PREDATOR SEKSUAL KOK DISAMBUT

Hallo sobat OSC, akhir-akhir ini kita dihebohkan oleh oleh seorang narapidana yang sudah menyelesaikan masa hukumannya. Narapidana tersebut menjadi pelaku kejahatan seksual dan praktik suap. Hal yang membuat heboh adalah penyambutan bebasnya masa tahanan narapidana yang menurut kebanyakan orang sangat tidak masuk akal. Seorang yang memiliki riwayat kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur, pada hari pembebasannya disambut dengan hangat layaknya atlet yang memenangkan mendali emas. Hal tersebutlah yang membuat kebanyakan orang mengecam penyambutan yang tidak masuk akal tersebut.

Padahal, di berbagai negara memandang kejahatan seksual adalah perbuatan yang sangat rendah. berbagai negara juga memberikan hukuman yang berat kepada pelaku kejahatan seksual. Bahkan ketika pelaku kejahatan seksual bebas masa hukuman akan tetap di pantau pergerakannya menggunakan sebuat alat tracking untuk mecegah kejadian yang tidak diinginkan. Di Amerika Serikat memberlakukan hukuman kebiri kimia kepada pelaku kejahatan seksual. Hukuman kebiri dilakukan dengan memanfaatkan pengobatan baik melalui suntikan maupun tablet. Tujuannya untuk mengurangi ataupun memutus hasrat seksual dan membuat seseorang tidak bisa berhubungan seksual.  Hukuman kebiri tidak hanya di Amerika Serikat tetapi juga di Korea Selatan, Australia, Spanyol, Perancis, Rusia, dan lain-lain.

Jelas bahwa peristiwa penyambutan bebasnya pelaku kejahatan seksual tersebut sungguh tidak masuk akal. Keadaban publik sungguh merosot kualitasnya karena memberikan panggung kepada penjahat seksual  bahkan sampai ditayangkan di televisi.

Maka dari peristiwa yang terjadi tersebut diperlukan penegakkan kadar kewajaran terhadap penyambutan seorang mantan narapidana apalagi mantan pelaku kejahatan seksual. Seharusnya kesehatan mental korban yang perlu diperhatikan bukan kebebasan pelaku. Memandang perasaan sakit korban dan tidak memandang kejahatan seksual sebagai kewajaran itulah yang seharusya diperhatikan.