Hebat! Pemuda Indonesia Raih penghargaan 30 Under 30 Asia 2021, Siapakah Mereka?

Hallo sobat OSC? bagaimana kabarnya? masih tetap produktif seperti biasanya kan?

Hadirnya pandemi COVID-19 ini memang menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang dalam melakukan suatu pekerjaan. Namun, sebagai pemuda dari sebuah bangsa yang besar semestinya pandemi ini tidak menyurutkan semangat kita untuk tetap produktif #darirumahaja.

Baru-baru ini rilis sebuah berita membanggakan yang dihadirkan langsung oleh majalah dunia Forbes, berisi beberapa pemuda yang berhasil meraih penghargaan bergengsi 30 Under 30 Forbes 2021, beberapa peraihnya tentu saja dari negara kita tercinta, Indonesia.

30 orang Asia pilihan tahun ini berasal dari 22 negara dan wilayah, mewakili ekosistem wirausaha yang beragam di wilayah tersebut.

Melalui proses seleksi panjang dan penelitian akan dampak yang telah dilakukan, sebanyak 30 pemuda Indonesia berhasil meraih penghargaan 30 Under 30 Asia 2021 di beberapa kategori sebagai berikut:

1. Big Money Startup

Chinmay Chauhan (29), Cofounder Bukawarung

Chinmay adalah Co-Founder dari aplikasi BukuWarung, sebuah aplikasi pencatatan keuangan bisnis yang sedang banyak digunakan akhir-akhir ini. Selain itu, Dia adalah Direktur Produk di Carousell, Investor di hoolah, dan Pemimpin Produk Grab.

2. Entertainment and Sports

Maudy Ayunda (28), penyanyi

Sudah tidak asing lagi dengan wanita muda yang satu ini. Kesuksesannya sebagai aktris film, penyanyi, seorang aktivis, serta mendirikan Maudy Ayunda Foundation hingga lulus dengan status Cum Laude di Universitas Oxford, membuat Maudy dianggap sangat layak masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2021.

Lalu Muhammad Zohri (20), pelari

Seorang pelari 100 meter Indonesia, yang berhasil meraih medali emas di kejuaraan dunia. Ia juga menjadi juara dunia pada Kejuaraan Dunia Atletik Junior 2018, yang berlangsung di Tampere, Finlandia, dengan catatan waktu 10,18 detik.

Namanya dikenal masyarakat secara luas setelah kemenangannya pada kejuaraan tersebut, dengan tanpa satupun pendukung sehingga ia rela meminjam bendera negara Finlandia kemudian membaliknya agar terlihat seperti bendera Indonesia. Ini semua ia lakukan sebagai simbol kebanggaannya terhadap negara Indonesia.

3. Media, Marketing & Advertising

Jehian Panangian Sijabat (24) dan Jerome Polin Sijabat (22), Cofounders, Q&A Group

Kakak beradik ini adalah duo lelaki cerdas. Jerome adalah seorang Youtuber, content creator dan jagoan matematika, adapun kakaknya, Jehian memiliki agensi influencer dan Youtubers besar di Indonesia. Melalui akun media sosialnya, pada awal diumumkannya Jerome sempat merasa tidak percaya bahwa dirinya dan kakaknya berhasil masuk dalam 30 pemuda paling berpengaruh di asia.

4. Finance and Venture Capital

Rafi Putra Arriyan (26), Ginanjar Ibnu Solikhin (25), dan Luqman Sungkar (28), Founder Flip

Menjadi salah satu aplikasi yang sedang booming akhir-akhir ini, para founder flip juga meraih penghargaan bergengsi majalah Forbes 2021. Raffi Putra Arriyan, Lukman Sungkar, serta Ginanjar Ibnu Solikhin, ketiganya adalah alumni Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia. Mereka mengembangkan aplikasi Flip sebagai penyedia layanan transfer antarbank tanpa biaya, di tahun 2015.

Chinmay Chauhan (29), Cofounder BukuWarung

Mendapat dua posisi di daftar Forbes 30 Under 30, Inovasi BukuWarung dinilai sangat membantu UKM beralih dari buku besar kertas ke akuntansi online dan telah menarik perhatian investor global papan atas. Termasuk East Ventures, DST Global and Y Combinator. Mirip di drama Start Up gak ya ?

