Tata Urutan Persidangan Tindak Pidana (Acara Pidana)

Teman-teman pasti tidak asing dengan namanya pengadilan terutama dalam kasus tindak pidana. Contoh kasus tindak pidana sendiri adalah 

Pencurian Pembunuhan Pemerkosaan Penggelapan Penipuan  dsb.

Bagaimana sih yang ada di dalam persidangan itu? apa saja dan bagaimana ya prosesnya mari kita pelajari.

Sidang dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum oleh majelis hakim (kecuali perkara tertentu dinyatakan tertutup untuk umum);  Penuntut Umum diperintahkan untuk menghadapkan terdakwa ke depan persidangan dalam keadaan bebas; Terdakwa ditanyakan identitasnya dan ditanya apakah sudah menerima salinan surat dakwaan; Terdakwa ditanya pula apakah dalam keadaan sehat dan bersedia untuk diperiksa di depan persidangan (kalau bersedia sidang dilanjutkan); Terdakwa ditanyakan apakah akan didampingi oleh Penasihat Hukum (apabila didampingi apakah akan membawa sendiri, kalau tidak membawa sendiri akan ditunjuk Penasihat Hukum oleh Majelis Hakim dalam hal terdakwa diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih/pasal 56 KUHAP ayat (1); Pembacaan surat dakwaan oleh Penuntut Umum; Atas pembacaan surat dakwaan tadi terdakwa  (Penasihat Hukum) ditanya apakah akan mengajukan nota keberatan (eksepsi) atau tidak;  Apabila terdakwa/Penasihat Hukum mengajukan nota keberatan (eksepsi) maka diberi kesempatan dan sidang ditunda; Apabila ada nota keberatan (eksepsi) dilanjutkan tanggapan Jaksa Penuntut Umum eksepsi (replik); Selanjutnya dibacakan putusan sela oleh Majelis Hakim; Apabila eksepsi ditolak dilanjutkan pemeriksaan pokok perkara (pembuktian) Pemeriksaan saksi-saksi yang diajukan oleh Penuntut Umum (dimulai dari saksi korban); Dilanjutkan saksi lainnya; Apabila ada saksi yang meringankan diperiksa pula, saksi ahli Witness/expert) Pemeriksaan terhadap terdakwa; Pembacaan Tuntutan (requisitoir) oleh Penuntut Umum; Pembacaan Pembelaan (pledoi) oleh Penasihat Hukum; Replik dari Penuntut Umum; Duplik Putusan oleh Majelis Hakim