RAHASIA DAN TIPS MENDAPATKAN IP 4 DARI MEREKA YANG PERNAH MENDAPATKANNYA

Indeks Prestasi adalah sebuah nilai rata rata  dari seluruh matakuliah yang telah diambil dalam satu semester. Mendapat indeks prestasi yang sempurna adalah impian dari semua mahasiswa. Dengan mendapatkan IP 4, mahasiswa akan merasa bangga karena telah sukses bertanggung jawab terhadap kuliahnya selama satu semester penuh dengan nilai yang sempurna. Tetapi untuk mendapatkan indeks prestasi sempurna tersebut tidaklah mudah. Lalu bagaimana cara mendapatkannya? Berikut adalah “Rahasia dan Tips Mendapatkan IP 4 Dari Mereka Yang Pernah Mendapatkannya”

NARASUMBER

Dalam kesempatan ini, saya berhasil melakukan wawancara kepada tiga narasumber hebat yang pernah mendapatkan IP 4. Ketiga narasumber tersebut adalah R yang berasal dari jurusan Psikologi, A dari Akuntansi dan E dari Hubungan Masyarakat. Disini ketiganya akan berbagi tentang rahasia mereka dalam mendapatkan IP 4.

PILIH DAN PAHAMI DOSEN

Ketika awal semester tiba, kita akan diberi pilihan kelas dengan dosen mata kuliah tertentu. Dalam hal ini R menjelaskan bahwa pasti akan ada dosen yang sangat sulit nilai dan R sendiri merekomendasikan kita untuk memilih dosen yang objektif serta bagus, Tak ketinggalan, R juga memberikan tips supaya kita memahami dosen yang akan kita pilih agar kita paham betul tentang sistem penilaianya.

Sedikit berbeda dengan R, A sendiri lebih merekomendasikan kita untuk memilih dosen yang gampang memberikan nilai bagus. “Kalau hal dosen pengennya sih dapet dosen yang ngajar enak, ngasih nilai juga enak. Jadinya pasti aku survei dulu, tanya tanya ke kating kira kira dosen yang ngajar nya enak (mudah dipahami) juga kalau ngasih nilai engga pelit. Tapi kalau disuruh pilih salah satu dari dosen yang ngajarnya enak sama dosen yang nilainya enak, jujur mending milih yang nilainya enak. Karena kalau nilai nya enak, belajar nya jadi lebih giat, hehe” ujar R yang juga memberikan tips cara memilih dosen dengan survey dulu ke kakak tingkat. 

Kemudian ada E yang merekomendasikan kita untuk memilih dosen yang bagus serta cocok dengan kita. “Kalau dari pengalamanku sih aku lebih memilih dosen yang tipenya aku suka, ngak terpaku sama materi tetapi juga suka diskusi, dan pemikirannya luas. Dosen yang membuatku merasa lebih nyaman dalam mengikuti pembelajaran” ujar E dengan santai.

TIPS BELAJAR

Belajar adalah sebuah cara klasik yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai yang bagus. Dalam hal belajar, R menjelaskan bahwa kita harus memastikan apa yang kita pelajari itu benar benar masuk dan membantu. Dalam mengikuti sebuah kelas, R merekomendasikan kepada kita agar fokus dan setidaknya memiliki sebuah catatan supaya membantu ketika kita melupakan materi.  Catatan ini harus berasal dari kita sendiri dan tidak boleh dari orang lain. Catatan tersebut berisikan apa yang kita pahami dan kita ingat ketika mengikuti kelas tersebut.

