Mengenal Sesat Berpikir (Logical Fallacy) Yang Harus Kamu Hindari

Pengertian Logical Fallacy

Logical Fallacy adalah argumen yang salah dalam logika berfikir,dan mampu menipu orang yang mendengar argumen tersebut. Oleh karena argumen seperti ini umum terjadi dan menipu, maka penting untuk kita untuk memahami bagaimana cara berpikir yang baik dan benar. Berfikir kritis dan logis tanpa adanya sesat pikir memiliki banyak manfaat untuk semua aktivitas kita

Logical Fallacy memiliki beberapa karakteristik

1. Harus terdapat kesalahan dalam logika berfikir

2. Harus bisa diterapkan terhadap argumen

3. Harus memiliki kesan menipu

 

Contoh Logical Fallacy

  “Jangan menumbuhkan kumis, nanti kamu menjadi diktator seperti Hitler”

Ini adalah salah satu contoh argumen yang menipu dan memiliki kesalahan logika. Karena meskipun Hitler berkumis dan menjadi diktator, bukan berarti orang yang berkumis akan menjadi diktator. Argumen ini sering kali menipu orang-orang yang tidak paham dan membuat mereka terjebak dengan argumen seperti ini.

Sesat pikir sering menjadi alat yang digunakan oleh orang yang berpengaruh untuk menipu banyak orang. Salah satu masalah yang dialami negara demokrasi adalah kemampuan berpikir mayoritas rakyatnya. Bayangkan jika rakyat yang memiliki hak suara untuk mengubah negara memiliki sesat pikir, pastinya akan berdampak pada demokrasi yang kurang baik.

 

Jenis-jenis logical fallacy?

Hasty Generalization (overgeneralization)

Hasty Generalization adalah cara berfikir yang men-generalisasikan suatu sample kejadian dalam skala kecil ke dalam skala besar. Atau dengan kata lain fakta yang belum valid sudah dijadikan dasar generalisasi.  

Misalnya ada seorang sutradara yang baru membuat tiga film dan kebetulan ketiganya meraih kesuksesan besar, kemudian para investor menyimpulkan bahwasutradara tersebut berkualitas. Padahal sampelnya hanya tiga tapi sudah menyimpulkan terlalu cepat.

Circular Reasoning (Penalaran Melingkar)

Circular Reasoning adalah suatu pemikiran yang berputar putar dan tidak akan pernah selesai. Polanya adalah X benar karena Y, Y benar karena X.

Contoh :

A: “Kamu harus melakukan itu.” B: “Kenapa?” A: “Karena itu kewajiban.”

Argumennya berputar putar, tapi tidak menyertakan bukti atas klaim yang dikatakan.

Slippery Slope

Slippery slope adalah kesalahan berpikir yang mengasumsikan bahwa kejadian A akan berdampak pada kondisi kondisi ekstrem. Polanya adalah A menyebabkan B, B menyebabkan C, dan seterusnya sampai Y menyebabkan Z, lalu dapat disimpulkan bahwa A menyebabkan Z.

Contohnya

Pulpen hilang = tidak punya catatan, tidak punya catatan = tidak belajar, tidak belajar= tidak lulus, tidak lulus= tidak dapat ijazah, tidak dapat ijazah = tidak dapat pekerjaan, tidak dapat pekerjaan= pengangguran. Jadi, kehilangan pulpen menyebabkan kamu pengangguran.

Contoh yang lain

“Hari ini mereka minta X, besok mereka minta Y, pasti suatu hari nanti mereka akan melakukan Z! Oleh karena itu, jangan kasih mereka X!”

Argumen itu terlalu menyederhakan langkah langkah yang panjang padahal belum tentu terjadi.

Strawman (Orang orangan sawah)

Bayangkan kamu sedang marahan dengan A. Alih-alih mengkonfrontasi A secara langsung, kamu membuat “boneka jerami” untuk dipukuli sendiri, lalu kamu mengklaim menang berkelahi melawan A. Begitulah perumpamaannya.

Ini terjadi ketika kita salah menginterpretasikan argumen orang lain, lalu menyerang argumen tersebut dengan interpretasi kita yang salah tadi.  Padahal lawan bicara tidak mengatakan argumen tersebut, tapi kitta menyerang argumen yang kita buat sendiri.

Contohnya di suatu debat presiden :

A: “Saya ingin mengurangi anggaran militer Indonesia untukdialihkan ke anggaran yang lain”

B: “ Kamu mau membuat Indonesia tidak punya pertahanan militer sama sekali ?”

Argumen ini akan menipu orang orang karena seakan akan argumen lawan telah dipatahkan secara telak.

Contoh lain

A: “Pertama, kita perlu mengumpulkan bukti-bukti komprehensif agar pelaku dapat diganjar dengan setimpal.”

B: “Jadi kamu tidak suka pelaku dihukum? Kamu simpati dengan pelaku, pasti kamu bagian dari jaringan pelaku!”

Ad Hominem

Yaitu argumen yang menyerang secara pribadi dan bukan argumen lawan.

Contohnya

A: “Konten channel X ini jelek karena blablabla. Coba diperbaiki ya ”

B : “Memangnya kamu bisa bikin konten? kamu saja tidak punya channel youtube”

Argumen B sama sekali tidak membicarakan argumen A, tetapi menyerang A secara pribadi.

Contoh lain

A: “Menurutku kejujuran lebih penting daripada nilai yang bagus hasil mencontek”

B : “Kamu bicara seperti itu karena belum pernah rangking satu sih!”.

 

Itulah lima sesat pikir yang umum disampaikan oleh banyak orang. Sebenarnya masih banyak sesat pikir yang lain, tapi akan aku bahas di artikel selanjutnya. Semoga sobat OSC bisa terhindar dari argumen sesat pikir yang berusaha untuk mengendalikan kita. Terimakasih telah membaca, jangan lupa like dan share supaya lebih banyak orang yang mengerti tentang sesat pikir.

  2167 Views    Likes  

SOFT SKILL YANG HARUS KAMU MILIKI!!!

previous post

Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan
SOFT SKILL YANG HARUS KAMU MILIKI!!!

next post

SOFT SKILL YANG HARUS KAMU MILIKI!!!

related posts