Tips Public Speaking, Ayo Berani berbicara di depan umum!

Apa sih Public Speaking itu? - Secara etimologi public speaking terdiri dari 2 kata, yakni public yang berarti publik dan speaking yang artinya berbicara, jadi sederhananya, public speaking adalah berbicara di depan umum. Setiap orang sebenarnya sudah mempunyai kemampuan untuk berbicara dengan satu sama lainnya, hanya saja belum cukup berani untuk melakukan hal tersebut ke depan orang banyak / publik. Ada pula kasus di mana orang tersebut sudah mempunyai keberanian yang cukup untuk berada di depan banyak orang, tetapi sulit untuk merangkai kata - kata untuk membawakan suatu topik seperti dalam public speaking seharusnya. Masih banyak lagi kasus lain yang menjadi kendala bagi orang tersebut untuk bisa melakukan public speaking, padahal public speaking merupakan salah satu soft skill yang sangat dibutuhkan di era globalisasi ini dalam aspek mana pun, terlebih lagi di dunia pekerjaan.

Pada kesempatan kali ini, saya akan membagi tips – tips public speaking berdasarkan pengalaman saya selama mengasah diri saya di bidang ini

Hilangkan batasan diri

Menurut saya, inilah hal yang paling penting yang saya lakukan untuk mendorong diri saya mempelajari ilmu public speaking maupun ilmu lainnya. Sering kali kita secara tidak sadar membatasi diri kita saat melakukan sesuatu, seperti merasa tidak yakin bahwa kita bisa menghadapi begitu banyak tatapan mata orang – orang yang memperhatikan kita saat melakukan public speaking. Padahal, kenyataannya ketakutan tersebut hanya ada di dalam diri kita dan ketidak yakinan tersebutlah yang sebenarnya membatasi ruang lingkup kita untuk mengekspresikan segala hal yang ingin kita bicarakan. Selain itu, ada batasan lain yang sering saya temui di banyak orang, yakni tipe kepribadian yang introvert. Saya sendiri termasuk orang yang ekstrovert, tetapi saya menyadari batasan ini dari teman – teman saya yang introvert yang merasa bahwa mereka tidak mampu untuk menghadapi banyak orang, apalagi untuk berbicara di depan umum. Namun, perlu diingat bahwa public speaking tidak sesederhana menyampaikan apa yang ingin kita sampaikan ke depan publik, tetapi juga apa yang ingin didengar dan seharusnya didengar oleh orang yang memperhatikan. Hal tersebut justru memberikan peluang yang lebih besar bagi para introvert untuk melakukan public speaking, karena kebiasaan para introvert yang cenderung mendengarkan, melatih nalar mereka untuk tau apa yang diinginkan oleh pendengar yang dalam konteks sendiri adalah audiens itu sendiri. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa seorang yang ekstrovert memiliki kelebihan dari segi kesiapannya menghadapi banyak orang karena itu hal yang lazim dilakukan oleh ekstrovert, sementara introvert memiliki kelebihan untuk memilah kata – kata yang sesuai untuk disampaikan kepada para audiens.

Persiapan dan latihan

Segala hal akan lebih tertata dan baik bila dipersiapkan dengan baik. Sama halnya seperti public speaking, kita perlu membuat berbagai persiapan sebelum melakukan hal tersebut, mulai dari persiapan mental, materi yang akan dibawakan, penguasaan panggung, dan berbagai hal lainnya. Dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin, kendala – kendala yang bisa terjadi seperti blank saat membawakan materi yang bisa diantisipasi missal dari hafalan materi yang sudah di luar kepala.

Practice Makes Improvement! Semakin sering kita melatih diri kita untuk melakukan public speaking tentunya kita akan semakin terbiasa dengannya. Bahkan, kita bisa mulai mencoba untuk melakukan public speaking berdasarkan poin – poin yang ingin disampaikan, bukan dalam bentuk keseluruhan teks yang dihafal. Tidak menutup kemungkinan juga pada akhirnya kita bisa melakukan public speaking dengan impromptu atau tanpa persiapan dan hanya berbekal pengalaman.

Rileks dan Bergembiralah

Poin terakhir yang menurut saya paling penting, tetapi justru paling sering terlewat, yakni untuk Rileks dan Bergembira. Rileks tentunya adalah kondisi di mana kita bisa santai dalam melakukan sesuatu, pada saat public speaking hal ini akan menjadi sangat berguna, karena sebaik apapun kita menyiapkan diri kita sendiri, tetapi pada saat eksekusinya tidak dilakukan dengan santai, tentunya tidak akan seoptimal yang seharusnya. Mungkin bagi banyak orang untuk membuat diri kita rileks dari tekanan yang dihadapi di depan panggung cukup sulit. Cobalah untuk temukan cara untuk mendapatkan ketenangan itu saat di depan panggung, seperti dengan mengubah mindset, bahwa publik hanya ingin mendengar dan mengambil yang bisa diambil dari apa yang kita sampaikan, bukan menilai kita selayaknya juri, dengan menanamkan mindset tersebut kita bisa meminimalisasi ketakutan dalam membuat suatu kesalahan.

     Untuk mendapatkan ketenangan atau kondisi rileks pada saat berbicara depan umum, kita bisa menerapkan poin kedua, yakni bergembiralah. Anggap saja kondisi kalian harus berbicara di depan umum ini sebagai cara kalian untuk berekspresi. Bergembiralah karena dapat didengar, bergembiralah karena bisa menyampaikan hal positif kepada para audiens bergembiralah akan materi – materi menarik yang akan disampaikan ke para audiens. Dengan itu sudut pandang kita akan hal – hal yang mengganggu konsentrasi kita saat melakukan public speaking bisa teralihkan oleh kegembiraan yang kita ciptakan dalam pembawaannya

Kesimpulan

3 hal tersebutlah yang saya rasa membantu saya selama ini untuk terus mengembangkan kemampuan public speaking saya. Saya yakin ada banyak sekali sudut pandang lain dan trik – trik lain untuk seseorang mampu menguasai bidang ini, tetapi setidaknya saya harap dengan ketiga tips ini mampu memberikan gambaran awal untuk menemukan trik – trik lain yang lebih sesuai dengan diri masing – masing. Sebagai penutup, saya mengutip satu quotes dari Plato

“A wise man speaks because he has something to say, a fool speaks because he has to say something.”

Jadi, berbanggalah karena kita sudah tertarik dan ingin menguasai bidang ini, karena sebagai public speaker kita selalu mempunyai sesuatu untuk disampaikan.