfasilitasi mahasiswa untuk mengikuti program ini yang merupakan salah satu program unggulan dari MBKM atau Kampus Merdeka Merdeka Belajar sehingga aku tidak merasakan kesulitan dalam mengurus berkas. Setelah berkas berhasil terupload akhirnya waktu rest pun tiba, iyaa dalam PMM-DN harus ada test tulis yang harus dikerjakan test berupa pengetahuan umum dan toleransi, tapi sayang saat itu aku sedang terjangkit virus covid-19 dan tetap berusaha mengerjakannya dengan sebaik mungkin. Hingga waktu pengumuman-pun tiba dan aku lolos di Institut Teknologi Kalimantan yang berada di Balikpapan, awalnya ragu dan takut karena di ITK adalah kampus berbasis teknologi yang tidak memiliki prodi ilmu komunikasi, kemudian aku berkonsultasi dengan kaprodi ilkom Untag Surabaya dan mendapatkan jalan tengahnya, akhirnya aku tetap melanjutkan PMM di ITK karena memang salah satu tujuan dari program PMM-DN ini adalah memperkaya wawasan mahasiswa di luar dari program studi asalnya. Kuliah di ITK pun dimulai dan berjalan dengan baik melalui media daring selama kurang lebih 2 bulan dikarenakan keadaan Pademi covid-19. PIC serta dosen dari ITK pun sangat baik terhadap kami, setiap harinya hari Senin-Jumat kami kuliah seperti biasa dan hari Sabtu Kami mahasiswa PMM-DN berkumpul dalam forum modul nusantara, modul nusantara adalah hal yang sangat menarik untuk diikuti karena kami dapat belajar toleransi serta belajar mengenai budaya kota Balikpapan yang merupakan kota dimana ITK berada, dari forum ini kami mengetahui bahwa kota Balikpapan adalah kota yang kaya akan minyak hingga dijuluki kota minta serta mengenal masyarakat Balikpapan yang sangat multikultural.

Hingga pada tanggal 20 November 2020 melihat kondisi covid-19 yang mulai terkontrol kami diberangkatkan dari daerah asal ke Kalimantan timur untuk mengikuti perkuliahan secara luring, kami sangat bersemangat. Hingga akhirnya kami sampai di ITK yang terletak di jalan Soekarno Hatta kecamatan Karang Joang kota Balikpapan, awalnya kami sedikit heran karena posisi kampus ITK yang benar-benar berada di tengah hutan dan kami juga tinggal di asrama mahasiswa yang berada ditengah hutan pula, namun seiring berjalannya waktu kami mulai nyaman dengan suara alam serta udara yang sangat sejuk bahkan kami bisa menemui burung engang yang merupakan burung endemik Kalimantan di sekitar asrama kami.

Modul Nusantara ada hal yang sangat berkesan bagi kami karena kami bisa melihat langsung kebudayaan Kalimantan, sejarah, hingga pola kehidupan masyarakat. Kami banyak sekali mengunjungi tempat-tempat diBalikpapan dan Kalimantan timur. Kami mengunjungi desa Budaya Dayak Pampang Samarinda hingga Musi nasional Kalimantan timur yang berada di kabupaten Kutai Kartanegara. Selain itu kami juga kami melakukan kontribusi sosial ke anak-anak di daerah samboja dan persembahan terakhir kami bagi ITK dan progam PMM-DN melalui Pentas Budaya Nusantara.

Sekian dulu cerita kali ini, jika ada lain waktu kita sambung lagi ya sobat OSC, semoga ceritaku ini bisa jadi pertimbangan untuk kalian join dalam PMM-DN angkatan 2. Terimakasih banyak sudah membaca.