Hermanto Widjaja (28) dan Henry Wirawan (23), Cofounders Topremit 

 Bergerak di bidang pengiriman uang ke beberapa negara di dunia, duo kakak-beradik dari Medan ini berhasil membesarkan startup remitansi Topremit, hingga mencapai transaksi senilai Rp700 miliar dan memiliki puluhan ribu pengguna.

Bernadus Setya Ananda Wijaya (29), CEO Sucor Sekuritas

Seorang laki-laki lulusan Institut Teknologi Bandung ini, memiliki hasrat untuk memberdayakan kaum milenial agar berinvestasi di pasar saham demi masa depan mereka yang lebih baik. Ia diundang di banyak perusahaan media untuk memberikan update pasar dan edukasi tentang pasar saham kepada kaum milenial, seperti CNBC, CNN, Berita Satu, Jakarta Post, Kontan, Bisnis Indonesia dan sebagainya.

5. Social Impact

Nashin Mahtani (29), Director Yayasan Peta Bencana (Disaster Map Foundation)

Mahtani adalah seorang peneliti arsitektur dan desainer yang mengadvokasi keadilan lingkungan. Ia menyadari bahwa banjir dan bencana alam lainnya, secara tidak proporsional memengaruhi permukiman kumuh di wilayah Jakarta dan komunitas terpinggirkan lainnya. Hal lainnya yang menjadi alasannya untuk membangun yayasan tersebut ialah fakta bahwa upaya bantuan sering tertunda dan tidak memadai karena kurangnya akurasi dalam pemetaan dampak bencana alam yang terjadi.

Ifandi Khainur Rahim (23), Founder Satu Persen

Ifandi memulai Satu Persen sebagai "sekolah kehidupan" di YouTube, menyadari pentingnya kesehatan mental pada kaum muda ia memulai untuk mempromosikan pengembangan diri dan kesehatan mental di kalangan anak muda Indonesia. Dari situ, Satu Persen berubah menjadi platform pendidikan dengan kurikulumnya sendiri, memberikan layanan seperti bimbingan, konseling, kelas online, webinar, hingga tes online gratis.

Anbita Nadine Siregar (26) dan Tania Soerianto (29), CoFounders Yayasan Generasi Maju Berkarya (Generation Girl)

Anbita dan Tania memulai Generation Girl sebagai yayasan nirlaba yang berbasis komunitas di Jakarta, guna menginspirasi gadis-gadis sekolah menengah untuk bekerja di industri teknologi. Bekerja dengan industri raksasaseperti Tokopedia, Google, dan Microsoft, duo ini menawarkan kelas yang mengajarkan keterampilan seperti pengkodean dan desain web.

6. The Arts

Liana Gonta Widjaja (28), Cofounder Greenly

Liana seorang dokter yang mengembangkan rencana healthy meal, bagi pasien yang sakit kritis di Rumah Sakit Nasional di Jawa Timur. Ia kemudian mendirikan Greenly pada tahun 2019 untuk memanfaatkan permintaan makanan sehat yang terus meningkat. Hadirnya Greenly dinilai sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan makanan sehat di berbagai rumah sakit.

Kathleen Gondoutomo (28), CEO H! Cups

Kathleen baru memulai H! Cups pada tahun 2019. Meskipun baru berjalan beberapa tahun, jaringan minuman yang berfokus untuk memberikan karyawan perempuan keterampilan bisnis, sekaligus membantu mereka meningkatkan penghasilan. H! Cups telah membuka lebih dari 40 toko dan mempekerjakan lebih dari 150 perempuan, serta sukses menjual 120.000 cangkir setiap bulannya.

Charina Prinandita (29), Cofounder Eatlah

Pada tahun 2016, Prinandita dan dua orang pendiri lainnya memutuskan untuk memulai padanan yang dikembangkan sendiri di Indonesia. Diberi nama Eatlah, rantai makanan cepat saji lokal ini menyajikan makanan rumahan Indonesia, seperti nasi ayam hingga telur asin. Hingga saat ini sudah terbuka 24 gerai Eatlah di enam kota di Indonesia.

7. Enterprise Technology

Theodorus Ivan Budiyanto (26), Surya Sanjaya Halim (26), dan Raymond Christopher Sitorus (29), Cofounders Delman

Perusahaan rintisan berusia lima tahun ini, membantu menafsirkan banyak data yang berantakan untuk menemukan jalan keluar. Berfokus pada membangun alat manajemen data untuk perusahaan, Delman kini telah banyak dipercaya perusahaan-perusahaan untuk menyelesaikan masalah pada data perusahaan.

