Tradisi Pa'dodakam (Pesta Panen) Rantepalado

Seluruh rangkaian kegiatan masyarakat pada sektor pertanian dalam hal ini masa panen, akhirnya selesai. Biasanya akhir bulan Februari dan bulan Agustus di (Rantepalado), Desa Bambang, Kecamatan Bambang, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar). Entah itu di minggu yang keberapa, tergantung dari berapa lamanya proses panen dan keputusan dari pemimpin-pemimpin setempat, mulai dari pemerintah, agama, dan hadat. Namanya Pesta Panen, masyarakat setempat menyebutnya dengan Pa'dodakam. Biasanya, untuk yang beragama kristen, dari pagi hingga sore di hari sabtu, masyarakat disibukkan dengan berbagai aktivitas untuk persiapan menyambut sanak family yang akan berkunjung ke rumah mereka di malam harinya dalam bahasa daerahnya disebut (Massiara) sekaligus kesibukan mereka difokuskan pula untuk persiapan pada esok hari di Ibadah hari Minggu di Gereja dalam rangkaian syukuran atas berkat Tuhan melalui hasil panen yang melimpah tahun ini. Pa'dodakam yang defenisinya bagi masyarakat setempat secara umum merupakan sebuah acara Pesta Panen yang hingga kini masih dan harus terus dilestarikan oleh masyarakat adalah suatu bentuk rasa syukur atas berkat yang diberikan Tuhan kepada kami berupa hasil panen padi yang melimpah sekaligus berkumpulnya para anggota keluarga yang datang dari daerah lain untuk bersilaturahmi. Namun ada yang berbeda di 2 tahun terakhir ini, pandemi covid-19 yang membatasi gerak sosial antar masyarakat sedikit mempersempit defenisi diatas karena aturan dan anjuran yang diterbitkan oleh Pemerintah untuk bagaimana kemudian masyarakat membatasi mobilitas untuk keluar masuk ke daerah (rantepalado) desa Bambang. Tetapi kata mempersempit diatas belum sama sekali mampu mengganggu makna dari tradisi pa'dodakam itu sendiri. Kiranya situasi normal yang kita semua dambakan dapat segera tercapai. Amin