LIterasi: Kata yang Banyak Disalahartikan

Apa yang mereka katakan tentang literasi? Banyak masyarakat beranggapan bahwa literasi berarti membaca, tapi ternyata literasi bukan berarti membaca saja lho, literasi dapat diartikan sebagai pemahaman mendalam dalam mengurun informasi, cara mengolah dan cara menyajikannya. Berdasarkan data dari UNESCO menunjukkan bahwa hanya 0,001% masyarakat Indonesia yang aktif dalam melakukan aktivitas literasi. Artinya, masih banyak masyarakat yang sulit untuk menentukan kesimpulan dari suatu perdebatan, sulit menentukan topik pembicaraan dan mengkomunikasikan suatu pembahasan.

Literasi mengalami pergeseran makna, awalnya era Soekarno hanya menekankan pentingnya bacaan, namun makna ini terus berkembang seiring waktu. Pada era Soeharto, dikenal dengan sebutan B3B, yaitu terhindar dari buta bacaan dan tulisan, buta tidak memahami aksara dan buta bahasa. Di era teknologi digital saat ini, kita mulai memaknai adopsi penggunaan teknologi dan bahasa asing sebagai salah satu keterampilan literasi yang dibutuhkan juga. Tantangan yang saat ini kita rasakan adalah adanya deras arus informasi, disinformasi, misinformasi. Kurangnya budaya literasi di era derasnya arus informasi saat ini membuat masyarakat lebih mudah terpengaruh dalam hal-hal yang merugikan mereka. Misalnya kurangnya literasi keuangan menyebabkan banyak masyarakat sulit untuk bebas finansial, kurangnya literasi kesehatan membuat masyarakat sulit membedakan informasi sesungguhnya.   

Berhubung saat ini kita sudah memasuki society 5.0, maka dari itu, literasi yang disorot saat ini adalah literasi digital. Sesederhana kita membedakan fakta dan opini di media sosial membiasakan diri untuk tidak reaksioner. menyimpulkan data dan tatacara penggunaan teknologi. Berkembangnya teknologi berarti tantangan kita semakin kompleks, maka keterampilan berpikir kritis, logis menjadi sebuah keharusan. Index literasi dimulai dari kebiasaan membaca sebuah buku. Baca buku seharusnya membuat kita merasa pintar, tapi merasa banyak hal yang harus kita pahami.  Karena literasi adalah cerminan tingkat pendidikan seseorang

 

5 langkah sederhana untuk berlatih meningkatkan literasi:

Berlatih menyampaikan opini mandiri dan bersikap. Cermati kredibilitas media dan konfirmasi. Misal dengan cara debunking atau cek fakta mandiri di situs terpercaya.

Gunakan teknologi dengan bijak, jangan diarahkan untuk jadi alat pengakses konten terlarang dari segi norma dan etika.

Sebagaimana perintah dalam islam, banyak-banyak membaca.

Mengembangkan keterampilan evaluasi informasi dengan mengikuti workshop, ikut pelatihan dan bertanya pada ahlinya.

Selalu membaca. Setiap waktu.

(Foto: Pixabay/Pexels)

  0 Views    Likes  

Pemakaman Bangsawan Toraja yang Mistis dan Megah

previous post

Menjelajahi Pesona Pantai Wisata Bulukumba: Surga
Pemakaman Bangsawan Toraja yang Mistis dan Megah

next post

Pemakaman Bangsawan Toraja yang Mistis dan Megah

related posts