Dari limbah cangkang tiram menjadi filter air bersih sederhana

Desa Ampekale, Dusun Binangsangkara, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Marros, Sulawesi Selatan, menjadi lokasi inovasi pemanfaatan limbah kulit tiram oleh Tim PPK Ormawa Perisai Universitas Muslim Indonesia (UMI). Kulit tiram yang selama ini hanya menumpuk, kini diolah menjadi filter air sederhana karena tiram memiliki kandungan kalsium karbonat (CaCo3) yang mampu menyeimbangkan pH sekaligus menyaring kotoran dalam air.

Program ini hadir dari permasalahan nyata di masyarakat setempat yang kekurangan akses air bersih. Banyak warga mengandalkan air dari empang untuk mandi dan mencuci, meskipun kondisi terlihat keruh dan secara fisik tidak layak digunakan. Beberapa warga bahkan mengeluhkan masalah kesehatan, seperti gatal-gatal pada kulit. Melalui inovasi filtrasi air berbasis kulit tiram, kami berharap dapat memberikan solusi tepat guna sekaligus dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan limbah lokal.

Adapun rangkaian kegiatan yang kami lakukan yaitu observasi awal, sosialisasi, penyuluhan, pelatihan, pendampingan, hingga evaluasi bersama masyarakat. Pendekatan ini tidak hanya mengenalkan teknologi, tetapi kami juga mengedukasi masyarakat agar dapat mempraktikkan secara mandiri pembuatan filter air dari kulit tiram.

Ketua Tim PPK Ormawa UMI menjelaskan, “ Kami ingin memberitahu bahwa permasalahan air bersih dapat diatasi dengan memanfaatkan potensi lokal. Kulit tiram yang selama ini dianggap limbahbisa di manfaatkan menjadi bahan utama dalam proses pembuatan filter air. Harapannya dengan adanya pelatihan ini masyarakat bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari..”

Dengan adanya inovasi ini, tim berharap masyarakat Desa Ampekale tidak lagi bergantung pada sumber air yang tidak layak, melainkan mampu mengolah limbah berkah yang bermanfaat bagi kesehatan dan kuliatas hidup mereka.

  25 Views    Likes  

Tradisi Nyareng Pattuddu: Syukur, Silaturahmi, dan Identitas Mandar

previous post

Belajar atau Berselancar? Dilema Mahasiswa di Lautan Media Sosial
Tradisi Nyareng Pattuddu: Syukur, Silaturahmi, dan Identitas Mandar

next post

Tradisi Nyareng Pattuddu: Syukur, Silaturahmi, dan Identitas Mandar

related posts