Aku dan Persepsiku tentang mereka

Ketika saya mengikuti kegiatan Belajar Bersama Maestro 2018  yang diselenggarakan oleh Kemendikbud  selama 2 minggu berada di tempat maestro yang kita pilih sendiri. Saat itu, saya sangat bersyukur dapat menjadi salah satu peserta terpilih untuk mengikuti kegiatan tersebut dan saya memilih Maestro Iswadi Pratama yang bertempat tinggal di Lampung. Setiap maestro menangani 15 orang peserta, di mana pesertanya terdiri dari  berbagai latar belakang yang beraneka ragam. Saya sendiri dari Toraja, sedangkan peserta lainnya ada yang berasal dari Bali, Wakatobi, Balikpapan, Sampit, Bandung, Manado, Bojonegoro, Madiun, Klaten, dan Jakarta. Agama kami pun berbeda-beda, saya sendiri dan beberapa teman lainnya beragama Kristen, sedangkan teman yang lain ada yang beragama Islam, Hindu, dan Khatolik. Hal ini membuat saya merasa berada di lingkungan baru yang sangat berbeda dari lingkungan saya sebelumnya. Jujur, pertama kali ketika bertemu dengan mereka, saya kurang mampu menyesuaikan diri di lingkungan tersebut. Hal terbesar yang menjadi ketakutan saya adalah kekhawatiran bahwa mereka tidak mau menerima saya karena latar belakang minoritas dan saya hanya berasal dari sebuah kota kecil di pelosok Sulawesi Selatan. Pemikiran-pemikiran seperti inilah yang membuat saya pada awalnya kurang mampu beradaptasi karena dihalangi oleh rasa takut saya sendiri. Namun, saya berusaha untuk menghilangkan pikiran negatif seperti itu dan mendorong diri saya keluar dari zona nyaman yang telah membatasi ruang gerak saya selama ini. Ketika berusaha untuk beradaptasi di sebuah lingkungan baru, saya melihat bahwa hal yang saya pikirkan sebelumnya sangat berbanding terbalik dengan hal yang saya temui dalam kenyataannya. Realitanya, teman-teman yang memiliki perbedaan dengan saya justru sangat menerima dan merangkul saya dengan kasih persaudaraan yang ketulusannya bisa saya rasakan. Tidak ada kepalsuan dalam hubungan persaudaraan yang murni ini. Saya merasakan lebih dari sebuah penerimaan dalam lingkungan baru ini. Bahkan, saya dengan antusias belajar dari teman-teman lain tentang bagaimana budaya dan adat istiadat dari daerah asal mereka. Satu hal yang saya sadari dari mendengarkan mereka bercerita tentang budaya mereka yaitu Indonesia sangat kaya dengan berbagai keanekaragaman yang unik dan menarik. Saya lebih banyak belajar tentang bagaimana menghargai sebuah perbedaan dan belajar dari perbedaan itu untuk memperlengkapi diri dengan berbagai wawasan berbasis nusantara. Menurut saya, tantangan terbesar yang akan kita temui ketika berada di sebuah lingkungan baru yaitu berasal dari dalam diri kita sendiri. Ketika sebuah persepsi negatif menguasai diri kita sehingga membatasi ruang gerak kita, tetapi saya menyadari bahwa hal yang harus kita lakukan adalah bagaimana untuk mengubah persepsi tersebut menjadi suatu hal yang justru akan membuat kita berkembang yaitu dengan mengubah pola pikir  dan sudut pandang kita ke arah yang lebih positif kemudian menikmati setiap prosesnya.

  72 Views    Likes  

Cetak Prestasi dengan Strategi Persiapan Ujian Terbaik

previous post

MASIH SEPI PEMINAT? INI DIA KEUNTUNGAN DARI MASUK JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN!
Cetak Prestasi dengan Strategi Persiapan Ujian Terbaik

next post

Cetak Prestasi dengan Strategi Persiapan Ujian Terbaik

related posts