12 Makanan Sehari-hari yang Bisa Menyebabkan Keracunan

Kita sering mengira bahwa makanan yang kita konsumsi sehari-hari aman karena terlihat segar atau masih dalam tanggal kedaluwarsa. Padahal, jika tidak disimpan, dimasak, atau ditangani dengan tepat, beberapa makanan umum bisa menjadi sumber racun alami, bakteri, atau virus penyebab gangguan kesehatan, bahkan kematian dalam kasus ekstrem.

Berikut adalah penjelasan lengkap tentang 12 makanan sehari-hari yang berpotensi menyebabkan keracunan makanan, lengkap dengan tips pencegahannya:

1. Kentang Hijau atau Bertunas

Kentang yang berubah warna menjadi kehijauan atau mengeluarkan tunas mengandung solanin, sejenis glikoalkaloid beracun yang dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, kram perut, sakit kepala, dan dalam kasus parah — gangguan saraf atau koma. Warna hijau menandakan pembentukan klorofil akibat paparan cahaya, yang juga menjadi indikator peningkatan solanin.

Cara Pencegahan:

a. Simpan kentang di tempat yang gelap dan sejuk.

b. Jangan konsumsi bagian kentang yang hijau atau bertunas.

c. Kupas dan buang bagian yang mencurigakan.

 

2. Tepung Mentah

Tepung mentah sering dianggap aman karena kering, tapi faktanya bisa mengandung bakteri seperti Escherichia coli yang terbawa dari proses pertanian atau penggilingan. Konsumsi adonan kue mentah yang mengandung tepung bisa menyebabkan diare, mual, dan infeksi serius, terutama pada anak-anak dan orang dengan sistem imun lemah.

Cara Pencegahan:

a. Hindari mencicipi adonan mentah.

b. Masak tepung dalam produk panggang hingga suhu minimal 75°C.

 

3. Telur Mentah atau Setengah Matang

Telur yang belum dimasak sempurna dapat menjadi sumber infeksi Salmonella enteritidis. Gejalanya bisa termasuk diare, demam, dan sakit perut. Risiko meningkat bila telur dikonsumsi dalam keadaan mentah, seperti dalam saus Caesar, mayones buatan rumah, atau minuman berprotein.

Cara Pencegahan:

a. Pastikan telur dimasak hingga kuning dan putihnya padat.

b. Gunakan telur yang dipasteurisasi untuk resep tanpa pemanasan.

 

4. Sayuran Hijau yang Dipanaskan Ulang

Sayuran berdaun seperti bayam, kangkung, atau sawi mengandung nitrat yang secara alami aman. Namun, jika dipanaskan ulang, nitrat dapat berubah menjadi nitrit atau bahkan nitrosamin, zat beracun yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan, dalam jangka panjang, dikaitkan dengan risiko kanker.

Cara Pencegahan:

a. Masak sayuran hijau secukupnya untuk langsung dikonsumsi.

b. Hindari menyimpan dan memanaskan ulang sayuran tersebut berkali-kali.

 

5. Ikan Laut Tidak Segar

Beberapa jenis ikan laut seperti tuna, cakalang, atau makarel rentan mengalami keracunan scombroid jika tidak segera disimpan dalam suhu dingin setelah ditangkap. Bakteri dalam ikan bisa mengubah histidin menjadi histamin, yang menyebabkan reaksi alergi palsu: ruam, sesak napas, mual, dan tekanan darah rendah.

Cara Pencegahan:

a. Simpan ikan laut pada suhu <4°C sejak ditangkap.

b. Pastikan aroma dan warna ikan masih segar sebelum dikonsumsi.

 

6. Kerang Mentah

Kerang hidup di dasar laut dan menyaring air, menjadikannya rawan menyerap virus dan bakteri seperti Vibrio vulnificus, Salmonella, Hepatitis A, atau norovirus. Konsumsi kerang mentah bisa menyebabkan gastroenteritis akut atau infeksi berat, terutama bagi penderita gangguan hati atau sistem imun lemah.

Cara Pencegahan:

a. Masak kerang hingga cangkangnya terbuka sempurna.

b. Hindari makan kerang mentah tanpa sumber terpercaya.