8. Retail and e-commerce

Jennifer Heryanto (29), pendiri SKK Jewels

Jennifer, seorang wirausahawan mandiri yang juga merupakan pendiri The Wisemen & Company, sebuah perusahaan manajemen merek yang berfokus pada barang konsumsi, kecantikan, kemewahan dan gaya hidup.

Jessica Lin (29), pendiri Deca Group

Berdiri pada tahun 2016, Deca Group yang dikembangkan oleh Jessica ini terkenal dengan merek Everwhite. Bermula dari masalah kulit yang dialaminya, Jessica menjadi terdorong untuk membuat produk pencerah kulit dengan harga terjangkau. Startup berbasis kecantikan di Jakarta ini telah berkembang menjadi perawatan jerawat dan serum anti-penuaan.

William Sunito (28), pendiri Tokowahab

Kurangnya kenyamanan dan transparansi harga bagi toko roti lokal, untuk mendapatkan pasokan, menginspirasi William memulai Tokowahab. Tokowahab miliknya adalah platform e-niaga dengan spesialisasi dalam bahan pembuatan kue dan peralatan toko roti. Startup ini juga menyediakan toko roti dengan lokakarya, kiat bisnis, demo memasak, hingga penyewaan dapur.

Stefani Tan (28), pendiri Jolie Clothing Industry

Bertujuan untuk menyediakan busana yang terjangkau dan nyaman, pada awal tahun 2014, Jolie mendirikan Jolie Clothing Industry. Stefani akan berfokus pada industri fesyen pakaian yang dirancang untuk para model yang menginspirasinya untuk membuat pakaian dengan mempertimbangkan kehidupan sehari-hari dan cocok untuk semua tipe tubuh.

9. Industry, Manufacturing, and Energy

Joseph Alexander Ananto (26) dan Martin Reyhan Suryohusodo (23), pendiri Otoklix

Hanya dalam dua tahun sejak didirikan, Otoklix berkembang dengan cepat dan tumbuh menjadi pemain penting di pasar reparasi mobil, namun masih terfragmentasi di Indonesia. Sekitar 600 bengkel reparasi mobil kini telah berada dalam platform Otoklix yang melayani total 10.000 mobil setiap bulannya.

Rendria Labde (29), Founder Magalarva

Pada tahun 2017 Rendria mendirikan perusahaan agritech Magalarva, setelah melakukan perjalanan ke Bantar Gebang, salah satu tempat pembuangan sampah terbesar di dunia. Setelah kejadian ini menginspirasinya untuk dapat mengurangi limbah dengan menggunakan serangga Black Soldier Fly (BSF). Startup asal Bogor yang berdiri di Indonesia ini memberi makan sampah organik ke larva BSF, lalu memanennya untuk diubah menjadi berbagai produk seperti pupuk, tepung ikan atau bubuk kering sebagai sumber protein alternatif untuk hewan peliharaan.

Kevin Susanto (27), Chief Green OfficerEnvigo!

EnviGo! adalah sebuah anak perusahaan petrokimia Indonesia, Multi Globalindo Sukses Pratama. Awal didirikannya pada tahun 2015, Kevin bertujuan untuk membantu mengurangi sampah plastik, di mana Indonesia merupakan produsen terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Kini EnviGo! telah sukses menjual aksesoris ramah lingkungan, demi mengurangi sampah di Indonesia.

Bagaimana sobat OSC? Inspiratif sekali ya? Kira-kira apa nih yang sudah kamu lakukan hari ini untuk menjadi lebih bermanfaat bagi orang lain?

Semoga di penghargaan selanjutnya ada nama kamu ya di daftar 30 Under 30 Forbes, terus berkarya dan bermanfaat untuk orang lain.

 

 

Sumber:

Forbes 30 Under 30 Asia 2021. (2021). Diambil 23 April 2021, dari https://www.forbes.com/30-under-30/2021/asia/

Profil Pemuda Indonesia Pilihan Forbes 30 Under 30 2021. (2021). Diambil 23 April 2021, dari https://www.popbela.com/career/inspiration/amp/nurul-ayu-utami/profil-pemuda-indonesia-pilihan-forbes-30-under-30-tahun

  178 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts