6 Momen Paling Bermakna Para Atlet Dalam Olimpiade Tokyo 2020

Olimpiade Tokyo yang berlangsung dari tanggal 23 Juli - 8 Agustus 2021 merupakan momen olahraga terbesar yang paling bergengsi. Setiap negara berlomba-lomba untuk berpartisipasi dan meraih medali dari olimpiade tersebut. Perjuangan dan usaha yang dilakukan oleh setiap atlet dalam olimpiade tersebut seringkali menjadi momen yang luar biasa berkesan. Berikut beberapa momen empowering yang begitu luar biasa bermakna dalam Olimpiade Tokyo 2020.

 

1. Tim pesenam wanita Jerman memilih memakai full body unitard karena alasan kenyamanan dan kebebasan.

Bagi yang belum tahu, unitard adalah pakaian ketat yang menutupi tubuh pemakainya hingga seluruh tubuh. Sedangkan, leotard adalah pakaian ketat yang menutupi tubuh pemakainya pada bagian badan dan biasanya hanya sampai atas paha. Bagian kaki pemakai tidak ditutupi. Umumnya, pakaian senam wanita yang dianjurkan dalam olimpiade adalah pakaian leotard. Namun, untuk pertama kalinya di dalam olimpiade, timnas senam dari Jerman memilih untuk memakai unitard dengan alasan kenyamanan dan kebebasan. Tindakan ini menyiratkan pesan melawan isu sexualitation of women dan memberikan kebebasan bagi wanita untuk mengutamakan kenyamanan. 

Sumber gambar : pinterest/journal.helloyuna.io

2. Simone Biles mundur dari kompetisi karena alasan kesehatan mental

Simone Biles, atlet pesenam dari Amerika Serikat yang paling banyak mencetak medali bagi negaranya sepanjang keikutsertaannya dalam olimpiade memilih mundur dari final beregu putri karena ingin fokus pada kesehatan mentalnya. Ia juga mundur dari nomor perorangan. Ia mengaku merasa kecemasan yang berlebih dan takut membahayakan timnya.  Namun, dengan tekad yang kuat, akhirnya Biles kembali lagi bergabung dan ambil bagian dalam  final balok keseimbangan dan berhasil merebut medali perunggu bagi negaranya. Keputusan Simone Biles ini mengisyaratkan tentang pentingnya kesadaran akan kesehatan mental yang sering diabaikan orang.

Sumber gambar : pinterest/xorlali.com

3. Medali emas untuk dua negara dalam satu cabang olahraga yang sama

Momen langka ini terjadi pada cabang olahrga lompat tinggi putra. Mutaz Essa Barshim, atlet lompat tinggi dari Qatar memutuskan untuk berbagi emas kepada lawannya, Gianmarco Tamberi dari Italia. Momen ini bermula ketika keduanya hanya mampu mencatatkan lompatan setinggi 2,37 meter dalam laga final. Keduanya sempat ditantang untuk melewati lompatan setinggi 2,39 meter yang merupakan rekor saat ini. Namun, keduanya tidak mampu melewati tantangan ini. Di sisi lain, Tamberi mengalami cedera di bagian kakinya. Hal itu membuat Barshim menanyakan kemungkinan untuk berbagi emas dengan lawannya kepada petugas olimpiade. Petugas pun memungkinkan hal tersebut terjadi. Momen ini mungkin mustahil terjadi kembali dan ini menunjukkan sportivitas yang luar biasa di antara para atlet yang bisa kita contoh. 

Sumber gambar : pinterest/creatn.com

4. Isaiah Jewett bantu Nijel Amos selesaikan lomba

Kabar ini datang dari cabang olahraga atletik nomor 800 m putra. Sprinter Amerika Serikat, Isaiah Jewett membantu sprinter asal Botswana, Nijel Amos, ketika kaki Amos tak sengaja menyenggol kaki Jewett sehingga keduanya kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Alih-alih berlari meninggalkan Amos, Jewett justru membantu Amos berdiri dan mereka menyelesaikan kompetisi itu bersama-sama.

Sumber gambar : pinterest/usatoday.com

5. Tim Handball Pantai Putri Norwegia rela didenda karena mengenakan celana pendek alih-alih menggunakan bikini selama pertandingan

Di dalam peraturan permainan handball, memang terdapat poin-poin yang mengharuskan para atlet putri untuk mengenakan bra sport ketat dan celana bikini. Akan tetapi, tim handball Norwegia merasa tidak setuju dengan peraturan tersebut. Mereka merasa tidak nyaman dan seolah-olah mereka ditonton dalam keadaan telanjang. Apalagi, olahraga ini termasuk olahraga yang membutuhkan banyak pergerakan. Mereka lebih memilih menggunakan kostum yang lebih nyaman, yaitu celana pendek, alih-alih menggunakan bikini. Alhasil, mereka mendapat sanksi dan didenda sebesar 25 juta rupiah. Kejadian ini memberikan pesan yang sama dengan apa yang dilakukan oleh pesenam Jerman dalam melawan isu sexualitation of women dan membiarkan atlet bebas memilih pakaian yang nyaman bagi dirinya.

Sumber gambar : pinterest/abc.net.au

6. Atlet gay pertama yang meraih Medali emas di Olimpiade Tokyo 2020

Dari cabang olahraga loncat indah, Tom Daley dari Britania Raya (kiri), diklaim sebagai atlet gay pertama yang berhasil meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020. Sosok Tom Daley awalnya menjadi sorotan saat tertangkap kamera sedang merajut dalam perlombaan final loncat indah putri. Saat ia berhasil meraih medali emas bersama rekannya Matty Lee, dari cabang loncat indah nomor sinkronisasi menara 10 m putra, ia dengan bangga mengakui bahwa dirinya adalah gay dan merajut memang adalah hobinya. Kisah Tom Daley ini memberi pesan bermakna bagi kita semua untuk mencintai diri kita apa adanya. Sekalipun kondisi kita sekarang mungkin dipandang aneh bagi orang lain, jangan jadikan itu sebagai penghalang bagi kita untuk terus berprestasi

Sumber gambar : pinterest/iancoull

 

Itu dia 6 momen paling bermakna yang terjadi selama Olimpiade Tokyo 2020. Bagi negara Indonesia sendiri, keberhasilan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu meraih medali emas pertama dari nomor ganda putri bulu tangkis menjadi momen yang paling bermakna. Dari semua momen di atas, mana nih yang merupakan momen favoritmu? 

  61 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts