Rahasia Penting dalam Pelatihan Kerja: Gen Z Harus Tau!
Azizah Khusnun Niswah, Laila Meiliyandrie Indah Wardani
Fakultas Psikologi, Universitas Mercu Buana
Di tengah pesatnya perkembangan era digital saat ini, Generasi Z dihadapkan pada berbagai tantangan sekaligus peluang yang sangat besar dalam dunia kerja. Sebagai generasi yang tumbuh bersama kemajuan teknologi, Gen Z dituntut untuk memiliki keterampilan yang relevan, mudah beradaptasi, dan mampu mengikuti perkembangan zaman agar dapat bersaing secara sehat dan mencapai kesuksesan di dunia kerja.
Pelatihan kerja menjadi solusi utama untuk mengembangkan kemampuan mereka, mulai dari keterampilan teknologi seperti penggunaan perangkat lunak atau analisis data, hingga keterampilan pendukung (soft skills) seperti kemampuan dalam berkomunikasi, kerja sama tim, kemampuan dalam pemecahan masalah, dan berpikir kreatif yang sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan mendorong inovasi.
Artikel ini akan mengungkap rahasia penting seputar pelatihan kerja yang wajib diketahui oleh Gen Z agar lebih siap memanfaatkan peluang yang ada, menghadapi dinamika di dunia kerja, serta membangun karier yang sukses.
Gen Z harus tahu bahwa pelatihan adalah proses untuk mempersiapkan dan membekali karyawan dengan meningkatkan keterampilan, kemampuan, pengetahuan, serta perilakunya (Kinanti et al., 2018). Sejalan dengan pendapat sebelumnya, Dessler (2019) mengungkapkan bahwa pelatihan adalah proses pembelajaran yang ditujukan untuk karyawan baru atau yang sudah ada sekarang tentang apa saja ketrampilan dasar yang diperlukan selama menjalankan tugas dalam pekerjaan. Secara garis besar pelatihan kerja merupakan sarana yang disediakan perusahaan untuk mempelajari tugas-tugas yang berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku karyawan, sekaligus untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan dalam pekerjaan demi tercapainya tujuan bersama perusahaan (Dhyan et al., 2021).
Program pelatihan kerja memiliki beberapa tujuan utama yang dirancang untuk mendukung perkembangan karyawan dan kelancaran operasional perusahaan. Salah satu tujuannya adalah meningkatkan kinerja karyawan dengan memperbaiki serta mengasah kemampuan mereka, terutama ketika terjadi penurunan produktivitas akibat kurangnya keterampilan atau adanya perubahan kebijakan perusahaan (Lutfi, 2024). Selain itu, pelatihan kerja juga bertujuan untuk membantu karyawan mengatasi berbagai kendala operasional yang mungkin mereka hadapi di tempat kerja (Lutfi, 2024). Bagi karyawan baru, pelatihan diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang cukup untuk memahami tugas-tugas yang diberikan, meningkatkan keterampilan agar dapat melaksanakan pekerjaan sesuai prosedur yang ditetapkan, serta membentuk sikap positif, seperti semangat dan kesadaran untuk menjalankan tanggung jawab dengan baik (Kho, 2017).
Terdapat berbagai jenis pelatihan kerja yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan organisasi (Liputan6, 2024). Pelatihan orientasi, misalnya, diselenggarakan untuk karyawan baru agar mereka dapat mengenal lingkungan kerja, memahami budaya perusahaan, dan mengetahui tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab mereka. Pelatihan ini membantu karyawan baru beradaptasi lebih cepat dan memahami harapan perusahaan.
Selain itu, ada pelatihan soft skills yang berfokus pada pengembangan keterampilan interpersonal dan profesional, seperti kemampuan komunikasi, kepemimpinan, pengelolaan waktu, dan kerja sama tim, yang semuanya sangat penting untuk meningkatkan efektivitas kerja dan mendukung kemajuan karier. Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja juga menjadi bagian penting, dengan tujuan memastikan karyawan memahami prosedur keselamatan untuk mencegah kecelakaan dan menciptakan lingkungan kerja yang aman. Terakhir, pelatihan manajemen dan kepemimpinan dirancang untuk membekali karyawan dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola tim dan memimpin dengan efektif, serta mendukung perkembangan organisasi secara keseluruhan khususnya bagi karyawan yang memiliki potensi atau sudah menempati posisi manajerial.
