Kiat Untuk Lolos Tahapan Seleksi LGD dan Interview!

 

Pandemi rupanya ngga cuma membawa bencana karena masih ada secercah  hikmah yang bisa kita ambil. Salah satunya banyaknya start up/ komunitas berbasis online yang memungkinkan kita belajar banyak hal dari rumah hanya dengan apply mendaftar komunitas tersebut. Baik komunitas social, internship/freelance, tes beasiswa, NGO (Non Government Organization), start up dan lainnya. Komunitas yang pernah aku ikuti tahapannya adalah AIESEC in President University, Beasiswa OSC, Bonapasogit Mengajar, HIMA PGSD di President University, dan PT. Eagle Indonesia. Dan aku akan coba wrap up tips untuk menghadapi seleksinya.

Untuk bisa bergabung dan belajar dari komunitas tersebut kita perlu melewati tahapan seleksinya. Dari sekian tahapan yang paling sering ditemui adalah Interview! Tapia da seleksi yang unik, loh, yaitu LGD (Leaderless Group Discussion)! Terus gimana caranya untuk bisa melewati fase itu?

LGD (Leaderless Group Discussion)

Kita mulai dari yang unik dulu, LGD, seperti namanya kalau di bahasa indonesia itu diskusi grup tanpa ada pemimpin. Betul! Jadi kita harus inisiatif untuk memulai diskusinya, membahas dan menyelesaikan topic yang diberikan kepada grup kita. Ini guideline yang bisa kamu gunakan ketika LGD:

Inisiatif! Ketika sudah dipersilahkan untuk diskusi mulailah diskusi tanpa ragu dari perspektifmu sendiri. Jangan monopoli! Setelah kamu memulai jangan habiskan waktu untuk bicara sendiri ajak temanmu untuk menanggapi karena ini diskusi bukan sesi seminar pastikan semuanya punya kesempatan untuk beropini. Manner is the key! Dalam diskusi pasti akan ada selisih, sampaikan pendapatmu dengan alasan yang logis dan jangan menghakimi opini siapapun. Jika ada perdebatan pastikan kamu jadi penengah dan solutif ya! Conclusion! Setelah diskusi akan berakhir pastikan kamu juga inisiatif untuk wrap up atau merangkum hasil diskusi kalian. Dan jangan lupa tanyakan pada teman lainnya Apakah ada yang ingin mereka tambahkan. Ucapkan terima kasih kepada tim penilai ketika mereka memberi input di akhir sesi. Good luck!

 

Interview ( Wawancara)

Udah ga asing lagi pasti untuk yang satu ini, kan? Yap! Wawancara sangat umum dalam tahap seleksi dan fungsinya sendiri memang untuk mengetahui kandidat secara langsung. Sudah banyak tips untuk wawancara maka aku akan jelaskan langkah berdasarkan pengalamanku.

Research! Sebelum interview carilah di google pertanyaan yang umum ditanyakan saat interview dan do self-reflection. Ini sangat membantu kita, setidaknya kita sudah refleksi dan sudah tau perkiraan jawaban yang akan kita sampaikan. Jujur! Refleksi diri akan membantu kita menemukan nilai unik dari diri kita sendiri dan cara menghadapi kelebihan dan kelemahan kita. Jadi akan sangat mudah untuk kita menjawab pertanyaan pewawancara dengan jujur tanpa terlihat sombong ataupun lemah karena kita sudah sediakan pilihan kata yang lebih down to earth. Jangan sungkan utnuk menanyakan maksud pertanyaannya! Ini sangat penting, ketika kita tidak mengerti maksud pertanyaannya jangan sampai menjawab asal. Ini pernah terjadi ketika saya diwawancari menggunakan bahasa inggris. Saya malu untuk bertanya dan memilih menjawab random. Alhasil jauh lebih malu karena tidak menjawab to the point. Pastikan detail informasi yang kita berikan berhbungan dengan kualifikasi yang dicari oleh komunitas. Kalau komunitasnya start up tonjolkan informasi pribadi kita yang selaras seperti fleksibel dan kreatif, kalau komunitasnya NGO berikan informasi sifat kita yang memprioritaskan social impact. Itulah pentingnya self-reflection jadi kita tau kenapa kita layak mendapatkan posisi di komunitas tersebut karena visi dan misi kita selaras.

Begitu temen-temen tips dari pengalamanku, semoga membantu ya!

Don’t be hesitate to ask more on my instagram @callme_wina

Credit: image by www.roberthalf.co.uk

  3827 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts