Hidup Hemat, Kuliah Nyaman: Mengapa Mahasiswa Perlu Berpikir Minimalis?

Hidup Hemat, Kuliah Nyaman: Mengapa Mahasiswa Perlu Berpikir Minimalis?

Oleh: Muhammad Shidqi Makhdum

 

Di era sekarang ini menjadi seorang mahasiswa bukan hanya soal menjalani perkuliahan dan meraih nilai bagus, tetapi juga menghadapi tantangan finansial dan gaya hidup yang semakin kompleks. Banyak mahasiswa saat ini yang sedang  mengalami kesulitan mengelola keuangan, waktu, dan energi di tengah berbagai tuntutan akademik dan sosial. Dalam situasi seperti ini, pola pikir minimalis muncul sebagai solusi efektif untuk membantu mahasiswa hidup lebih hemat sekaligus menjalani kuliah dengan nyaman. Minimalisme bukan sekedar gaya hidup sederhana, melainkan sebuah paradigma berpikir yang menekankan pada pengelolaan sumber daya secara bijak dan fokus pada aspek-aspek yang benar-benar penting. Artikel ini akan membahas pentingnya adopsi pola pikir minimalis oleh mahasiswa dan bagaimana hal tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup mereka selama masa perkuliahan.

Minimalisme merupakan suatu filosofi kehidupan yang menekankan pentingnya kesederhanaan dan pengurangan hal-hal yang tidak esensial untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Bagi para mahasiswa, minimalisme berarti kemampuan untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan, sehingga pengeluaran dan aktivitas yang dilakukan menjadi lebih terarah dan bermakna. Berbeda dengan sekadar berhemat yang sering kali disalahpahami sebagai sifat pelit, minimalisme mengajarkan pengelolaan sumber daya secara strategis untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Dengan menerapkan pola pikir minimalis ini, mahasiswa dapat memperoleh berbagai manfaat nyata untuk kesejahteraan finansial dan mental mereka. Salah satu keuntungan tersebut adalah pengelolaan keuangan yang lebih efisien. Dengan mengutamakan kebutuhan dasar sebagai prioritas dan menghindari pemborosan, mahasiswa dapat mengurangi stres finansial dan mengalokasikan sumber daya untuk hal-hal yang lebih bermanfaat, seperti pendidikan dan pengembangan diri. Selain itu, prinsip minimalisme membantu mahasiswa untuk mengurangi aktivitas yang tidak perlu, sehingga mereka dapat lebih berkonsentrasi pada proses belajar dan pengembangan keterampilan. Dengan mengurangi beban aktivitas yang berlebihan, mahasiswa dapat mengelola waktu dengan lebih baik dan menjaga kesehatan mental mereka.

Untuk mewujudkan manfaat tersebut, mahasiswa dapat menerapkan strategi sederhana namun efektif dalam menerapkan pola pikir minimalis:

Pilih Tempat Tinggal Dekat Kampus: Menghemat waktu dan biaya transportasi.

Buat Anggaran Bulanan dan Catat Pengeluaran: Membantu mengontrol keuangan dan menghindari pemborosan.

Masak Sendiri dan Patungan Beli Bahan Makanan dengan Teman: Lebih hemat dan sehat dibandingkan makan di luar.

Selektif dalam Membeli Barang: Utamakan kualitas dan fungsi daripada kuantitas.

Ikuti Kegiatan yang Benar-Benar Bermanfaat: Hindari aktivitas konsumtif yang tidak perlu

Lakukan Decluttering Secara Berkala: Singkirkan barang yang tidak dibutuhkan untuk menciptakan ruang yang lebih nyaman.

Terapkan Aturan "Satu Masuk, Satu Keluar": Setiap kali membeli barang baru, singkirkan satu barang lama untuk mencegah akumulasi barang yang tidak perlu

 

Berbagai penelitian juga mendukung manfaat minimalisme bagi kesejahteraan mahasiswa. Kasser menemukan bahwa individu yang menerapkan prinsip minimalis memiliki tingkat stres lebih rendah dan kepuasan hidup lebih tinggi. Pratiwi et al. menunjukkan mahasiswa yang hidup hemat dengan perencanaan keuangan yang baik cenderung lebih stabil secara finansial dan mental. Selain itu, Putri & Santoso menyatakan bahwa mahasiswa dengan gaya hidup minimalis memiliki manajemen waktu yang lebih baik dan performa akademik yang lebih konsisten.

         Mempunyai pola pikir yang minimalis bukan berarti membatasi diri secara berlebihan, melainkan membebaskan diri dari hal-hal yang tidak esensial agar hidup lebih fokus dan bermakna. Bagi mahasiswa, pola pikir ini menjadi kunci untuk hidup hemat sekaligus menjalani kuliah dengan nyaman dan produktif. Disarankan agar mahasiswa mulai menerapkan strategi minimalis sejak dini, menyesuaikan dengan kebutuhan pribadi, dan tidak ragu untuk berbagi pengalaman positif kepada teman-teman agar tercipta lingkungan kampus yang lebih sehat secara finansial dan psikologis.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Kasser, T. 2021. Living with Less: The Science of Minimalism and Well-being. Journal of Positive Psychology, 16(4), hlm. 350-362. Tersedia secara daring: https://doi.org/10.1080/17439760.2021.1871940 (Diakses: 15 Mei 2025).

Pratiwi, N., Sari, D. dan Nugroho, A. 2023. Pola Hidup Hemat Mahasiswa dan Dampaknya terhadap Kesejahteraan Finansial. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, 20(1), hlm. 45-56. Tersedia secara daring: https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jep/article/view/45234 (Diakses: 15 Mei 2025).

Putri, A. D. dan Santoso, B. 2022. Minimalist Lifestyle and Academic Performance among University Students. Indonesian Journal of Educational Research, 11(2), hlm. 112-120. Tersedia secara daring: https://journal.uny.ac.id/index.php/ijer/article/view/31234 (Diakses: 15 Mei 2025).

 

  4 Views    Likes  

Final Destination: Mengungkap Makna Kematian Sebagai Kawan Atau Lawan

previous post

5 Rekomendasi Buku Karya Sastrawan Perempuan Indonesia, Wajib Kamu Baca!
Final Destination: Mengungkap Makna Kematian Sebagai Kawan Atau Lawan

next post

Final Destination: Mengungkap Makna Kematian Sebagai Kawan Atau Lawan

related posts