Asal Usul Shio Dalam Astrologi China

Gong Xi Fa Cai 2571 !

Sambut tahun baru dengan membuka lembaran dan semangat baru.

Semoga tahun ini memberikan kedamaian dan sukacita untuk kita semua.

Perayaan Tahun Baru Imlek 2571 identik dengan shio Tikus Logam. Shio tersebut mengisyaratkan banyak makna untuk kehidupan ke depan. Shio adalah dua belas binatang yang mewakili tahun, bulan, dan hari dalam astrologi China. Kedua belas binatang tersebut antara lain Tikus, Kerbau, Harimau, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing dan Babi. Setiap binatang menandakan 1 tahun maka dari itu terdapat 12 binatang yang melambangkan 12 tahun dalam kalender China. Pada tahun ke 13, lambang binatang akan kembali lagi pada nomor urut pertama dan seterusnya. Tikus merupakan binatang yang menduduki nomor urut pertama dan yang paling terakhir adalah Babi. Banyak legenda yang beredar di masyarakat China mengenai asal-usul penggunaan 12 Binatang tersebut. Berikut ini adalah salah satu Cerita Asal usul 12 Shio dan Binatang-binatang yang diplih untuk melambangkan nama Tahun dalam astrologi China.

Konon, pada zaman dahulu kala, masyarakat China saat itu tidak mengetahui bagaimana caranya untuk menghitung tahun, bulan dan hari.  Oleh sebab itu, masyarakat memohon dan berdoa kepada Kaisar Langit untuk mengajarkan cara menghitung tahun, bulan dan hari. Kaisar kemudian berpikir bahwa binatang dan manusia mempunyai hubungan yang sangat dekat. Jika menggunakan nama binatang sebagai Nama Tahun, maka manusia akan mudah mengingatnya. Tetapi di Bumi terdapat banyak sekali jenis binatang, bagaimana cara memilihnya?

Kaisar akhirnya memutuskan untuk menyelenggarakan perlombaan menyeberangi sungai pada hari ulang tahunnya. Binatang yang berhasil menyeberang dan mencapai titik akhir perlombaan lebih dahulu akan ditetapkan sebagai panggilan nama tahun. Setelah pengumuman tersebut, semua binatang di muka bumi ingin memenangkan perlombaan tersebut agar nama mereka terdaftar sebagai lambang nama tahun.

Pada waktu itu, Kucing dan Tikus adalah teman baik, mereka sering makan dan tidur bersama. Tikus mengatakan kepada kucing bahwa dia ingin memenangkan perlombaan tersebut agar nama “Tikus” dapat dijadikan lambang tahun, tetapi kesempatan untuk menang sangatlah kecil karena badannya yang kecil dan juga kemampuan berenangnya yang kurang baik. Kucing kemudian berkata “Karena badan kita kecil, kemampuan lari pun tidak cepat, maka kita harus bangun tidur lebih cepat. Kerbau biasanya bangun lebih pagi, kita minta saja si Kerbau untuk membangunkan kita pada hari perlombaan tersebut”. Tikus pun sangat senang setelah mendengarkan nasihat dari si Kucing.

Pada hari perlombaan, Kerbau pun menepati janjinya dengan membangunkan Tikus, tetapi tikus tidak membangunkan kucing. Kerbau juga berbaik hati memperbolehkan Tikus untuk duduk di atas badannya. Kemudian Tikus pun berangkat sendiri ke perlombaan tersebut sambil menumpang diatas kepala si Kerbau. Ketika ampir mendekati titik akhir perlombaan, si Tikus tiba-tiba loncat dari kepala Kerbau dan dengan sekuat tenaganya berlari menuju ke titik akhir perlombaan. Akhirnya tikus berhasil menjadi yang pertama tiba di titik akhir perlombaan. Sesaat kemudian Kerbau tiba mendapatkan urutan ke dua. Beberapa saat kemudian Harimau pun tiba dengan badannya yang basah kuyup dan dapat urutan ke tiga.

Naga kemudian muncul dari langit dan menuju ke titik akhir perlombaan, tetapi tiba-tiba Kelinci muncul dan lebih dulu mencapai titik akhir perlombaan. Sebenarnya, kelinci juga tidak bisa berenang, tetapi berkat meloncat-loncat dengan menginjak badan-badan binatang di permukaan sungai yang ikut dalam perlombaan akhirnya ia yang mencapai titik akhir perlombaan lebih dahulu. Naga terlambat karena memiliki tugas untuk memberikan hujan di daerah timur. Dengan demikian Kelinci mendapat urutan ke empat dan Naga menduduki urutan ke lima.

Tak lama kemudian munculah Kuda, Kambing, Monyet, Ayam dan Anjing yang berusaha berlari menuju ke titik akhir perlombaan. Tiba-tiba muncul seekor ular besar dari padang rumput dan menduduki urutan ke enam.  Kuda hanya mendapat urutan ke tujuh. Dengan modal sepotong kayu dan saling membantu, akhirnya  Kambing, Monyet dan Ayam juga mampu mencapai titik akhir perlombaan. Kambing menduduki urutan ke delapan, Monyet ke Sembilan dan Ayam mendapatkan urutan ke sepuluh. Urutan ke sebelas yaitu Anjing. Si Anjing sebenarnya dapat tiba lebih awal, tetapi karena sifatnya yang suka bermain, si Anjing akhirnya memilih untuk mandi dan bermain air dulu sebelum meyeberang sungai.  

Urutan terakhir berhasil diraih oleh siapa? Masing-masing binatang sibuk melihat sana sini dengan penasaran siapa yang akan menjadi yang terakhir. Tiba-tiba terdengar suara Babi dari jauh. Semua binatang merasa aneh, Babi merupakan binatang yang paling malas beraktivitas kok berniat juga mengikuti perlombaan. Sesampainya di titik akhir, dengan suara yang terengah-engah, si Babi bertanya kepada binatang-binatang lainnya “Apakah ada Makanan enak di sini?”. Semuanya menertawakan si Babi. Tetapi dengan demikian, Babi juga berhasil mendapat tempat di urutan ke dua belas dalam perlombaan ini.

Kaisar Langit kemudian mengumumkan para pemenang perlombaan tersebut beserta dengan urutannya yaitu ke “1.Tikus, 2.Kerbau, 3.Harimau, 4.Kelinci, 5.Naga, 6.Ular 7.Kuda 8.Kambing 9.Monyet 10.Ayam 11. Anjing dan yang ke 12. Babi.” Setelah Kaisar mengumumkan pemenenang lomba tersebut, tiba-tiba Kucing muncul dengan badan yang basah dan bertanya kepada Kaisar, “Saya dapat urutan ke berapa?”. Kaisar pun menjawab “anda datang terlambat, perlombaan telah selesai”.  Mendengarkan jawaban tersebut, Kucing sangat marah dan berkata, “Ini gara-gara si Tikus, saya akan memakannya!”. Dengan hati yang takut dan bersalah, Tikus kemudian meloncat ke samping Kaisar untuk meminta perlindungan.

Meskipun Tikus telah menang dalam perlombaan dan menjadi nomor satu, tetapi karena perbuatannya itu dia setiap saat khawatir dengan tindakan balas dendam si Kucing. Setiap melihat Kucing, si Tikus pasti ketakutan dan lari menghindarinya. Pada siang hari, Tikus juga harus bersembunyi di Lubang kecil agar tidak jumpa dengan si Kucing. Inilah sebabnya hingga saat ini kucing tak pernah akur dengan tikus.

:D :D :D

  1617 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts