Wisata Sejarah Di Taman Sari Yogyakarta

Taman Sari Yogyakarta memiliki daya tarik tersendiri. Taman Sari memiliki arti taman yang indah, sebuah taman atau kebun istana dari Keraton Yogyakarta. Taman Sari  sebagai tempat untuk menentramkan hati, tempat untuk beristirahat, serta tempat untuk rekreasi Sultan beserta keluarga keraton. Tidak hanya itu, Taman Sari Jogja ini berfungsi juga sebagai benteng pertahanan dalam menghadapi musuh. 

Kompleks ini dibangun secara bertahap pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono I. Tamansari memiliki luas kurang lebih sekitar 10 hektar dengan 57 bangunan di dalamnya. Seperti bangunan berbentuk gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, danau buatan, pulau buatan, masjid, dan lorong bawah tanah. Bangunannya memiliki gaya Portugis namun kental dengan simbol-simbol Jawa.

Ada beberapa spot yang menjadi daya tarik pengunjung, yang pertama ialah kolam pemandian, dimana terdapat tiga buah kolam dengan nama dan fungsi yang berbeda-beda. Nama dan fungsi dari kolam-kolam tersebut ialah, umbul pamucar untuk para selir raja, umbul kawitan untuk putra-putri raja, dan umbul panguras kolam untuk raja.

Kemudian ada Sumur Gumuling, yang menjadi lokasi favorit pengunjung untuk berfoto. Sumur Gumuling bukanlah sebuah sumur biasa, melainkan sebuah masjid yang berada di bawah tanah. Selain berfungsi sebagai masjid, Sumur Gumuling juga berfungsi sebagai bunker perlindungan bagi sultan dan keluarga jika mengalami serangan yang membahayakan. Masjid bawah tanah ini berbentuk dua tingkat melingkar hingga 360 derajat, dengan bagian tengahnya berlubang. Tetapi, pada saat pandemi sumur gumuling di tutup untuk pengunjung.

Jika datang berkunjung ke Taman Sari Yogyakarta disarankan ditemani dengan tour guide untuk menjelaskan seluruh sejarah taman sari yogyakarta. Hanya dengan membayar tour guide seikhlasnya pengunjung tidak hanya menikmati keindahannya saja tetapi juga dapat paham akan sejarah taman sari yogyakarta.

Sumber foto : Destinasi Wisata Domestik