Berbeda dengan R, A lebih merekomendasikan agar kita lebih bisa membagi waktu ketika belajar. Dalam hal belajar, A lebih merasa enak dan nyaman ketika belajar bersama dengan teman temannya. Sama seperti A, E juga memberikan rahasia dalam belajarnya adalah manajemen waktu. “Supaya kita dapat meraih nilai yang terbaik itu kuncinya yang pertama adalah time management. Kamu gak harus pinter supaya dapat IP 4 tetapi kamu harus bisa mengatur waktu yang baik antara belajar, hiburan dan hal hal lainnya. Yang kedua adalah membaca atau literasi, karena menurutku itu sangat ampuh. Aku  juga banyak baca baca buku, ebook, artikel atau apapun supaya dapat mengembangkan kreativitas. Kemudian yang ketiga adalah kemandirian, otomasi bisa belajar sendiri gak melulu karena ada tes atau tugas baru belajar tetapi karena kamu ingin tau dan mau belajar. Tambahan yang keempat itu berani bertanya, kalau ada yang gak tau dan kurang untuk dipahami maka tanyakanlah. Jangan takut untuk bertanya karena doktrin pemikiran orang di lingkungan yang mengganggu kamu” ujar E yang memberi rahasia dan tips panjang belajarnya untuk mendapatkan IP 4. 

AKTIF BERTANYA DI KELAS?

Aktif bertanya di dalam kelas sering kali dianggap sebagai ajang cari muka untuk mendapatkan pengakuan dan image yang positif serta mendapatkan nilai A. Padahal tidak semua mahasiswa yang bertanya di kelas itu adalah orang yang sedang cari perhatian. Banyak sekali mahasiswa yang serius bertanya tanpa bermaksud caper. Lalu apakah aktif bertanya ini benar-benar membantu kita untuk mendapatkan nilai A?. “Gak selamanya kita bisa aktif di kelas dan kalau bisa aktif ya aktif aja tetapi ada beberapa dosen yang tidak ada point keaktifan, kalau ada ya bagus, kalau tidak tau ya tanya. Makanya kita harus fokus di kelas” ujar R.

Tak ketinggalan A juga menjelaskan tentang keaktifannya di kelas. “Engga begitu aktif sih, kalau emang ada kesempatan sama kalau ada sesuatu yang penasaran banget tentang materi dosen atau hal yang belum diketahui, bakalan tanya sih. Kadang-kadang bingung juga mau tanya apa, karena materi dosen itu berat dan ada dosen yang kalau ngajar bahasanya tinggi banget. Trus kalau masalah aktif atau tidak itu sebenernya tergantung tes sama tugasnya itu nilainya aman atau engga Kalau tes sama tugas nilainya bagus gak ada yang jelek ya engga harus aktif di kelas sih wkwk.. tapi ya kalau misal nya kamu aktif di kelas sampe dosennya bilang "oh iya, ini kamu ya? Mau tanya apa?".Kalau dosennya udah nge notice kamu ya kemungkinan besar dosen bakalan dongkrak nilainya sih”.

Terakhir ada E yang mengungkapkan pengalamannya. E menjelaskan bahwa dia adalah seorang yang aktif di kelas. “Ya aku adalah orang yang aktif bertanya di kelas karena memang ada yang tidak aku tau dan tidak aku pahami. Aku perlu mendapat jawaban dalam pikiranku maka aku juga akan melontarkan pertanyaan kepada dosen maupun teman”. Kemudian secara lebih lanjut E juga menjelaskan bahwa di awal semester dosen menjelaskan kalau aktif bertanya itu bisa menjadi point lebih dalam penilaian. “walaupun ada dosen yang bilang aktif bertanya bisa menambah point penilaian tetapi aku bertanya karena memang ingin ditanyakan bukan karena untuk mengejar poin keaktifan” ujar E dengan nasihatnya supaya kita tidak bertanya untuk mengejar poin keaktifan saja. 