Dalam melaksanakan pelatihan kerja, pemilihan metode yang tepat memegang peranan penting agar proses pelatihan dapat berjalan secara efektif. Salah satu metode yang umum digunakan adalah pelatihan di tempat kerja, atau yang dikenal sebagai on job training. Melalui metode ini, karyawan belajar langsung di lokasi kerja dengan mengerjakan tugas-tugas nyata sembari mendapatkan bimbingan dari atasan atau rekan kerja yang lebih berpengalaman. Pendekatan ini sangat efektif untuk mengajarkan keterampilan praktis dan prosedur kerja yang spesifik sesuai kebutuhan pekerjaan.
Selain itu, ada pula pelatihan di luar tempat kerja, yang sering disebut off job training. Pelatihan ini biasanya dilakukan di ruang kelas atau pusat pelatihan, jauh dari rutinitas kerja sehari-hari. Metode ini cocok untuk menyampaikan materi teoretis atau mengembangkan keterampilan yang memerlukan konsentrasi penuh tanpa gangguan dari aktivitas kerja biasa.
Metode lain yang juga sering digunakan adalah pendampingan dan pembinaan, atau yang dikenal dengan mentoring dan coaching. Dalam metode ini, karyawan junior mendapatkan bimbingan secara langsung dan personal dari karyawan senior atau ahli. Pendekatan ini sangat efektif untuk berbagi pengetahuan mendalam serta mengembangkan keterampilan interpersonal yang mendukung perkembangan karier (Liputan6, 2024).
Daftar Pustaka
Dessler, G. (2019). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Dhyan, R., & Parashakti, D. N. (2021). Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja, dan Pelatihan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Jurnal ekonomi bisnis, manajemen dan akuntansi, 131-35. https://doi.org/10.47709/jebma.v1i2.994
Ilmumanajemenindustri.com. (2017, 4 Oktober). Tujuan dan Manfaat Pelatihan Kerja (Training Objective). Diakses pada 20 April 2025, dari https://ilmumanajemenindustri.com/tujuan-manfaat-pelatihan-kerja-training-objective/
Inovasika.id. (2025, 30 Januari). Rahasia Gen Z Sukses di Era Digital, Cek Pelatihanya!. Diakses pada 21 April 2025, dari https://inovasika.id/artikel/?p=6320
Kinanti, F. W., Sudiarditha, I. K. R., & Kasmir, K. (2018). Does Leadership Impact on Performance of Agriculture and Food Service? Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis (JPEB), 6(2), 161–175.
Linovhr.com. (2024, 15 September). Pelatihan kerja: Arti, manfaat, fungsi, dan daftar lembaganya. Diakses pada 21 April 2025, dari https://www.linovhr.com/pelatihan-kerja/
Liputan6.com. (2024, 11 Desember). Tujuan Pelatihan Kerja: Pengertian, Manfaat dan Jenis-Jenisnya. Diakses pada 21 April 2025, dari https://www.liputan6.com/feeds/read/5829706/tujuan-pelatihan-kerja-pengertian-manfaat-dan-jenis-jenisnya?page=4
Mutholib, M. (2019). Pengaruh Pelatihan Kerja dan Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja. Liabilities (Jurnal Pendidikan Akuntansi), 2(3), 222-236.
Perkasa, D. H., Vitriani, N., Yuliana, L., & Azmy, A. (2024). Strategi Pelatihan Kerja Dalam Mendukung Lulusan Yang Siap Kerja. Jurnal Abdimas Bina Bangsa, 5(1), 836-845. https://doi.org/10.46306/jabb.v5i1.1053
previous post
Rahasia Penting dalam Pelatihan Kerja: Gen Z Harus Tau!