Perusahaan merupakan tempat di mana para karyawan bekerja dan menjalankan jobdesc nya masing-masing guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam bekerja seorang karyawan tentu harus mengikuti serangkaian alur kerja dan juga berbagai macam peraturan serta nilai-nilai terkait budaya organisasi yang ada. Ketika kita berbicara tentang perusahaan maka hal ini erat kaitannya dengan organisasi.
Organisasi merupakan suatu wadah yang di dalamnya terdapat sekumpulan orang-orang dengan visi misi yang sama dan juga terdapat serangkaian aturan, nilai-nilai dan tujuan bersama yang akan dicapai. Orang-orang yang tergabung ke dalam organisasi itu menjalankan jobdesc sesuai dengan jabatan nya masing-masing. Dalam lingkup perusahaan tentu terdapat struktur organisasi di dalamnya seperti adanya pemimpin dan juga karyawan.
Ketika kita bekerja maka output akhir dari kegiatan yang telah kita lakukan adalah mendapatkan benefit berupa uang maupun tunjangan lainnya. Namun tahukah sobat OSC bahwasanya ada lho benefit yang jauh lebih berharga dari apa yang telah disebutkan di atas yaitu emotional benefit.
Apa itu emotional benefit ?
Emotional benefit itu merupakan keuntungan yang kita dapatkan dari tempat kerja dan erat kaitannya dengan rasa bahagia, puas, sejahtera, hubungan batin yang kuat antara rekan kerja dan pimpinan serta terhindar dari rekan dan lingkungan kerja yang toxic pada saat kita bekerja. Secara tidak langsung hal ini menjadi benefit yang paling besar dampaknya terhadap diri kita sendiri karena ini erat kaitannya dengan mental health sobat OSC. Bisa dibayangkan ketika sobat OSC mendapat gaji dan tunjangan yang besar tetapi emotional benefit nya tidak dapat maka apa yang akan terjadi? yang akan terjadi adalah sobat OSC akan merasa tertekan selama bekerja, merasakan tekanan dari berbagai macam pihak dan berada pada lingkungan kerja yang toxic sehingga hal ini akan berdampak terhadap mental health sobat OSC dan bisa berujung pada munculnya rasa tidak betah hingga akhirnya sobat OSC memutuskan untuk resign dari company tersebut. Jika sudah begini maka uang yang telah didapatkan akan banyak terpakai untuk mengobati mental health sobat OSC. Maka dari itu emotional benefit ini sangat besar dampaknya terhadap diri kita.
Apa yang bisa dilakukan ketika tidak mendapatkan emotional benefit ?
Jalan satu-satunya adalah resign. Jika sobat OSC sudah merasa malas untuk berangkat kerja ke kantor setiap hari nya, lingkungan kerja sudah sangat toxic, sobat OSC merasa stuck dan di luar sana ada kesempatan yang jauh lebih bagus untuk mengembangkan diri dan mendapatkan emotional benefit dari company maka ini merupakan tanda-tanda sobat OSC harus resign. Meskipun tidak semua perusahaan seperti ini namun mental health sobat OSC jauh lebih penting dari benefit lainnya.