CIRCLE DAN PERTEMANAN

Pertemanan adalah salah satu faktor pendukung dalam mendapatkan IP 4. Dalam hal ini, R menjelaskan bahwa berinteraksi dengan teman teman itu kita harus bisa mencari teman yang mendukung. Kemudian dalam memilih teman ketika ada tugas kelompok, R merekomendasikan kita agar memilih teman yang bisa diajak kerja dan dipercaya. Ketika ada anggota kelompok yang beban dan tidak bisa diajak kerjasama, R mengatakan kita harus bisa back up semua pekerjaan agar memperoleh hasil yang bagus (tugas aman). 

Sama seperti R, A juga merekomendasikan kita untuk berkorban ketika ada teman kelompok yang beban.”Sebenernya circle ku isinya juga anak-anak yang bisa dibilang engga ambis banget dan  engga begitu pinter. Semua ada kelebihan sama kekurangan masing masing. Kalau ditanya menghindari temen yang beban ya tergantung sebenernya, kalau berdasarkan pengalaman ya kalau bisa menghindari sih. Tapi kalau emang udah terlanjur dapet yang beban ya udah dijalanin dulu. Intinya kalau dapet tim yang beban dirimu harus berkorban dan bekerja lebih keras, intinya gitu sih. Tapi kalau emang udah ga betah atau ga kuat sama orang yg beban, ya tinggal dilaporin ke dosen”

Berbeda dengan R maupun A, E lebih memilih untuk berteman dengan siapa saja. “aku sejauh ini sama siapa saja open” ujar E yang juga menjelaskan bahwa dia tidak masalah untuk berkelompok dengan siapa saja. “aku sih gak ada pemikiran seseorang itu beban ya, aku mikirnya semua orang itu belajar bahkan aku mikir kalau aku pernah menjadi beban di suatu kelompok hanya tidak disampaikan. Jadi ya aku gak berusaha menjudge seseorang itu beban karena mereka juga punya kapasitas, kelebihan, dan tingkat pengetahuan tersendiri” ujar E ketika berbicara tentang teman kelompok yang beban. 

KEKHAWATIRAN

Meskipun bisa mendapatkan IP 4 yang membanggakan. Tetapi ada sebuah kekhawatiran sendiri bagi mereka yang berhasil mendapatkanya. R sendiri menjelaskan bahwa dia takut tidak bisa mempertanggung jawabkan IP 4 dan IPKnya yang 4. “ipk 4 kok gak bisa ini, ipk 4 kok ga bisa itu” kata R yang takut dianggap harus bisa semua karena memiliki IP 4 dan IPK 4. Kemudian A juga menjelaskan hal yang sama, “Kalau misal IP 4 trus nilainya turun kan grafik nya juga jadi turun, sebenernya bagusnya itu grafik naik atau konstan sih menurutku. Kadang juga IP 4 digambarkan kalau dirimu tuh pinter banget”

Terakhir ada E yang sangat berbeda dari R maupun A. E menjelaskan bahwa dia tidak ada kekhawatiran sama sekali ketika mendapat IP 4. “kenapa aku khawatir dapat IP 4?, justru setelah aku dapat IP 4 aku jadi bersyukur karena bisa dapat nilai A semua di satu semester dan akhirnya aku berusaha refleksi apa aja yang membuat aku bisa dapat IP 4. Kira kira aku ngapain aja sih? Kok bisa dapat IP segitu?. Yudah aku coba refleksi dan aku terapkan lagi di semester berikutnya” ujar E yang semakin semangat ketika mendapatkan IP 4. 

Nah itu dia nih “Rahasia dan Tips Mendapatkan IP 4 Dari Mereka Yang Pernah Mendapatkannya” semoga dapat membantu dan menambah informasi untuk teman teman semua ya. Terimakasih… 

  516 Views    Likes  

Cetak Prestasi dengan Strategi Persiapan Ujian Terbaik

previous post

MASIH SEPI PEMINAT? INI DIA KEUNTUNGAN DARI MASUK JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN!
Cetak Prestasi dengan Strategi Persiapan Ujian Terbaik

next post

Cetak Prestasi dengan Strategi Persiapan Ujian Terbaik

related posts