 

7. Nasi yang Sudah Dingin dan Disimpan Terlalu Lama

Nasi yang dibiarkan di suhu ruang >4 jam dapat ditumbuhi Bacillus cereus, bakteri penghasil toksin yang tidak mati meski dipanaskan. Gejalanya muncul cepat, dalam 1–5 jam, dan meliputi muntah atau diare.

Cara Pencegahan:

a. Simpan nasi sisa di kulkas dalam waktu maksimal 2 jam setelah matang.

b. Panaskan hanya sekali sebelum dikonsumsi kembali.

 

8. Jamur Liar

Jamur liar banyak tumbuh di alam, tapi sebagian mengandung amatoksin dan racun lain yang menyerupai jamur pangan. Konsumsi jamur beracun bisa menyebabkan kerusakan hati, gagal ginjal, dan kematian.

Cara Pencegahan:

a. Jangan pernah mengonsumsi jamur yang tidak dikenali secara pasti.

b. Belilah jamur hanya dari produsen atau pasar tepercaya.

 

9. Daging dan Ayam Kurang Matang

Daging dan unggas adalah sumber umum kontaminasi bakteri seperti E. coli, Salmonella, dan Listeria. Masak yang tidak sempurna memungkinkan bakteri tetap hidup dan menimbulkan keracunan.

Cara Pencegahan:

a. Gunakan termometer makanan; suhu aman: ayam 75°C, daging sapi 70°C.

b. Hindari daging yang masih berdarah atau berwarna merah muda di bagian tengah.

 

10. Produk Susu Tidak Dipasteurisasi

Susu mentah tidak melalui proses pasteurisasi, sehingga rentan membawa bakteri seperti Brucella, Listeria, dan Campylobacter. Gejala bisa meliputi demam, nyeri otot, hingga infeksi sistemik pada anak dan ibu hamil.

Cara Pencegahan:

a. Gunakan hanya produk susu dan olahannya (keju, yogurt) yang sudah dipasteurisasi.

b. Hindari pemberian susu mentah pada anak-anak.

 

11. Tahu atau Tempe Busuk

Tahu dan tempe mengandung kelembapan tinggi dan bisa cepat basi bila tidak disimpan dingin. Produk kedelai fermentasi ini bisa ditumbuhi jamur dan bakteri patogen seperti Pseudomonas dan Enterobacteriaceae jika basi.

Cara Pencegahan:

a. Simpan di lemari es dan konsumsi dalam beberapa hari setelah pembelian.

b. Cek bau, tekstur, dan warna sebelum dimasak.

 

12. Makanan Kaleng Mengembung atau Berkarat

Kaleng yang menggembung, bocor, atau berkarat bisa mengindikasikan kontaminasi oleh Clostridium botulinum, penghasil racun botulinum yang mematikan. Botulisme bisa menyebabkan kelumpuhan otot, kesulitan bernapas, dan kematian.

Cara Pencegahan:

a. Buang makanan kaleng dengan tutup yang menggembung atau penyok parah.

b. Jangan cicipi makanan kaleng yang tampak rusak.

Makanan sehari-hari memang penting untuk nutrisi, tapi pengetahuan tentang cara penyimpanan dan pengolahan yang benar adalah kunci untuk mencegah keracunan. Jangan anggap remeh tanda-tanda makanan rusak, dan biasakan hidup bersih dan sehat dalam mengolah bahan pangan.

Sumber

BPOM RI – Info keamanan dan penyimpanan makanan: pom.go.id

Kementerian Kesehatan RI – Edukasi gizi dan kebersihan pangan: kemkes.go.id

  2 Views    Likes  

Liburan Semester Modal Nol Rupiah? Ini 50 Tempat Gratis di Jakarta

previous post

12 Makanan Sehari-hari yang Bisa Menyebabkan Keracunan
Liburan Semester Modal Nol Rupiah? Ini 50 Tempat Gratis di Jakarta

next post

Liburan Semester Modal Nol Rupiah? Ini 50 Tempat Gratis di Jakarta

related posts