SASMITA "Womenpreneur Sulawesi yang sukses Berbisnis Kosmetik"

Sasmita Sugiardi mengatakan jiwa bisnisnya mulai terlihat sejak menempuh pendidikan di bangku sekolah dasar. Katanya, awal mula ia tertarik karena melihat latar belakang keluarganya yakni seorang pedagang, sehingga sudah terbiasa melihat transaksi jual beli serta segala aktivitas di pasar. Sasmita Sugiardi tak memungkiri saat itu, keluarganya masih sangat kurang dari segi ekonomi. Ia melihat orangtuanya bangun subuh berjualan mencari nafkah demi kebutuhan anak-anaknya.

Sasmita mulai berpikir apa yang bisa dilakukan dan dijual agar membantu beban orangtua. Lantas dalam benak Sasmita Sugiardi terpikir untuk berjualan es lilin di sekolah. Karena berjual es lilin ini, ia bisa memenuhi kebutuhan sekolah, termasuk membayar biaya pendidikan. Berawal dari kemandirian itulah, Sasmita menuturkan ia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sejak sekolah dasar.

Tak berhenti sampai di situ, mulai SMP, SMA bahkan hingga menempuh pendidikan di kampus pun ia bisa membayar sendiri biaya pendidikannya. Selain itu, kata Sasmita, untuk saat ini ia fokus bisnis di dunia kecantikan, fashion dan sebelumnya juga sempat bergerak di bisnis kuliner, serta ada beberapa jenis properti dan jasa. dulunya ia bercita-cita menjadi seorang guru yang dapat memberikan ilmu kepada siswanya.

Selain itu, ia ingin menjadi pengacara dan polwan. Alasannya, kata dia, karena tak suka melihat seseorang ditindas dan membela serta melindungi. Benar apa kata pepatah, usaha tidak menghianati hasil. Seperti itulah prinsip pemilik Sasmita Skin (PT Sasmita Cosmedika Indonesia), Sasmita Sugiardi hingga meraih kesuksesan di dunia fashion dan kecantikan saat ini. Kesuksesan Sasmita dimulai saat menjadi Make Up Artist (MUA), pemilik jasa penyewaan baju, dan aksesori pengantin dengan nama Sasmita B&E. Dari situ, dirinya mengumpulkan modal untuk membangun beberapa usaha.

Atas keberhasilannya dalam dunia bisnis, Sasmita pun memberi kiat suksesnya. "Jika memang mau sukses bisnis jangan pernah menutup diri untuk mendapat ilmu. Jangan gengsi juga untuk jualan atau melakukan sesuatu untuk mencari nafkah Pastinya, yang terakhir adalah banyak berdoa dan sabar ketika berjuang," .

Sumber gambar : ig @sasmitasugiardi92