Pentingnya Pendidikan bagi anak di desa dan tempat terpencil

Sekolah dan Pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk kehidupan setiap orang, mulai dari TK,SD,SMP,SMA/SMK, dan PERGURUAN TINGGI. Mungkin beberapa dari kita sudah melalui semua tingkat pendidikan tersebut, tapi apakah kita sudah merasa puas dengan apa yang kita lalui selama kita mengenyam pendidikan itu sendiri...? Mungkin ada beberapa dari kita yang sudah merasa cukup dan sudah puas atas apa yang telah kita capai selama bersekoah, tapi tak sedikit juga dari kita yang masih ingin lebih dan lebih dari apa yang pernah kita capai, contoh kecil saja saat kita lulus kuliah dan dapat gelar S1 mungkin akan ada beberapa orang yang akan langsung mencari kerja, tapi tak sedikit juga yang akan menyambung kuliah untuk dapat gelar lebih dari S1 untuk mendapat kerja yang lebih layak. Begitulah siklus pendidikan di beberapa kota besar di INDONEISA, tapi bagaimana dengan Pendidikan di Desa dan Tempat terpencil...?

Pendidikan juga sangat penting untuk orang-orang di Desa dan Tempat terpencil, sekarang pemerintah sudah memberikan sekolah gratis untuk orang-orang di Desa dan tempat yang jauh dari sentuhan modernisasi. Walaupun sudah ada bantuan dari Pemerintah tapi apakah cukup?,apakah merata?,puaskah mereka? dan apakah tempat belajar mereka layak?. Walaupun sudah banyak bantuan yang di beri tapi masih banyak juga dari mereka yang tidak merasakan yang namanya bersekolah. Idealnya pendidikan itu 12 tahun sampai tamat SMA, akan tetapi banyak anak dari pedalaman Desa yang putus sekolah karena mungkin jarak yang terlalu jauh,atribut sekolah tak memadai,dan kurangnya pemahaman mereka tentang pentingnya pendidikan.

Saya adalah saksi bagaimana pendidikan di pedalaman daan desa-desa berjalan. saya SD di SD N 001 MARI-MARI KABUPATEN LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN,SMP N 5 SABBANG KABUPATEN LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN. Sekarang saya kelas 3 SMK dan bersekolah di SMK N 2 KOTA PALOPO. Saat saya SD sekolah saya sangat buruk rupanya. Sekolah saya hanya emiliki 6 ruangan kelas tak seperti SD di kota yang memiliki kelas 1 dari A-Z , kursi kami ada yang sudah tak layak untuk di duduki,plavon yang mulai roboh, jendela bolong dan yang paling miris banyak dari teman saya yang bersekolah tanpa sepatu.

Tapi sekarang SD ku sudah di perbaharui kembali oleh pemerintah dan sekarang sudah lebih layak dari sebelumnya walaupun sekarang SD ku harus berbagi atap dengan SMP ku sendiri,saking tak adanya lahan untuk membangun sekolah SMPdan SD di bangun bersebelahan,lapangan SMP sangatlah sempit dan tak memiliki ruang komputer,lapangan basket dan UKS. Makanya banyak dari lulusan SMPku yang sangat kaku dengan teknologi seperti Hp dan Pc. Beberapa tahun setelah kelulusanku pemerintah memberi bantuan berupa komputer dan membangun Perpustakaan beserta Musolah.

Walau sudah ada perubahan dengan adanya bantuan pemerintah, ternyata lagi-lagi tidak menyeluruh. Di desaku bukan hanya ada 1 SD melainkan ada beberapa SD kecil yang jaraknya lumayan jauh dari SDku dulu, jalanan yang sangat rusak bahkan motor harus sangat berhati-hati melaluinya karena banyak sekali bebatuan besar yang di bawa oleh banjir saat hujan datang. Jalannya tak kunjug di aspas mulai dari aku SD hinnga aku sekarang duduk di SMK kelas 3. Kadangkala aku merasa kasihan dengan guru-guruku yang hasrus meninggalkan kendaraan mereka di ujung jalan bagus lalu melepas alas kaki dan berjalan di genangan banjir menuju sekolahyang jaraknya 200 Meter lebih.

Dari apa yang telah kalian baca semoga kalian dapat membayangkan betapa sulitnya kami mengenyam pendidikan di Desa kecil dan tempat terpencil, dan ini juga menjadi alasan kenapa banyak dari kami yang memilih untuk putus sekolah. Tapi aku salut dengan guru-guruku yang selalu kuat dan tabah mengajar kami terutama ayah dan ibuku mereka juga sukarela mengajar di SDku bahkan sebelum aku lahir tapi sampai sekarang mereka tak kunjung terangkat. Aku harap dengan aku menulis artikel ini semoga akan ada perubahan untukku,keluargaku, dan pendidikan di desaku

by : BERTRAND XAVERIAN