Kenali Sleep Apnea, Penyebab Kematian Mendadak Saat Tidur

Sleep Apnea adalah sebuah gangguan tidur yang sangat serius diketahui telah menjadi salah satu masalah kesehatan yang umum secara global. Beberapa penilitan menunjukkan bahwa seseorang dengan gangguan tidur ini memiliki risiko kematian mendadak dua kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki.

 

Sleep Apnea menjadi salah satu gangguan tidur kronis yang juga diidentifikasi dapat mengakibatkan risiko kematian kardiovaskular hampir dua kali lipat yang akan terus meningkat seiring bertambahnya umur seseorang. Kelompok usia berapa pun dapat mengalami sleep apnea seperti mereka yang obesitas, lingkar leher, pria, berusia 40 tahun, hingga orang yang memilik penyakit GERD lebih berisiko terhadap sleep apnea.

Para peneliti yang dilaksanakan oleh Penn State of Medicine di Hershey yang diterbitkan di BMJ Open Respiratory Researh, dilansir Medical News Today, Rabu (18/08/2021) melakukan tinjauan sistematis terhadap literatur dan mengidentifikasi 22 studi yang berfokus pada sleep apne obstruktif, kematian jantung, dan kematian mendadak.

 

Berdasarkan analisis yang dilakukan secara kuantitatif, penelitian tersebut mencakup total gabungan lebih dari 42.000 peserta di seluruh dunia. Rata-rata usia peserta adalah 62 tahun dan sebanyak 64% berjenis kelamin laki-laki.

 

Apnea diartikan sebagai henti napas. Sleep apnea terjadi dikarenakan adanya pengurangan atau penyumbatan total aliran udara selama tidur berlangsung. Gangguan ini dapat ditandai dengan rasa kantuk berlebih di siang hari, kelelahan, dengkuran berat dan tidur yang tidak menyegarkan.

 

Menurut Dr. John S. Oh seorang asisten Profesor di Departemen Bedah di Penn State health Milton S. Hershey Medical Center serta salah satu penulis penelitian, kebanyakan pasien tidak menyadari keefatalan diagnosis sleep apnea. Kata Dr. John S. Oh : “Sleep apnea obstruktif adalah kondisi umum yang dapat berakibat fatal”.

 

Kemudian, apa yang menyebabkan sleep apnea dan meningkatkan risiko kematian mendadak?

 

Menurut Dr. John S. Oh, hal tersebut disebabkan oleh efek sistem saraf pada siklus tidur manusia. Karena kurangnya oksigen yang dialami orang penderita sleep apnea memicu sistem saraf pusat terlalu terangsang untuk meningkatkan aliran udara. Akibatnya, tekanan darah sistolik dan diastolic manusia mengalami peningkatan.

 

Selain itu, orang dengan sleep apnea juga akan mengalami stress oksidatif yang dapat berpengaruh pada ketidakseimbangan antioksidan dalam tubuh. Hal ini dapat merusak sel dan mempercepat proses penuaan yang akan menyebabkan banyak masalah Kesehatan dari waktu ke waktu.

 

Para peneliti mengatakan, terdapat beberapa keterbatasan dalam studi kasus ini sehingga penelitian lanjutan mengenai sleep apnea masih sangat diperlukan. Oleh karena itu, perlu adanya perawatan dan intervensi untuk mencegah sleep apnea obstruktif di seluruh dunia yang bertujuan untuk mengoptimalkan kelangsungan hidup dan meningkatkan kualitas hidup seseorang.

 

 

 

 

 

Sumber :

https://health.kompas.com/read/2016/08/08/202500323/gejala.sleep.apnea.yang.sering.diabaikan

https://www.alodokter.com/sleep-apnea

https://health.kompas.com/read/2021/01/02/180500168/9-gejala-sleep-apnea-gangguan-tidur-yang-bisa-picu-serangan-jantung?page=all

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sleep-apnea/symptoms-causes/syc-20377631

  21 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts